.
.
.
.
.
Meninggalkan Jungkook di tempat tidur pagi ini sangat sulit. Ia tidur begitu damai hingga Taehyung tidak ingin membangunkannya. Taehyung menahan diri untuk tidak menciumi wajahnya sebelum pergi. Tidur membuat Jungkook terlihat tidak khawatir. Taehyung bahkan tidak menyadari betapa intens dan waspadanya ia sampai Taehyung amemperhatikan ia tertidur dan melihat ia benar-benar damai.
.
Membuka pintu menuju ruangan staf Taehyung disambut dengan bau donat baru dan Minho yang tersenyum. "Selamat pagi sayang," ia berkata riang seperti biasanya.
.
"Itu masih harus dilihat...kau akan membagi donat itu atau tidak?"
.
Minho memegangkan kotak itu kepada Taehyung. "Aku membeli dua ekstra hanya untukmu sayang. Aku tahu kau datang bekerja hari ini dan aku tidak ingin menjadi tangan kosong."
.
Taehyung duduk didepannya dan meraih donat. "Jika aku pikir kau akan menikmatinya, aku akan mencium wajahmu," goda Taehyung sembari tersenyum lucu.
.
Minhoo menggoyangkan alisnya, "Siapa yang tahu, sayang? Wajah sepertimu bisa menyebabkan seorang pria normal tersesat."
.
Sambil tertawa, Taehyung menggigit kenikmatan yang hangat dan halus. Ini tidak sehat tapi donat ini sangat enak.
.
"Makanlah karena kita mempunyai hari yang sangat panjang. Pesta debutan malam ini dan kita tidak akan berada di ruang makan. Kita semua akan dikirim ke ruangan pesta dan dipaksa untuk berjalan dengan nampan makanan kemudian melayani mereka semua pada makan malam."
.
"Pesta debutan? Pesta macam apa itu? Apakah itu sebabnya ada begitu banyak truk di luar dengan bunga dan dekorasi?"
.
Minho mengangguk dan meraih donat lain yang dilapisi coklat. "Ya. Terjadi setiap tahun selama minggu ini. Ibu kaya yang gila mendampingi putri mereka dan mengenalkannya kepada masyarakat. Setelah malam ini, gadis-gadis akan dianggap sebagai wanita dewasa dan diperlakukan sebagai anggota klub dewasa. Mereka bisa berada di komite dan sejenisnya. Ini adalah omong kosong gila. Apalagi sejak Somi berumur 21 beberapa minggu lalu. Itu berarti dia bisa dilepaskan kedunia orang dewasa."
.
Hm, jadi Somi seorang debutan. Itu menarik. Ibunya tidak ada di sini. Apakah ini berarti dia kembali?
.
Jantung Taehyung berdegup kencang... Dia harus segera pergi. Jungkook tidak mengatakan kepadanya bahwa sesuatu telah berubah tentang kepindahannya nanti. Ketika Taehyung pergi akankan dia masih melihatnya dengan cara yang sama?
.
"Tarik napas, Tae. Itu hanya sebuah pesta sialan," kata Minho. Taehyung mengambil napas dalam-dalam tak menyadari bahwa dirinya mulai panik. Inilah sebabnya mengapa Taehyung mau menjaga jarak. Dia tahu hari ini akan datang. Dan pertanyaannya apakah ayah ada di rumah hari ini?
.
"Jam berapa mulainya?" Taehyung berhasil bertanya tanpa ada hambatan.
.
"Jam tujuh tapi mereka akan menutup ruang makan jam lima supaya kita bisa bersiap-siap."
.
Taehyung mengangguk dan meletakkan sisa donatnya. Tiba-tiba saja dia merasa tidak bisa menghabiskan sepotong donat itu. Hari ini menjadi permainan menunggu. Taehyung merasakan ponsel di kantongku tapi dia tidak bisa mengirim sms pada Jungkook. Taehyung tidak mau ia memberitahu kabar buruk melalui sms. Jadi, dia hanya akan menunggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
JATUH [Book 1] ✅
FanfictionKetika kau jatuh, kau tidak akan pernah bisa memperkirakan dimana akan terdampar dan seberapa besar rasa sakit yang akan kau terima.. [KookV- YAOI - MPREG- REMAKE]