V membuka matanya perlahan, ia melihat sekeliling ruangan tersebut. Nuansa putih dan abu mendominasi ruangan tersebut. V menyandarkan badanya diranjang tersebut.
"sepertinya ini bukan kamarku, dimana aku."kata v.
Rasa sakit disekujur tubuhnya membuat dia tidak bisa bangkit dan memastikan kamar siapa yang ia tempati sekarang.
V mencoba turun dari ranjang tersebut, jangankan untuk turun, bergerak saja pun susah karena badanya terasa remuk semua.
"jangan bergerak dulu."
V terdiam, ia seperti mengenali suara tersebut, kemudian ia menoleh kearah pintu, benar saja disana, irene berdiri membawa sesuatu ditanganya.
"kka-uu.... "
Irene menyeringai kepada v, kemudian ia menghampiri v dan mendorong v keranjangnya.
"ouchhhhh... Sshhhhh yak apa-apaan kau ini" rintih v kesakitan.
"lihat, kau masih terluka, mau kemana kau."kata irene.
V masih terdiam, ia sebenarnya malu dengan keadaanya yang sekarang.
"aku membawakan pakaian untukmu, ini gantilah seragamu."kata irene sambil menyodorkan pakaian pada v.
"tidak, aku ingin pulang."kata v
"baiklah, pulanglah sekarang juga."kata irene.
Saat itu juga v mencoba bangkit, ia memegangi perutnya yang sangat sakit kalau dipakai berdiri, v sudah berhasil turun dari ranjang irene. Ia mencoba berdiri dengan tegap.
Namun saat ia pertama kali melangkahkan kakinya, v hampir saja terjatuh kalau irene tidak segera menangkapnya.
Sesaat keduanya saling bertatapan, mata bertemu dengan mata. Hingga suara irene menyadarkanya.
"yak, sudah kubilang jangan bergerak, lukamu sangatlah parah, sekarang aku akan mengantarmu kekamar mandi, dan ganti bajumu dengan ini."kata irene.
Irene akhirnya memapah v menuju kamar mandi.
Irene masih saja menunggu v diluar.
"yak, kenapa aku terus saja bertemu dengan orang yang menyebalkan itu."Sedangkan didalam kamar mandi, v juga berpikiran seperti itu. "kenapa harus dia lagi yang menolongku, aishhhhh.... Ouchh luka ini benar-benar menggangguku."
Setelah itu v selesai mandi, namun saat ia ingin mengeringkan badanya, handuknya tidak ada, lalu v memutuskan untuk memanggil irene.
"hei, gadis bodoh." ucap v dibalik pintu kamar mandi yang sedikit terbuka. Irene menoleh, ia terkejut v hanya menampakan sebagian kepalanya keluar.
"yak, kau mengagetkan ku, waeo?"
"embb, aku butuh handuk, ambilkan handuk, kau itu bagaimana, kau menyuruhku mandi dan berganti pakaian sedangkan didalam kamar mandi ini tidak ada handuknya."omel v.
"aku lupa, akan kuambilkan, dan heii, kenapa kau mengomel padaku dan memanggilku gadis bodoh, dasar tidak tahu berterima kasih."ucap irene.
"sudahlah, nanti saja mengomelnya, sekarang cepat ambilkan aku handuk, aku sudah sangat kedinginan." kata v.
.
.
.
.
V sudah mengganti bajunya dan ia sedang bersandar diranjangnya. V melihat pintu kamar itu terbuka dan irene datang menghampirinya."sekarang buka kaosmu."kata irene.
V terkejut mendengar ucapan irene."yak kau mau melakukan sekarang, kau yakin akan melakukanya denganku walaupun keadaanku seperti ini, wah kau rupanya seagresif ini, kukira kau gadis lugu."
KAMU SEDANG MEMBACA
LOTUS
RomanceSebuah bunga cantik yang mampu tumbuh dengan indahnya walau kita tahu tempat tumbuhnya tidak di pot yang indah, tidak di taman yang rapi, tetapi di kolam yang penuh lumut dan airnya keruh. Keindahan bunga tersebut mampu memikat hati orang yang melih...