Sebuah bunga cantik yang mampu tumbuh dengan indahnya walau kita tahu tempat tumbuhnya tidak di pot yang indah, tidak di taman yang rapi, tetapi di kolam yang penuh lumut dan airnya keruh. Keindahan bunga tersebut mampu memikat hati orang yang melih...
"tidak boleh, kenapa kau ingin makan itu, perutmu masih belum bisa mencerna makanan itu."omel irene.
Lucio kesal ia mengerucutkan bibirnya karena ibunya tidak memperbolehkan dia makan makanan jungfood.
"hei anak manis, kenapa dengan bibirmu?" tanya mingyu sambil mencubit pipi lucio.
"paman, apa aku tidak boleh memakan makanan itu?" ucap lucio sambil menunjuk deretan jungfood yang ada dirak.
Mingyu mengikuti arah tangan anak kecil tersebut, ia tersenyum dan mengusap rambut anak itu.
"what is your name?" tanya mingyu.
"lucio.. "jawab lucio.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"daebak, kau pandai juga,, lucio, kau tahu makanan itu sangat tidak enak, bahkan paman tidak mau memakanya karena tidak enak."kata mingyu.
"benarkah, apa rasanya pahit?" tanya lucio.
"hemm, sangat pahit, kau akan muntah nanti, dimana eommamu?" tanya mingyu.
Tiba-tiba irene muncul disamping lucio. "oh annyeong, sepertinya kita pernah bertemu."kata irene.
Mingyu tersenyum "benar, ramen... "kata mingyu.
"ah, haha benar, kau masih mengingatnya, kau juga tinggal disini?" tanya irene.
"hemm, rumahku dekat sini... "kata mingyu.
"aku hampir lupa, perkenalkan ini anaku, lucio."kata irene.
"eomma aku tadi sudah berkenalan dengan paman ini."kata lucio.
"kau sudah menikah?" tanya mingyu.
"hemm, waktu pertama kali kita bertemu aku sedang bertengkar dengan suamiku."kata irene.
"aaa,, kalau begitu sampai jumpa aku harus pergi, dan sampai jumpa juga anak manis."kata mingyu.
Mingyu meninggalkan irene dan lucio dalam benaknya ia sedikit Kecewa karena irene sudah menikah dan mempunyai anak.
"aku tak mungkin menghancurkan rumah tangga irene, tapi aku terlanjur menyukainya saat pertama kali bertemu."ucap mingyu didalam mobilnya. . . . "eomma mengenal paman tadi?" tanya lucio.
"embb,.. "jawab irene.
"apa eomma tak melihatnya dia seperti appa, kupikir appa mempunyai kembaran."kata lucio.
"kau semakin hari semakin cerewet ya,, lucio kau mirip sekali dengan appamu."kata irene.
"karena aku anak appa v."kata lucio.
Irene tertawa ia tak tahu lagi harus menanggapi omongan bocah 3 tahun yang sangat cerewet, lucio pandai dan dia sangat kritis terhadap suatu hal baru yang belum ia pahami, sama seperti dirinya waktu dulu, namun terkadang sifatnya susah dipahami, irene dan v kadang tidak tahu harus menjawab apa jika lucio sudah bertanya dengan pertanyaan yang aneh-aneh.
