Lotus 12

1.4K 141 2
                                    

Sudah 8 hari v tinggal dengan anak-anak jalanan tersebut.

V juga sering tersenyum dan sedikit lebih humoris dari pada sebelumnya.

"ah, sunbae, ini tidak baik untuk kesehatan sunbae." ucap jihoon yang merampas rokok dari tangan v.

"yak, jihoon ya, kenapa kau mengambilnya."kata v.

"Lebih baik sunbae makan ini."kata jihoon yang menjejalkan lolipop ke mulut v.

"bagaimana enak kan?" kata jihoon.

V bekerja paruh waktu disebuah market uang yang ia dapatkan ia gunakan untuk membantu anak-anak tersebut. Dengan hadirnya v anak-anak tersebut lebih terjamin makananya, kalau setiap hari mereka makan hanya 1x setiap hari bahkan hampir pernah tidak makan sama sekali, sekarang mereka bisa makan sehari 2x.

V juga senang bisa membantu anak-anak tersebut.

"sekarang sunbae akan mengajari kalian berbahas inggris, kalian tahu aku sangat ahli dalam berbahas inggris." kata v.

"benarkah, kalau begitu ayo kita belajar."kata guan lin.

"yak, guan lin tumben sekali kau semangat, biasanya kau tidak akan mau repot dengan urusan belajar."kata bae jin young.

"itu supaya aku nantinya bisa berbahasa inggris dan pergi keluar negeri untuk mengubah nasib kita."kata guan lin.

"itu ide yang hebat, sunbae akan mengajari kalian semua sampai bisa."kata v.
.
.
.
.
.
Dengan adanya anak-anak tersebut v lebih bertanggung jawab setiap langkahnya.

Entah hoki atau apa dengan diri v, saat v sedang bekerja menjadi kasir disalah satu market ada seorang laki-laki yang sudah paruh baya menawarkan pekerjaan untuk v.

Setelah orang tersebut meminta izin pada atasan tempat v bekerja lelaki tersebut membawa v ke sebuah cafe dan disana mereka berbincang.

"ini kartu namaku, hanya melihat kau sekilas saja aku bisa menjamin kau akan jadi bintang terkenal."kata bang shi hyuk.

"tapi aku tidak ada bakat sekali dalam hal ini, bagaimana kau bisa menjamin." kata v.

"aku akan mencobamu menjadi model terlebih dahulu, kau tidak sadar kau itu punya wajah yang tampan dan juga berkharisma, ini akan menjadi poin tersendiri." kata bang shi hyuk.

V nampak berfikir, ia bingung harus menerimanya atau tidak.

Disisi lain jihoon sedang mengamen ditempat biasa. Irene berjalan lesu dipingiran jalan. Sampai saat ini ia masih membawa seragam v ditasnya, kalau sewaktu-waktu ia bertemu dengan v lagi, tapi sepertinya ia sudah tidak akan bertemu dengan v lagi.

"untuk apa aku membawanya setiap hari, irene sadarlah sekarang ini hidupmu jauh dari kata bahaya, sekarang kau sudah tenang, tak akan ada lagi yang mengusikmu bahkan menghukumu, orang ini benar-benar sudah pergi." kata irene sambik memegang seragam v. Ia sebenarnya ingin mengembalikan pada v namun ia tak tahu tempat tinggal v.

Jihoon lewat disamping irene dan tak sengaja menabrak irene ketika irene hendak membuang seragam v ketempat sampah.

"aw..  "ucap irene.

"nuna maafkan aku." kata jihoon sambil membantu irene berdiri.

"tak apa."kata irene, ia menepuk-nepuk seragam sekolahnya yang kotor karena debu.

Jihoon juga mengambil seragam yang hendak dibuang irene. Ketika ia akan memberikanya pada irene jihoon melihat ukiran nama yang ada dibaju seragam tersebut.

"V" kata jihoon.

"kemarikan.."kata irene. Lantas irene membuang seragam tersebut ditempat sampah.

"tunggu, v, apa itu seragamu?" tanya jihoon penasaran.

"bukan, memangnya kenapa, aku sudah tak membutuhkanya lagi, kalau kau mau ambilah." kata irene.

Seketika jihoon mengambil seragam tersebut. "nuna, seragam ini milik siapa?" tanya jihoon.

"dia milik seseorang yang bersekolag ditempatku dulunya, tapi entah kenapa sudah 8 hari ini dia menghilang, kenapa?" kata irene.

"nuna, sunbae kami juga bernama v."kata jihoon.

Irene membelalakan matanya, ia kaget apa yang diucapkan lelaki didepanya.

"V???? Jangan bercanda, dia tidak memiliki adik yang aku tahu."kata irene.

"aku bukanlah adiknya, v, dia tinggal bersama kami beberapa hari yang lalu. " ungkap jihoon.

"benarkah? Kau tidak berbohong?" kata irene.

"benar, dia tinggal bersama kami, kalau nuna tidak percaya ikutlah denganku." kata jihoon.

Irene mengikuti langkah jihoon, lumayan jauh jarak rumahnya dengan pinggir jalan tadi.

"benarkah dia ada disekitar sini, aku masih belum bisa percaya, atau jangan-jangan kau hanya ingin menipuku?" kata irene.

"sebaiknya nuna diamlah, nuna akan tahu setelah nuna sampai, bersabarlah rumah kami memang jauh." kata jihoon.

Setelah beberapa menit perjalanan. Irene dan jihoon tiba disebuah rumah terpencil rumah yang sederhana. Irene juga melihat ada orang selain jihoon dan mereka semua laki-laki.

Irene mendekat ia mengamati sekelilimg rumah tersebut, mencari lelaki yang katanya bernama v.

Irene masih tidak percaya kalau v mau tinggal ditempat seperti ini, tahu sendiri v orang yang sangat anti sosial bahkan untuk peduli sama orang lain.

Hingga kedua manik hitamnya terbelalak kala melihat seseorang yang sama seperti v keluar dari dalam rumah tersebut dengan berpakaian kaus dan celana pendek sederhana.

Ada perasaan senang dihati irene kala melihat v. Tapi ia juga merasa bingung dengan posisinya sekarang ini, kenapa ia sangat ingin tahu dimana v berada.

"nuna, kenapa nuna melamun, ayo itu dia v sunbae." kata jihoon.

Jihoon membawa irene kerumah, jihoon menggandeng tangan irene karena irene masih dengan lamunanya.

"sunbae lihat, jihoon membawa gadis cantik kesini." kata guan lin.

V menolehkan kepalanya. Alangkah terkejutnya v mengetahui siapa yang tengah digandeng oleh jihoon.

Setelah mereka berdua berhadapan v dan irene masih diam. Bahkan irene terus saja memandang wajah v.

"kau, sedang apa kau disini?" kata v.

Irene tersadar, dan sekarang ia tak tahu harus berkata apa.

"V,,,,..." satu kata itulah yang hanya bisa keluar dari mulut irene.

LOTUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang