Bagian 14

940 82 6
                                    

14.00

Sudah hampir lima jam lebih Sasuke meninggalkan Hinata sendirian di apartemen mewahnya.

Selama itu juga, Hinata memasukan barang miliknya yang tersimpan di apartemen Sasuke.

'Maafkan aku pergi tanpa izin mu, Key. Aku tidak ingin merepotkan mu lagi. Sampai berjumpa nanti.'

Dengan perlahan Hinata berjalan mendekati pintu apartemen Sasuke. Dirinya pasti akan merindukan kebersamaannya bersama sang kekasih di tempat ini.

Cklek

Tiba-tiba pintu terbuka. Membuat Hinata panik dan takut secara bersamaan.

'Dare?' batinnya waswas.

Kini Hinata mematung menatap orang di depannya. Tubuhnya menciut ketika menatap mata elang yang menatapnya tajam.

'Key ' batin Hinata nangis di pojokan. Niatnya ingin kabur dari pria tampan di depannya, tapi pria itu malah memergokinya.

"Mau kemana Nata-chan?" tanya Sasuke tersenyum sinis.

"Emm e-eto a-a-aku ma-mau per-pergi emmm belanja! yah pergi belanja!! Persediaan kulkas hampir" jawab Hinata berbohong.

"Benarkah?" Selidik Sasuke.

"I-i-iya Key!! A-aku ti-tidak ber-berbohong " ujar Hinata gugup.

"Belanja? Tapi kenapa harus membawa tas besar itu?" Tanya sasuke mengintimidasi.

Glup

Hinata menelan ludahnya kasar. Entah apa yang harus ia katakan pada Sasuke agar bisa menutupi kebohongannya.

"Anoo .. Sa-sasuke-kun mau makan? Aku buatkan yaaa" mencoba peruntungan, Hinata kini mengalihkan pembicaraannya.

"Liee... Sekarang kau ikut aku dan bawalah semua barang mu!!" perintah Sasuke.

'Apa Key marah padaku? Semarah itukah dia hingga mengusirku?' batin Hinata pesimis. 

Hinata menundukkan kepalanya, menyesal dengan keputusan yang diambilnya tadi.

Sasuke menghela nafas kala melihat Hinata yang menundukkan kepalanya menyesal. Tanpa aba-aba, Sasuke menarik tangan Hinata menuju tempat yang dimaksudnya.

Skip

"K-k-key ke-kenapa kau mem-membawaku kemari?" Tanya Hinata saat mereka telah sampai di tempat tujuan setelah perjalanan yang penuh kebisuan tadi.

"Kau sebentar lagi akan tahu Nata" jawab Sasuke melembut.

"Ayo!"kini tangan Sasuke menarik lembut tangan Hinata.

Rona merah kini menghiasi wajah Hinata yang malu dengan perlakuan lembut  Sasuke.

'Key tidak marah padaku kan?' batinnya kegirangan.

....

Ting tong

Bel rumah berbunyi kencang. Suaranya menggema di seluruh ruangan yang ada di mansion keluarga Hyuuga.

Wanita paruh baya yang sedari tadi menunggu bel berbunyi berlari menuju gerbang mansion Hyuuga guna menyambut tamu istimewanya.

Tap

Tap

Tap

Wanita itu terus berlari tanpa memperdulikan tanda tanya besar di kelapa para maidnya. Mereka bertanya-tanya, siapa yang bertamu? Apakah tamu itu orang penting bagi sang nyonya Hyuuga? Setau mereka nyonya nya itu adalah wanita anggun yang tidak pernah berlari menyambut tamu.

Wanita paruh baya itu terus berlari sampai akhirnya dia sampai di pintu utama mansion-nya. Dengan tidak sabar wanita itu membuka pintu untuk menyambut tamu istimewa nya.

"Atas nama Hikari Hyuuga?" seketika senyum antusias luntur dari bibirnya. Dengan rasa kesal wanita itu membanting pintu tanpa mengindahkan ucapan si kurir.

....

Cklek

"Uchiha-sama anda telah datang! Silahkan masuk nyonya telah menunggu anda sedari tadi!!" ucap maid yang membukakan pintu untuk mereka.

"Key! Sebenarnya apa yang kau lakukan!! Kenapa kau membawaku ke sini?" Tanya Hinata berbisik tepat ditelinga Sasuke, yah walaupun Hinata harus berjinjit karena perbedaan tinggi badan mereka.

"Kau akan segera mengetahuinya Nata" jawab Sasuke tersenyum lembut.

Hinata semakin takut saat ini. Sebenarnya apa yang direncanakan kekasihnya itu?!
Sasuke yang melihat raut ketakutan Hinata hanya bisa tersenyum kecil. Ia pun menggenggam tangan Hinata, membuatnya tenang.

"Gomen menganggu anda Uchiha-sama. Tapi nyonya kami sudah menunggu anda di dalam.
Silahkan masuk !" Kata sang maid memberi jalan agar Sasuke dan Hinata segera masuk.

"Hn" timpal Sasuke.

Tangan Sasuke tidak lepas dari tangan lembut Hinata. Membuat gadisnya merasa nyaman.

"Key..." cicit Hinata semakin menggenggam erat tangan Sasuke.

"Percayalah padaku Hime..." bisik Sasuke lembut, dirinya berusaha meyakinkan sang kekasih bahwa semuanya akan baik-baik saja.

"Silahkan duduk. Nyonya sedang mengangkat telpon. Sebentar lagi dia akan ke sini" tutur sang maid mempersilahkan. Setelahnya maid itu undur diri meninggalkan keduanya.

Beberapa menit telah berlalu. Hinata kini pasrah dengan apa yang akan terjadi kepadanya setelah ini. Sasuke sendiri masih bungkam, enggan menjawab semua kebingungan yang ada di dalam kepala Hinata.

"Aaaaa kau sudah datang Sasuke-kun" tanya seorang wanita paru baya antusias. Langkahnya mendekat menghampiri Sasuke dan Hinata.

"Iya sensei" jawab Sasuke tersenyum kecil. Sedangkan Hinata masih dengan pada mode bingungnya berdiri mematung. Kenapa Sasuke membawanya pada wanita paruh baya itu? Pikirnya semakin bingung.

"Apa maksudnya ini Key ?" kini pandangan Hinata kembali pada sang kekasih, menuntut jawaban atas pertanyaannya.

"Kau akan segera mengetahuinya,  Nata" jawab Sasuke membuat Hinata tidak puas.

Wanita paruh baya itu tersenyum menatap keduanya. Perlahan langkahnya berjalan mendekati Hinata.

"Aaaa Hinata-chan bagaimana kabarmu sayang?" tanya wanita paruh baya itu mengelus puncak surai indigo Hinata.

'Aa perasaan nyaman ini hadir kembali'

"A-aku baik-baik sa-saja .......















...."













Bersambung...

PeoniaceaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang