Hening....
Setelah peristiwa tersebut v memilih agak menjauh dari irene.
Yang dirasakan irene sekarang ini hatinya hancur, bagaimana tidak dia pertama kali diperlakukan seperti itu oleh lelaki. Terlebih lelaki itu merupakan orang yang paling ia benci dan tak ingin dilihatnya lagi.
Kenapa masalah ini terus berlarut, memang benar, irene telah membangunkan macan yang sedang tidur.
"hik.. Hik."
V mendengar irene terisak, v juga bingung kenapa ia tak bisa mengontrol emosinya. Padahal niatnya tadi hanya ingin menakut-nakuti irene.
"kau puas? Hah.... Apa sekarang hukumanku sudah selesai, apa ini sudah impas atas perbuatanku yang mengusik dan mencampuri urusanmu. JAWAB AKU BRENGSEK!!!"
Irene meluapkan emosinya, didepan v irene mengeluarkan segala beban yang ada dikepalanya.
"hah,,, hah... Kenapa kau diam saja."kata irene.
V entah kenapa hatinya sedikit miris mengingat tindakanya pada irene, sebelum-sebelumnya v tidak pernah merasa sesakit ini ketika ia membuat onar pada murid lain, tapi berbeda dengan gadis didepanya ini. Baru kali ini ia memakai perasaanya.
"aku tidak akan pernah puas, dan satu hal lagi, ini sudah menjadi resikomu, karena kau selalu mencampuri urusanku, kenapa kau tidak ceuk saja seperti yang lain, dan malah membuat dirimu sendiri sulit." kata v.
V berjalan mendekat kearah irene, ia berjongkok dan menyamakan posisinya dengan irene. V memegang dagu irene dengan kasar.
"kehh,, neomu yeopo." ucap v kepada irene dengan seringai jahatnya. Ia melepaskan dagu irene dan berdiri tanpa membantu irene berdiri.
"hah,,, hari ini cukup sampai disini." v pergi, ia benar-benar pergi meninggalkan irene sendiri. Sendiri diatap gedung.
Yang namanya iblis tetap saja iblis, tidak punya hati dan perasaan.
Setelah kepergian v, irene menangis tersendu-sendu.
Jungkook hari ini sengaja pergi keluar rumah, ia menaiki bus, sebenarnya hari ini jungkook ada less piano. Jungkook duduk dipinggir, ia mengamati jalanan malam kota seoul.
"hem, apa itu irene?" ucap jungkook saat melihat gadis yang mirip dengan irene berjalan sendiri sambil menundukan kepalanya.
Jungkook turun dari bis dan memastikan kalau itu benar irene teman sekelasnya.
Srekkk
"ohh,," ucap irene terkejut karena tiba-tiba jungkook muncul dihadapanya.
Dengan nafas yang terngah engah jungkook tersenyum kepada irene.
"apa yang kau lakukan disini, ini sudah malam dan kau berkeliaran sendiri.""ah, aku hanya ingin mencari sesuatu tadi, tapi tidak ada, kau sendiri? " tanya irene.
"benarkah? Tapi kau terlihat seperti habis menangis, apa kau baik-baik saja?" tanya jungkook.
"yak, tentu saja, aku baik-baik saja. Kau mau pergi? "tanya irene.
"hemm, aku ada less piano hari ini, embb,, apa kau mau ikut?" ajak jungkook. Ia berharap irene ikut bersamanya.
"sepertinya menarik, baiklah aku akan ikut." kata irene.
"yeaeyy, kajja kita berangkat."ucap jungkook.
Sampai ditempat less piano, irene mengamati jungkook, ia terperdaya dengan nada-nada piano yang dimainkan oleh jungkook.
Hingga saatnya tiba, kelas bubar namun jungkook meminta waktu sebentar untuk mengajak irene memainkan piano.
Irene senang, setidaknya hari ini ia terhibur dengan hadirnya jungkook disampingnya.
Irene duduk disamping jungkook dan memainkan piano bersama, walaupun irene tak sehandal jungkook tapi ia bisa memainkan piano.
Keduanya tampak senang dan bahagia. Irene tertawa lepas begitupun dengan jungkook.
Skip
Suara bising dari permainan game v smaa sekali tidak membuat v tuli, bahkan ia mengeraskan volumenya, v sengaja karena ia tidak mau memikirkan irene yang ia tinggal digedung tadi sore.
"aishhhhh, kenapa aku masih memikirkan gadis brengsek itu."
Tiba-tiba saja ayanhnya masuk membawa minuman diruang game anaknya, memang baekhyun menyediakan ruang kusus untuk permainan anaknya pada saat v masih kecil. Dan sampai sekarang ruangan itu telah menjadi arena game v sekarang.
Slruupp
Bunyi baekhyun menyedot juznya membuat v terganggu.
"menyingkirlah, aku tidak ingin diganggu."kata v."jangan lupa minum obatmu, aku tak ingin kau mati muda, masa depanmu masih jauh v." ucao baekhyun.
"aku malah berfikir lebih baik aku mati." kata v.
"dari pada kau berfikir untuk mati lebih baik kau fikirkan bagaimana kau bisa tetap hidup, kau mempunyai masa depan v, apa kau tidak ingin hidup normal seperti laki-laki seusiamu. Menikah punya anak tidak seperti sekarang, apa kau tidak bosan bermain game terus."kata baekhyun.
"untuk apa semua itu, aku tak membutuhkanya jika pada akhirnya berakhir seperti dirimu, kau berbicara padaku seperti itu seakan kau sudah benar semuanya, ingat semua gara-gara kau, eomma meninggal gara-gara kau, kau sibuk mencari uang dan sekarang untuk apa aku harus menyusun masa depan."
Lagi-lagi v berkata kasar pada ayahnya, kebencian v pada ayanhnya sangat kuat, terlebih v berfifkir kalau ibunya meninggal gara-gara ayahnya sendiri. V memutuskan untuk menyudahi permainanya, ia keluar dan kembali dikamarnya.
Sedangkan baekhyun ia menatap layar game yang barusan dimainkan anaknya. "sampai kapan kau akan hidup seperti ini v, appa tidak tahu umur appa akan panjang atau tidak, appa akan menyesal jika kau tidak pernah berubah bahkan setelah appa meninggal."kata baekhyun.
.
.
.
.
"kumawo jeon jungkook." ucap irene sambil tersenyum pada jungkook."hemm sampai jumpa, esok kita akan bertemu disekolah." jungkook pergi dan irene masuk ke dalam rumahnya.
"ah nona, nona dari mana saja, bibi sangat kawatir karena nona tidak menjawab panggilan dari bibi." ucap maid tersebut.
"mianhe, aku hanya pergi kerumah teman sekolahku, bi hari ini aku tidak makan, aku ingin beristirahat dikamar." kata irene.
"baik nona, saya permisi."
Irene menjatuhkan dirinya diranjangnya, ia mengingat kembali kejadian sore tadi bersama v.
"yak, kenapa wajanhya selalu muncul dipikiranku." ucap v.
"v dia lelaki brengsek yang sudah berani melecehknaku."kata irene.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOTUS
RomanceSebuah bunga cantik yang mampu tumbuh dengan indahnya walau kita tahu tempat tumbuhnya tidak di pot yang indah, tidak di taman yang rapi, tetapi di kolam yang penuh lumut dan airnya keruh. Keindahan bunga tersebut mampu memikat hati orang yang melih...