Sebuah bunga cantik yang mampu tumbuh dengan indahnya walau kita tahu tempat tumbuhnya tidak di pot yang indah, tidak di taman yang rapi, tetapi di kolam yang penuh lumut dan airnya keruh. Keindahan bunga tersebut mampu memikat hati orang yang melih...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
V sedang asyik memainkan gamenya diruang tengah rumahnya.
"maaf tuan, makan malam anda sudah kami siapkan."kata maid tersebut.
V bahkan tidak menghiraukan maid tersebut ia masih saja memainkan gamenya. Merasa tidak direspon akhirnya maid tersebut memilih pergi.
"apa dia dirumah?" kata baekhyun.
"ia tuan, tuan muda ada diruang tengah sedang bermain game." kata maid tersebut.
Baekhyun melangkahkan kakinya ke tempat v berada.
"kau sudah minum obat?"
V masih tidak merespon Ayahnya. "kau harus teratur minum obat."
"yaaissss.... " v membanting sticknya, ia berdiri menoleh kearah ayahnya.
"apa pedulimu, jangan pernah mengatur hidupku, urus saja urusanmu sendiri." sungguh kata-kata v sangat kasar kepada ayahnya. V meninggalkan ayahnya yang masih berada diruang tengah, ia menuju kamarnya dan membanting pintu kamarnya sekeras mungkin.
Baekhyun hanya menatap anaknya dari bawah. "anak itu benar-benar membuatku naik darah." . . . . "aaigooo, kenapa belum juga berhenti." kata irene.
Hidung irene sering sekali mimisan, kalau irene terlalu lelah dan capek darah itu akan keluar sendiri dari dalam hidungnya.
"v memang brengsek, dia bajingan, berani sekali dia menyentuhku, aku harus berhati-hati denganya."
Keesokan harinya, pagi-pagi sekali sudah ada murid yang berurusan dengan v, v memang sering berangkat dipagi hari.
"cepat bersihkan, atau lidahmu yang akan ku gunakan untuk membersihkan bekas permen ini." kata taehyung.
Murid laki-laki tersebut menuruti v, dia berjongkok dan membersihkan sepatu v dari permen yang tidak sengaja murid itu jatuhkan.
"dasar lelet, sudah pergi, sebelum aku memukulmu." ancam taehyung.
Murid tersebut berlari terbirit-birit. Taehyung kemudian menaiki motor sportnya dan memarkirkanya tepat disebelah mobil para guru dan staf sekolah, v memang sengaja memarkir motornya dijajaran mobil para staf dan guru. Karena jarak parkir motornya dengan kelas sangat jauh.
Guru pun tidak berani menegurnya atau bahkan menasehatinya. Tau sendiri kalau v sedang mengamuk seluruh kaca sekolah bisa hancur dalam sekejab.
V berjalan menuju kelasnya, dalam perjalanan menuju kelasnya pun tangan v tidak bisa diam, siapapun yang melintas didepanya, akan mendapat pukulan dari v.
Kelas berjalan seperti biasanya, v seperti biasa ia tidak memperhatikan pelajaranya.
V bosan, dia akhirnya mempunyai ide untuk melakukan kejailanya. V mengambil kertas kemudian ia menulisnya. Lalu kertas tersebut ia remukan dan dilempar kearah irene.
Duk
Tepat sasaran, kertas tersebut mengenai irene. Irene menoleh ke belakang. Dan ia melihat taehyung menyeringai kearahnya. V menyuruh irene mengambil kertas tersebut.
Irene memungutnya lalu a membuka kertas tersebut.
Temui aku diatap sepulang sekolah, jika tidak aku akan menyeretmu.😈
Irene meremukan kembali kertas tersebut. Ia kembali menghadap ke depan.
Bel pulang berbunyi. Irene bimbang apa ia harus menemuinya atau tidak. Kalau dia menemuinya dia takut kalau v macam-macam dengan nya.
"apa aku harus menemuinya?"
Ancaman v masih terngiang ditelinganya. "ah sudahlah, aku tak peduli denganya."
Rupanya irene tidak menemui taehyung diatap, ia memilih pulang ke rumahnya.
Sedangkan v ia kesal, marah, ia membanting seluruh barang termasuj kursi yang sudah tak terpakai menjadi sasaran amarah dari seorang v.
"brengsek, dia benar-benar gadis brengsek, berani sekali dia mempermainkanku. Hah hah."umpat taehyung.
Taehyung berjalan menuju ruang guru, disana masih ada staf yang sedang mengerjakan tugasnya.
"berikan alamat bae irene padaku sekarang!"kata taehyung pada staf tersebut.
"tapi untuk apa, aku tidak bisa memberikan alamat kesembarang orang." kata staf tersebut.
"aku tidak menerima penolakan, cepat beritahu, sebelum aku mengacak-ngacak tempat ini."ancam taehyung. . . . . Taehyung keluar dari sekolah dengan kertas yang ada ditanganya.
"aku akan membuat perhitungan denganmu, tunggu saja bae irene." ujar taehyung dengan seringainya yang membuat para wanita jatuh hati pada sosok bad boy tersebut.
Tepat malam harinya. V mengendarai motornya menuju rumah bae irene.
V berdiri tepat didepan gerbang rumah yang berdiri mewah dan megah. "wow, diluar ekspektasi, ternyata dia anak orang kaya."
Penjaga tersebut menghampiri v."maaf anda mencari siapa?"
"aku mencari bae irene." kata v
"siapa anda?" tanya penjaga tersebut.
"aku teman sekelasnya, aku hanya ingin meminjam buku pelajaran saja pada irene, tadi siang kami sudah ada janji." v terus meyakinkan penjaga tersebut.
Akhirnya penjaga tersebut mmempersilahkan v masuk.
"irene i'm coming."
Tepat didepan pintu utama v menekan bel nya. Setelah beberapa menit pintu terbuka.
"selamat malam." ucap v, ia tersenyum manis didepan irene. Irene masih dalam keadaan syok.
'bagaimana mungkin dia bisa berada disini, dia benar-benar gila.' batin irene.
Clik clik clik
V menjentikan jarinya tepat didepan wajah irene. "heii, kau melamun, biasa saja, kenapa.,,,,,kau kaget aku bisa tahu dimana rumahmu."
V masuk kedalam rumah irene melewati irene yang masih syok dengan kedatangan v dirumahnya. "hemmm rumahmu lumayan indah."
V mengamati seluruh desain dan interior rumah irene yang terbilang klasik tapi mewah.
Irene menutup kembali pintunya dan menyusul v. "siapa yang menyuruhmu masuk, kau selain kurang ajar tidak tahu sopan santun."
V membalikan badanya dan menatap irene. V tersenyum ia mengamati irene dari bawah keatas.
"cantik, kau sebenarnya cantik." kata v.
"tutup mulutmu, kalau kau tidak ada kepentingan lebih baik kau keluar." ucap irene.
"embb, aku tidak melihat orangtuamu dimana mereka."kata v.
"bukan urusanmu."ucap irene.
V mendekat kearah irene "kau mau bermain-main denganku rupanya hemm." v membelai rambut irene.
"kau tidak ingat, hemm."kata v
"aww,, isshhh, lepaskan" irene berteriak kesakitan. Bagaimana tidak sakit v mencengkeram tangan irene sangat kuat.
"ini belum seberapa, irene. Kalau kau mau mencobanya lagi bermain-main denganku kau akan terima akibatnya lebih dari ini." kata v.
