Bab 18

4.4K 510 150
                                    

.

.

.

.

.

Jungkook tidak memulainya dengan perlahan. Mulutnya kuat dan menuntut. Taehyung senang. Ini romantis. Ini nyata. Jungkook juga menggunakan barbel lidahnya. Pada awalnya Taehyung tidak menyadarinya tapi Taehyung merasakannya. Jentikan lidahnya hebat dengan adanya benda itu. Taehyung suka merasakan sesuatu yang tidak bisa diraih.

.

Kedua tangannya menangkup wajah Taehyung. Ciumannya melambat dan kemudian Jungkook menarik diri tapi tetap memegang wajah Taehyung dengan tangannya. "Ikutlah ke atas denganku. Aku ingin menunjukkan kamarku," Jungkook memberikan Taehyung senyuman nakal, "dan ranjangku." Taehyung mengangguk dan Jungkook menjatuhkan tangannya dari wajah Taehyung.

.

Jungkook menyelipkan salah satu tangannya ke tangan Taehyung dan menautkan jemari keduanya dalam remasan yang begitu nyaman. Tanpa berkata-kata, Jungkook mengarahkan Taehyung ke tangga menariknya naik dengan lembut dan dengan segera karena Jungkook ingin segera tiba di atas.

.

Saat keduanya tiba di lantai dua, Jungkook mendorong Taehyung ke dinding dan menciumnya dengan ganas, menjepit bibir Taehyung seraya membelai lidahnya dengan antusias. Jungkook menyentak ke belakang dan mengambil nafas dalam. "Satu tangga lagi menuju lantai atas," ujarnya dengan suara parau dan menarik Taehyung kearah pintu di ujung lorong. mereka melewati kamar Taehyung dan Jungkook berhenti sebentar.

.

Pada mulanya, Taehyung pikir Jungkook mungkin ingin menuju kesana tetapi dia tidak berhenti hingga mereka mencapai pintu kecil di ujung lorong. Taehyung menduga ada tangga yang menuju kamarnya. Jungkook menarik kunci untuk membukanya, kemudian membuka pintu dan memberi isyarat pada Taehyung agar mengikutinya.

.

Di ruangan tempat tangga itu berada terbuat dari kayu keras seperti sebuah tangga lain.di rumah ini tapi disana ada dinding di satu sisi saat mereka menaiki anak tangga selangkah demi selangkah. Saat Taehyung sampai di ujung teratas tangga, dia sontak membeku. Pemandangannya sangat mempesona. Cahaya bulan yang menyinari lautan memberikan kamar sebuah latar belakang paling luar biasa yang bisa dibayangkan.

.

"Kamar ini adalah alasan mengapa aku meminta ibuku untuk membeli rumah ini. Meskipun saat itu aku baru berusia sepuluh tahun aku tahu bahwa kamar ini istimewa," bisik Jungkook di belakang Taehyung membungkus pinggangnya dengan kedua lengan.

.

"Ini sangat menakjubkan," Taehyung bernafas dengan suara pelan. Dia merasa seolah berbicara terlalu keras akan menghancurkan momen ini.

.

"Aku menghubungi ayahku hari itu dan berkata padanya kalau aku menemukan rumah yang ingin aku tinggali. Dia mengirimkan uangnya melalui ibuku dan ibuku membelinya .Dia suka lokasinya

jadi di rumah inilah kami menghabiskan waktu musim panas kami. Dia punya rumah sendiri di Atlanta tapi dia lebih suka tinggal disini."

.

Jungkook bercerita tentang dirinya. Keluarganya. Dia mencoba. Hati Taehyung sedikit meleleh lagi. Seharusnya Taehyung menghentikannya untuk membingkai dirinya di hati Taehyung. Taehyung hanya tidak ingin hatinya terluka saat semua ini berakhir saat Jungkook memilih untuk pergi .Tapi Taehyung pun tak ingin munafik, dia ingin tahu lebih mengenai dirinya. Mengenai Jungkook yang begitu menawan untuknya.

JATUH [Book 1] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang