.
.
.
Beberapa mobil diparkir di luar ketika Taehyung pulang ke rumah Jungkook setelah bekerja. Paling tidak Taehyung tidak akan memergoki Jungkook berhubungan seks. Karena sialnya, sekarang dia tahu seberapa hebat ciumannya itu dan betapa menyenangkan rasanya saat tangan Jungkook berada di tubuhnya, Taehyung benar-benar tidak yakin dia bisa menahan diri jika melihat Jungkook melakukan hal itu dengan orang lain. Konyol. Tapi itu benar.
.
Membuka pintu dan melangkah masuk. Musik seksi terdengar sangat keras dari 'sound system' yang ada di setiap ruangan. Ya, setiap kamar kecuali kamar yang Taehyung tempati. Dia mulai melangkah ke dapur ketika mendengar seorang perempuan mengerang. Perutnya tiba-tiba melilit. Mencoba untuk mengabaikan, tapi kakinya serasa tertanam kuat di lantai marmer. Dia terpaku ditempat detik itu juga.
.
"Ya, Jungkook, baby, seperti itu. Lebih keras. Hisap lebih keras." Dia berteriak dan Taehyung benar-benar cemburu dibuatnya, sial itu membuatnya merasa marah. Dia seharusnya tidak peduli. Bagaimanapun Jungkook hanya menciumnya sekali dan Taehyung malah membuatnya mengumpat pergi.
.
Dengan tak sadar Taehyung malah bergerak ke arah suara itu meskipun dia tahu 'itu' adalah sesuatu yang tidak ingin dia lihat. Rasanya seperti ditabrak kereta api namun dia benar-benar tidak bisa menahan diri untuk tidak melihatnya bahkan jika dia tidak ingin itu membuat otaknya mendidih.
.
"Mmmmm yes, tolong sentuh aku." pintanya. Taehyung ingin menarik diri tapi dia tetap menuju kesana. Melangkah ke ruang tamu, hanya untuk menemukan mereka di sofa. Baju atasan perempuan itu benar-benar telah terlepas dengan salah satu putingnya berada di mulut Jungkook sementara tangan Jungkook bermain di antara kedua kaki perempuan itu.
.
Taehyung tidak bisa melihat ini. dia harus keluar dari sini. Sekarang.
.
Berputar, bergegas ke pintu depan, tidak peduli apakah Jungkook mengetahui keberadaannya atau tidak. Detik berikutnya Taehyung sudah berada di dalam truk dan keluar dari jalan masuk sebelum salah satu dari mereka menyadari bahwa mereka telah terlihat.
.
Jungkook melakukan itu di sana, di sofa dimana semua atau siapa saja bisa masuk dan melihat apa yang mereka lakukan. Terlebih lagi, Jungkook juta tahu jika Taehyung bisa pulang setiap saat. Faktanya adalah, Jungkook ingin Taehyung melihatnya. Dia mengingatkan Taehyung bahwa dia adalah sesuatu yang tidak bisa Taehyung miliki.
.
Taehyung mengemudikan truk ke arah kota dengan marah pada dirinya sendiri karena membuang bensin. Harusnya dia berhemat. Dia mencari telepon umum tapi tidak dapat menemukannya di mana pun. Era telpon umum sudah lama berlalu. Jadi, jika kamu tidak memiliki ponsel maka kau akan celaka. Lagipula Taehyung tidak yakin siapa yang akan dia telepon. Dia bisa saja menelepon Jimin. Tapi, seingatnya dia tidak berbicara dengannya sejak pergi minggu lalu. Biasanya mereka berbicara setidaknya sekali seminggu. Tapi tanpa telepon Taehyung tidak bisa melakukan itu.
.
Mengingat sesuatu, Taehyung punya nomor Hoseok yang tersimpan di tas. Tapi untuk apa dia menelponnya? Itu sangat aneh. Taehyung tidak tahu apa yang akan dia katakan pada nya.
.
Taehyung menepi ke tempat parkir dari satu-satunya kedai kopi di kota dan memarkir truk. Dia bisa pergi minum kopi dan melihat majalah selama beberapa jam. Mungkin saat itu Jungkook sudah selesai dengan kegiatan bercintanya di bawah tangga. Jika dia sedang mencoba untuk memperingatkannya, Taehyung telah menerimanya dengan tegas dan jelas. Bukan berarti dia tidak membutuhkannya. Taehyung sudah menerima kenyataan bahwa pria semacam Jungkook itu bukan untuknya. Lagipula Taehyung lebih menyukai gagasan menemukan pria baik dengan pekerjaan biasa. Pria yang akan menghargainya tanpa memandang rendah status serta kedudukannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
JATUH [Book 1] ✅
FanficKetika kau jatuh, kau tidak akan pernah bisa memperkirakan dimana akan terdampar dan seberapa besar rasa sakit yang akan kau terima.. [KookV- YAOI - MPREG- REMAKE]