Bab 3

6K 779 60
                                    




Meskipun tidak ada jendela di kamar ini yang memberitahukan bahwa matahari telah terbit, Taehyung tahu dia telah kesiangan. Kelelahan selama delapan jam menyetir dan derap kaki di tangga selama berjam-jam setelah dia berbaring hingga tertidur pulas. Meregangkan badan, Taehyung duduk dan menyalakan saklar lampu di dinding. Bola lampu kecil menerangi kamar lantas dia meraih bawah ranjang untuk menarik koper.

Taehyung perlu mandi dan dia juga perlu memakai kamar kecil. Mungkin semua orang masih tertidur jadi dia bisa menyelinap ke kamar mandi tanpa ada seseorang yang mengetahuinya. Hoseok tidak menunjukkan padanya di mana kamar mandi kemarin malam.

Semua inilah yang harus dia terima. Berharap dengan mandi cepat tidak akan melampaui batas. meraih celana dalam bersih dan sebuah celana pendek hitam serta baju putih. Jika Taehyung beruntung, dia bisa segera keluar dari kamar mandi sebelum Jungkook turun ke lantai bawah. Membuka pintu yang menuju pantry kemudian berjalan melewati deretan rak yang menyimpan banyak makanan lebih dari yang dibutuhkan semua orang. Dengan perlahan Taehyung memutar kenop pintu dan dengan mudah itu terbuka. Lampu dapur mati, satu-satunya cahaya berasal dari sinar matahari yang masuk melalui jendela besar yang menjorok ke lautan. Jika Taehyung tidak begitu ingin buang air kecil dia pasti akan menikmati pemandangan itu beberapa saat. Tapi kebutuhan alam sudah memanggil dan dia harus pergi.

Rumah ini sunyi. Botol minuman mengotori rumah, bersama dengan sisa makanan dan beberapa potong pakaian. Taehyung akan membersihkannya. Jika dia ternyata lebih berguna mungkin dia harus tinggal hingga mendapat kerja dan gaji pertama atau kedua.

Taehyung perlahan membuka pintu pertama yang dia datangi, khawatir bisa saja itu kamar tidur. Ternyata itu hanya tempat menyimpan baju. Menutup pintu, Taehyung kembali menuju ke ruangan yang menuju tangga. Jika hanya satu-satunya kamar mandi di sini gabung dengan kamar tidur maka dia pasti sial. Kecuali...mungkin di luar sana ada satu kamar mandi yang digunakan orang-orang setelah seharian di pantai. Hen pasti mandi dan memakai kamar kecil juga.

Berbalik Taehyung menuju ke dapur dan dua pintu kaca yang terbuka tadi malam. Menatap sekeliling, dia melihat ada tangga turun dan menuju bawah rumah. Taehyung hanya mengikutinya. Di bawah rumah ada dua pintu. Dia lantas membuka salah satunya dan terlihat jaket keselamatan, papan seluncur serta pelampung menutupi dinding.

Mengabaikan semua hal itu Taehyung memilih membuka pintu yang lain. Bingo. Sebuah toilet di satu sisi dan shower kecil ada di sisi lain ruangan itu. Shampo, kondisioner dan sabun berjajar dengan lap badan bersih dan handuk di tempat duduk kecil di sampingnya. Keren.

Setelah selesai mandi dan berpakaian Taehyung buru-buru menggantung handuk dan lap badan di ujung shower. Kamar mandi ini jarang digunakan, mungkin. dia bisa memakai handuk dan lap badan yang sama sepanjang minggu dan mencucinya di akhir pekan. Jika Taehyung tinggal di sini untuk waktu yang lama.

Menutup pintu di belakang dan berjalan menuju lantai atas. Bau air laut begitu mengagumkan. Saat Taehyung sampai di atas, dia berdiri di depan pagar dan menatap air. Ombak memecah pantai pasir putih. Ini adalah pemandangan paling indah yang pernah dia lihat.

Baekhyun─Ibunnya dan Taehyung pernah berbicara tentang pergi ke pantai bersama-sama suatu hari nanti. Baekhyun melihat pantai saat masih kecil dan ingatannya tidak begitu bagus tetapi dia menceritakannya cerita tentang pantai itu sepanjang hidup Taehyung. Setiap musim dingin yang begitu dingin, keduanya duduk di dalam rumah dengan perapian dan merencanakan liburan musim panas kami ke pantai. Mereka tidak pernah bisa melakukannya. Pertama Ibunya tidak mampu melakukannya dan kemudian sakit. Mereka tetap merencanakannya. Itu membantu untuk mimpi besar mereka meskipun keduanya tahu jika semua itu tidaklah mungkin.

JATUH [Book 1] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang