Bab 6 - a

5.1K 707 61
                                    

.

.

.

Menjauh dari Jungkook tidaklah mudah apalagi keduanya tinggal di bawah atap yang sama. Walaupun Taehyung berusaha menjaga jarak, mereka tetap saling bertemu. Jungkook juga menghindari bertatap mata dengannya namun itu malah membuat Taehyung makin terpesona padanya. Sialan bukan.

.

Dua hari setelah percakapan mereka di pantai, Taehyung melangkah memasuki dapur setelah menyantap roti isi mentega kacang lalu kembali disambut oleh gadis setengah telanjang lain lagi. Rambutnya berantakan meskipun tidak disisir dia adalah gadis yang menarik. Harus Taehyung akui, dia benci gadis-gadis seperti itu.

.

Si gadis berbalik untuk memandang Taehyung. Ekspresi terkejutnya dengan cepat berubah menjadi tidak suka. Dia mengerjapkan kedua mata cokelatnya dan kemudian berkacak pinggang. "Apakah kau baru saja keluar dari pantry?"

.

"Ya. Apakah kau baru saja turun dari tempat tidur Jungkook?" Tukas Taehyung. Itu terlontar dari mulutnya sebelum Taehyung dapat menghentikan dirinya.

.

Jungkook sendiri telah menegaskan bahwa kehidupan seksnya sama sekali bukan urusan Taehyung. Tch, dia memang benar dan Taehyung seharus nya harus belajar menutup mulut. Si gadis menaikkan kedua alis matanya yang berbentuk sempurna kemudian seringai geli tersungging di bibirnya. "Tidak. Bukan berarti aku menolak naik ke tempat tidurnya jika dia mengijinkan tapi jangan pernah mengadu pada Hoseok." Dia mengibaskan tangannya seperti menghalau pergi seekor lalat. "Lupakanlah. Hoseok juga sepertinya sudah tahu."

.

Taehyung jadi bingung. "Jadi, kau baru turun dari tempat tidurnya Hoseok?" Tanyanya sambil menyadari sekali lagi bahwa sekali lagi itu juga bukan urusannya. Namun Hoseok tidak tinggal disini jadi Taehyung begitu penasaran akan apa yang tengah terjadi disini.

.

Si gadis menyapukan jemarinya ke rambut ikalnya yang berantakan dan menghela napas. "Yep. Atau lebih tepatnya tempat tidur lamanya."

.

"Tempat tidur lamanya?" Taehyung mengulang.

.

Pergerakan di lorong membuat perhatian Taehyung teralihkan, matanya mengunci mata Jungkook. Dia memperhatikan Taehyung dengan sebuah cengiran yang menghiasi bibirnya. Bagus. Dia telah Mendengarkan Taehyung mengorek keterangan. Ingin membuang pandangannya dan berpura-pura tidak pernah bertanya pada gadis itu apakah dia dari tempat tidurnya Jungkook atau tidak namun percuma, toh Jungkook sudah menangkap basah dirinya. Kilatan pengetahuan di matanya memberitahu Taehyung bahwa itu tidak ada gunanya.

.

"Kumohon jangan biarkan aku jadi penghalang Tae. Silahkan lanjutkan menginterogasi tamu Hoseok. Aku yakin dia tidak keberatan," ujar Jungkook dengan perkataan yang sengaja dilambatkan. Dia menyilangkan lengannya di dada dan bersandar pada kusen pintu seakan dia makin merasa nyaman.

.

Segera Taehyung menundukkan kepala dan berjalan ke arah tempat sampah untuk menyingkirkan remah roti dari jemari sambil mengumpulkan pikirannya yang tersesat. Taehyung yakin dia tidak mau melanjutkan obrolan ini apabila Jungkook masih mendengarkan. Itu membuatnya terlihat amat tertarik. Sesuatu yang sangat tidak Taehyung inginkan.

.

"Selamat pagi, Jungkook, terimakasih telah mengizinkan kami menginap disini semalam. Hoseok minum terlalu banyak sehingga tidak bisa mengemudi kembali ke rumahnya," ujar gadis itu.

JATUH [Book 1] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang