Bab 11

4.6K 641 57
                                    

.

.

.

Taehyung menghabiskan sandwich selai kacang terakhirnya dan membersihkan remah–remah dari pangkuan. Sepertinya dia harus segera pergi ke toko makanan dan membeli makanan baru. Sandwich selai kacang ini sudah hampir kadaluarsa. Taehyung libur hari ini dan bingung mau mengerjakan apa. Jika dia berbaring di tempat tidur sudah pasati dia hanya akan memikirkan Jungkook dan betapa bodohnya aku malam itu. Apa yang dilakukan Jungkook untuk meyakinkan Taehyung kalau ia hanya ingin berteman? Jungkook mengucapkan itu padanya lebih dari sekali.

.

Namun, Taehyung harus berhenti berupaya agar Jungkook melihatnya lebih dari sekedar teman. Ya, Dia melakukan itu tadi malam. Atau seharusnya itu tidak dia lakukan. Jungkook tidak ingin menciumnya. Taehyung bahkan tidak percaya jika dia harus memohon pada Jungkook untu sebuah ciuman.

.

Taehyung perlahan membuka pintu pantry dan melangkah ke dalam dapur. Wangi dari bacon menyeruak di hidungnya dan jika saja bukan Jungkook yang sedang berdiri di depan kompor hanya dengan celana piyamanya saja, Taehyung pasti sudah menikmati aroma kelezatan ini. Pemandangan indah dari punggung telanjang Jungkook sudah mengusir aroma bacon. Lalu, tanpa aba-aba Jungkook menoleh dari bahunya sambil tersenyum "Selamat pagi. Hari ini pasti hari liburmu."

.

Taehyung hanya mengangguk singkat dan berdiri disana memikirkan apa yang seorang teman seharusnya katakan. Dia berjanji tidak mau mematahkan aturannya lagi. Taehyung akan mengikuti aturannya. Lagi pula Taehyung akan segera pergi dari sini.

.

"Baunya harum," balas Taehyung kemudian.

.

"Keluarkan dua piring. Aku membuat bacon yang paling enak."

.

Sekarang Taehyung berharap dia tidak memakan sandwich selai kacang tadi. "Aku sudah makan, tapi terimakasih sebelumnya."

.

Jungkook menurunkan garpunya dan berpaling menghadap Taehyung. "Bagaimana bisa kau sudah makan? Kau baru saja bangun."

.

"Aku menyimpan selai kacang dan roti di kamarku. Aku baru saja makan itu sebelum aku kesini."

.

Dahi Jungkook berkerut mencerna kata-katanya. "Kenapa kau menyimpan selai kacang dan roti di kamarmu?"

.

Karena Taehyung tidak ingin teman-temannya yang banyak itu menghabiskan makanannya. Tapi, tentu saja, tidak mungkin Taehyung mengatakan itu. "Ini bukan dapurku. Aku menyimpan semua barang -barangku di kamarku."

.

Tubuh Jungkook menegang dan Taehyung berpikir apa yang salah dengan kata-katanya hingga membuat Jungkook terlihat kesal. "Apa kau memberitahuku bahwa kau hanya makan roti dan selai kacang saat kau berada disini? Begitu? Kau membelinya dan menyimpannya di kamarmu dan hanya itu yang kau makan?"

.

Taehyung mengangguk, tidak yakin kenapa hal ini dipermasalahkan. Jungkook memukul tangannya ke atas meja dapur dan membalikkan wajahnya ke arah bacon sambil memaki pelan. "Kemasi semua barang-barangmu dan pindah keatas. Ambil kamar mana saja di hall sebelah kiri. Buang selai kacang sialan itu dan makan apapun yang kau ingin makan di dapur ini."

.

Taehyung tidak bergerak. Dia tidak yakin dari mana datangnya reaksi ini.

.

JATUH [Book 1] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang