Bab 22

3.7K 457 42
                                    

.

.

.

.

.

"Whoa, baby boy," Minho berkata sambil mengulurkan lengannya untuk menangkap tubuh bergetarnya saat Taehyung menghambur memasuki dapur. Sebuah cegukan terlontar dan Taehyung menelan kembali isakan yang mengikuti. "Yang terjadi di sana tadi cukup brutal tapi bisa saja lebih buruk lagi. Setidaknya Jungkook datang untuk menyelamatkan." Minho menepuk pelan punggung dan memeluk Taehyung.

.

Taehyung tidak menginginkan Minho mengetahui betapa murahan dirinya. Taehyung tak mampu mengatakan padanya bahwa airmata ini disebabkan karena Taehyung adalah rahasia kecil kotor dari seorang pria kaya raya. Bukan karena gadis jalang yang telah menumpahkan makanan ke seluruh tubuh Taehyung di ruangan yang dipenuhi banyak orang.

.

"Kembalilah kesana, Minho. Kita membutuhkan lebih banyak penyaji di ruangan itu. Aku akan berbicara dengan Tae," Namjoon berkata ketika dia berjalan masuk ke dapur.

.

Minho memeluk Taehyung dengan erat sekali lagi kemudian cemberut pada Namjoon sebelum mengambil nampannya dan berjalan mengarah ke pintu. "Kau bersikap baiklah pada bayiku," Minho berujar saat dia melewati Namjoon. Namjoon tidak menjawab. Malahan dia mengamati Taehyung. Taehyung mengira inilah saatnya. Momen besar ... seperti 'ini adalah kesalahanmu jadi kau bisa pergi sekarang'.

.

"Aku telah mengambil resiko memperingatkanmu mengenai Somi dan itu bahkan bukan merupakan kesalahan Jungkook bahwa seorang gadis jalang pencemburu menyerangmu," Namjoon menggeram dan menggelengkan kepalanya dengan jijik. "Aku minta maaf, Tae. Semua ini salahanku. Aku tidak mengira dia mampu melakukan ini. Dia adalah mantan pacar tidak waras yang sepertinya tidak mampu aku goyahkan."

.

Namjoon tidak memecatnya? Taehyung bersandar ke meja dapur di belakangnya untuk menghirup napas panjang.

.

"Akibat drama yang telah terjadi, aku tak ingin kau kembali kesana. Kau bisa tinggal di sini dan membantu menyiapkan nampan-nampan saja. Aku akan memastikan kau mendapat jumlah bayaran yang sama dengan yang kau hasilkan jika kau bekerja di luar."

.

"Terima kasih. Tapi bolehkah aku berganti pakaian?" Tanya Taehyung rishi, dia harus menyingkirkan semua kotoran yang menempel ini.

.

Namjoon tersenyum, "Ya. Pergi dan ambillah salah satu pakaian dari kantor. Malam ini kita telah menggunakan seluruh seragam tambahan penyaji."

.

Taehyung menegakkan diri dari posisi bersandar di meja dapur dan berjalan menuju pintu. "Tidak usah terburu-buru. Kita akan baik-baik saja di sini jika kau butuh istirahat." Namjoon berseru ketika Taehyung keluar dari dapur. Saat dia berjalan keluar, kebetulan sekali Jungkook dan Somi berdiri di lorong nampaknya mereka sedang dalam adu argumen yang panas. Somi mengirimkan tatapan sedingin es kearah Taehyung. Dia dapat melihat ekspresi frustrasi di wajah Jungkook. dia hanya menyebabkan kesedihan bagi Jungkook. Dan Taehyung tidak mau melihat kejadian ini. Mereka bisa terlibat dalam perselisihan keluarga namun pada akhirnya akan menyelesaikannya.

.

Setelah malam ini, Taehyung seharusnya sudah memiliki cukup uang untuk pindah keluar dari rumah Jungkook. Besok dia akan menemukan tempat tinggal karena tidur seatap dengan Jungkook sangat tidak memungkinkan. Taehyung lebih memilih memutar dan membuka pintu yang menuju keluar.

JATUH [Book 1] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang