Hari demi hari terus berlanjut. Setelah diadakannya Ujian Nasional dua bulan yang lalu, kini siswa/i kelas XII menunggu hasil ujian mereka di hari kelulusan saat ini.
Pada hari itu, siswa/i KIS tingkat SHS berlomba-lomba tampil rapi dengan seragam yang mereka pakai untuk terakhir kalinya.
Begitupun dengan Hinata, gadis itu nampak kebingungan dan mengobrak-abrik kamarnya. Entah apa yang Hinata cari hingga wajahnya terlihat sangat masam.
'Uhh dimana bajuku yah!!!' Batinnya bingung.
Hinata yang terlalu fokus pada baju yang dicarinya membuat secarik kertas jatuh tepat di kakinya.
Hinata tersebut terpaku semakin bingung dengan kertas di bawahnya. Dirinya tidak mengingat bahwa ia menaruh kertas itu di lemari pakaian. Dengan penasaran, Hinata mengambil kertas itu.
Ketika dirinya melihat isi kertas itu, tiba-tiba bayangan masa lalu muncul di kepalanya.
Flashback
12 Tahun yang lalu
"Hiks Fuka-nee kau mau kemana?" gadis kecil itu menangis kala sosok kakak terbaiknya berkata akan pergi.
"Hina-chan nee-chan akan pergi bersama Okaa-chan dan Otou-chan. Kau jangan khawatir nee. Semoga kita bertemu lagi suatu hari nanti." Fuka mensejajarkan tubuhnya dengan Hinata kecil. Tangannya mengelus lembut rambut indigo Hinata.
"Okaa-chan? Otou-chan?" beo Hinata.
"Yaa!!! Mereka sudah menjemput nee-chan!!! Dan sekarang nee-chan akan pulang ke rumah baru nee-chan!!!" girang Fuka.
"Hina-chan jaga diri baik-baik yaaa...
Jika kita bertemu lagi nanti, Hina-chan harus sehat jangan sakit!!!" lanjut Fuka memeluk Hinata kecil erat."Siap Fuka-nee!!! Fuka-nee juga jaga diri di sana ya..." timpal Hinata kecil menghapus air matanya yang membanjir.
Salam perpisahan itu di akhiri dengan Fuka yang masuk ke mobil orang tua barunya.
Setelah kepergian Fuka, anak-anak panti kembali memfokuskan dirinya pada pekerjaan yang tadi mereka tunda.
"Oba-chan lihat!!" Hinata kecil menyerahkan secarik kertas kepada pengurus panti.
"Apa ini Hinata?" tanya pengiris panti, Kurenai mengambil kertas yang disodorkan Hinata.
"Ini gambar yang Hina buat." jawab gadis kecil itu tersenyum mempertontonkan gigi mungilnya.
"Waw bagus sekali Hina-chan. Hina-chan pandai menggambar ya..." puji Kurenai membuat gadis kecil didepannya kegirangan.
"Apa ini Hina-chan? Lalu uang di samping Hina-chan siapa?"
"Ini Hina, ini Okaa-chan, dan ini Otou-chan" jawab Hinata sambil menunjuk satu persatu gambar yang dibuatnya.
"Oba-chan, kapan Okaa-chan dan Otou-chan Hina menjemput? Hina juga ingin seperti Fuka-nee yang dijemput oleh Okaa-chan dan Otou-channya?" tanya Hinata polos.
Mendengar pertanyaan Hinata, Kurenai tersenyum kecut. Tangannya terangkat mengelus rambut Hinata kecil lembut.
"Bila waktunya tiba Okaa-chan dan Otou-chan Hina pasti akan menjemput"
"Benarkah?" tanya Hinata girang
Kurenai menganggukkan kepalanya menyakinkan hadis kecil di depannya.
Flashback end
"Sampai saat ini aku masih berharap dapat bertemu dengan kalian." Lirih Hinata tersenyum kecut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Peoniaceae
RandomMasashi Kishimoto SasuHina Kisah perjuangan seorang gadis dalam menjalani kehidupannya yang pahit. Namun sejalan dengan berjalannya waktu, kisah pahit itu berubah menjadi pelangi yang cerah. ....