Lotus 24

1.4K 113 4
                                    

"eomma, kenapa kau ikut masuk?" tanya lucio ketika irene mengekor dibelakang lucio saat lucio hendak memasuki kelas barunya.

Hari ini lucio resmi sebagai pelajar taman kanak-kanak tingkat playgroup. Saat lucio mengenakan seragam pertamanya irene sangat gemas, bahkan ia beberapa kali mencubiti pipi anaknya saking gemasnya.

"wae,, kau tak ingin eomma menemanimu didalam?" tanya irene.

"eomma, aku malu jika eomma ikut masuk."ucap lucio.

Entah apa yang ada difikiran anaknya kini, irene hanya menggelengkan kepala, bagaimana bisa anak usia 3 tahun sudah mulai mengenal rasa malu, taulah lucio memang anak yang spesial.

"baiklah eomma akan menunggumu diluar, belajar yang rajin, semangat!"

Didalam kelas lucio pendiam, saat guru menerangkan ia akan diam dan menyimak apa yang diajarkan oleh guru, sedangkan anak yang lain ribut sendiri bahkan ada yang bermain-main. Beda dengan lucio ia terlihat sangat bersungguh-sungguh.

"eomma.. Aku ingin es krim" pinta lucio saat irene menunggu dihalte bus, v tidak mungkin menjemputnya karena ini masih jam10.00 pagi.

"bagaimana kalau dirumah saja, eomma punya es krim dirumah."bujuk irene.

Bukan lucio namanya jika permintaanya tidak dituruti, ia pasti cemberut dan tidak mau berbicara.

Tin tin

"oh, kau... "ucap irene.

Mingyu melambaikan tanganya dari dalam mobil.
.
.
.
"paman, kenapa kau tidak memakan es krimu?" tanya lucio yang sudah belepotan dengan es krim dibibirnya.

"cio, kau jorok sekali... "kata irene sambil mengusap es krim dibibir lucio.

"paman tidak suka es krim..."jawab mingyu sambil tersenyum.

"benarkah, kalau begitu paman akan rugi karena paman tidak menyukai makanan enak ini."kata lucio.

"benarkah seperti itu?" tanya mingyu.

"emb, coba saja, pasti paman langsung menyukainya" kata lucio sambil menyodorkan sendok yang berisi es krim dihadapan mingyu.

Dengan ragu mingyu menerima suapan lucio, irene hanya melihatnya.
"embb, enak.... Wah benar kau memang pandai."kata mingyu.

Ketiganya bercanda didalam kedai es krim tersebut. Lucio sepertinya menyukai mingyu, tidak seperti biasanya ia akan malas meladeni orang asing yang mengajaknya berbicara.

Mingyu mengantar irene dan lucio tepat didepan rumah.
"kau tidak ingin mampir?" tawaf irene.

"lain kali saja, aku harus menyelesaikan urusanku, lucio sampai nanti."kata mingyu sambil tersenyum kepada lucio.

Irene dan lucio masuk kedalam rumah. "lusa depan sepertinya kakek akan kemari."

"kakek baekhyun? Apa kakek akan menginap?" tanya lucio.

"entahlah, kemarin appamu yang memberitahu eomma kalau kakek akan berkunjung kemari."kata irene.
.
.
.
Jzzzzzzzz

Suara soda yang baru saja terbuka dari kalengnya. Mingyu meminum habis satu kaleng soda dalam satu tegukan, dibalkon rumahnya ia memandang langit malam.

"apa aku harus merebutnya,, andaikan Tuhan memberikan kesempatan, mungkin aku akan mengambilnya.... Irene tunggulah."kata mingyu.

Skip

"benarkah ia tertidur, tidak biasanya anak itu tidur jam segini.. apa kelas barunya membuatnya lelah." Tanya v sambil memakan masakan irene.

"tidak, dia hanya kenyang, tadi siang dia meminta es krim saat kami berada dihalte bus." kata irene.

LOTUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang