Bagian 7

1K 95 5
                                    

"Bagaimana?" Pria paruh baya itu bertanya pada kelima orang bawahannya.

"Kami sudah mendapatkan informasi langsung dari pemiliknya. Dan beliau berkata bahwa putri anda telah pergi dari panti beberapa tahun lalu" jawab salah satu dari kelima orang tersebut.

"Kalo begitu cari dia secepatnya! Aku tidak mau mendengar kegagalan lagi dari kalian berlima." perintah sang pemimpin.

"Baik Hiashi-sama"

"Pergi."

Tanpa disuruh dua kali, kelima orang tersebut pergi meninggalkan atasannya.

"Anata?" pintu terbuka, seorang wanita paruh baya bermata amethyst itulah pelakunya.

"Hikari, ada apa?" Hiashi meregangkan urat wajahnya, berusaha bersikap lembut pada sang istri.

"Hiashi-kun apa masih belum ada kabar tentang keberadaan putri kita?" tanyanya melangkah mendekati sang suami.

"Sebentar lagi kita pasti menemukannya, Tsuma." Hiashi merentangkan tangannya pada sang istri, meminta sang istri agar memeluk tubuh lelahnya.

"Kau tahu___"

"Tidak!" potong Hiashi dengan nada bercandanya.

"Isss kau ini!!! Aku belum selsai bicara tahu!!" ucap Hikari kesal dan melepaskan pelukan mereka.

"Maaf, silahkan lanjutkan, Sayang" kata Hiashi mengecup kedua pipi Hikari.

"Beberapa hari yang lalu ,aku tak sengaja menabrak seorang siswi," Hikari mulai bercerita.

"Lalu?" Tanya Hiashi penasaran dengan kelanjutan ceritanya.

"Kau tahu? Dia itu sangat mirip dengan putri kita dulu, mata amethyst yang indah seperti bulan purnama, rambut indigo yang lembut, dan kulitnya yang putih dan bersih. Lalu pipi bakpaunya!! Rasanya aku ingin mencubit pipinya itu .Kemud_"

"Sudah mendeskripsikannya? "tanya Hiashi mengejek.

"Aku serius tahu!!! Gadis itu seperti putri kita, Anata" timpal Hikari tak mau kalah.

"Baiklah... Baiklah.
Apa kau tahu dimana dia tinggal jika ka_"

"Nah itu dia!!! Entah kenap hari itu aku lupa menanyakan tentangnya! Bahkan namanya pun aku tidak tahu hehee" potong Hikari diiringi kekehan.

"Kau ini" ucap Hiashi sweatdrop" lalu apa yang akan kau lakukan selanjutnya?" lanjut Hiashi.

"Aku ingin menemuinya lagi. Entah mengapa hati kecilku ini mengatakan bahwa gadis itu adalah putri kita."ucap Hikari lirih.

"Percaya diri sekali." ejek Hiashi.

"Ini firasat seorang ibu tahu" balas Hikari merajuk.

"Ck kau ini!! Bagaimana kau akan menemuinya, bila alamatnya saja tidak tahu? Apa kau akan menggunakan firasat ibu itu hmm?"

"Aku tahu harus bagaimana kok!!!"

"Bagaimana gimana?" tanya Hiashi semakin mengejek.

"Bukannya kau itu salah satu pemilik saham di KIS kan? "

"Ckkk intinya, Babe!!"

"Jawab saja, Anata!!"

"Iya... Iya...
Aku salah satu pemilik saham KIS. Kau mau apa hmm?" 

"Nahh kau tinggal cari saja satu per satu siswi di KIS yang sesuai dengan yang aku katakan tadin. Selesaikan!!!6"

"Kau ini, mudah sekali dirimu berkata selsai"

PeoniaceaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang