Bab 7

4.8K 701 71
                                    

.

.

.

.

.

"Kenapa kau tidak kembali ke pesta dan menemukan beberapa pria bodoh untuk mempertajam kukumu, Jenny?"

.

Namjoon berjalan menuju pintu dimana sebagian besar pesta berada dengan tangannya masih kokoh dipinggul Taehyung memaksa untuk pergi bersamanya.

.

"Kupikir aku hanya ingin pergi kekamarku. Seharusnya aku tidak datang kesini malam ini," Taehyung hanya berusaha menghentikan Namjon mengajaknya masuk ke dalam pesta. Dia tidak perlu berjalan kesana dengan Namjoon. Karena, entah bagaimana itu seperti ide yang buruk.

.

"Kenapa kau tidak menunjukkan kamarmu? Aku ingin melarikan diri juga." Taehyung menggeleng. "Tidak cukup ruang untuk kita berdua."

.

Namjoon tertawa dan menunduk untuk mengatakan sesuatu ditelinga Taehyung disaat matanya terkunci dengan tatapan mata tajam Jungkook. Dia menatap Taehyung lekat dan terlihat tidak senang. Undangannya hari ini hanyalah sopan santun yang keluar dan sesungguhnya tidak diharapkan? Apa Taehyung salah mengerti?

.

"Aku harus pergi. Aku tidak berpikir Jungkook ingin aku disini." Taehyung berbalik untuk menatap Namjoon dan melangkah keluar dari pelukannya.

.

"Omong kosong.Aku yakin dia terlalu sibuk untuk khawatir tentang apa yang kau lakukan. Selain itu mengapa dia tidak ingin melihatmu di pesta adiknya yang lain?"

.

Ada adik lagi. Mengapa Hoseok mengatakan kepada Taehyung bahwa Jungkook tidak punya saudara kandung? Somi jelas adiknya.

.

"Aku, uh, baiklah, dia tidak benar benar menyatakanku sebagai keluarga. Aku hanya saudara yang tidak diinginkan dari suami baru ibunya. Aku sebenar nya hanya disini untuk beberapa minggu lagi sampai aku bisa pindah sendiri. Aku bukan penghuni tetap dirumah ini." memaksakan senyum, Taehyung berharap Namjoon akan mendapatkan gambaran dan membiarkannya pergi.

.

"Tak ada tentangmu yang tidak diinginkan. Bahkan Jungkook tidaklah sebuta itu, sialan," kata Namjoon mendekati Taehyung kembali karena Taehyung menjauh.

.

"Kemarilah Tae." suara menuntut Jungkook datang dari belakang, tangan besarnya menyelinap dilengan menarik Taehyung padanya. "Aku tidak menduga kau datang malam ini." Peringatan dalam nadanya mengatakan bahwa Taehyung salah mengerti tentang undangannya. Dia benar benar tidak serius.

.

"Maafkan aku. Kukira kau bilang aku bisa datang," Taehyung berbisik memalukan kalau Namjoon bisa mendengarnya. Dan yang lainnya sedang menonton. Saat ini Taehyung memutuskan untuk menjadi berani dan keluar dari rasa malu dari kejadian ini.

.

"Aku tidak menduga kau muncul dengan pakaian seperti itu," jawabnya dengan tenang namun mematikan. Matanya masih diarahkan pada Namjoon. Apa salahnya dengan pakaian Taehyung? Ibunya telah berkorban untuk Taehyung agar memiliki kemeja ini dan Taehyung tidak pernah sempat untuk memakainya. Enam puluh dolar adalah uang yang banyak bagi mereka ketika ibunya membeli kemeja ini. Cukup, Taehyung sudah muak dengan sekelompok orang bodoh manja berakting seperti dia mengenakan sesuatu yang menjijikkan. Taehyung mencintai kemeja ini. Dia mencintai sepatu ini. Orang tuanya bahagia dan sudah pernah saling cinta. Sepatu ini adalah bagian dari itu. Sialan mereka semua.

JATUH [Book 1] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang