.
.
.
.
Jungkook sedang bersikap baik, atau semacamnya. Setidaknya dia tidak menghindari Taehyung. Sekonyol apapun kelihatannya tapi jujur saja Taehyung menginginkan perhatiannya. Ada suatu daya tarik yang menyeret Taehyung kepada Jungkook yang tidak bisa dia jelaskan. Semakin Jungkook menjaga jarak semakin Taehyung ingin mendekat. Dia memiringkan kepalanya dan menaikkan salah satu alisnya seperti sedang menanti Taehyung untuk mengatakan sesuatu.
.
Oh tunggu dulu. Jungkook telah bertanya padanya. Sial, mata keperakan itu. Membuat Taehyung sulit berkonsentrasi. "Uh, apa?" Taehyung bertanya merasakan wajahnya memanas.
.
Jungkook berdecak, "Bagaimana pekerjaanmu?" tanyanya perlahan.
.
Taehyung harus berhenti bersikap seperti idiot kalau dia sedang berada di sekitar Jungkook. Jadi, dengan gerakan kaku Taehyung meluruskan bahu, "Berjalan dengan baik. Aku menyukainya."
.
Jungkook menyeringai dan memandang ke air, "Aku yakin kau menikmatinya."
.
Taehyung terdiam sejenak dan memikirkan komentar itu lalu bertanya, "Apa maksud perkataanmu itu?"
.
Tatapan Jungkook turun menjelajahi tubuh Taehyung kemudian naik lagi. Siala, Taehyung amat menyesal tidak mengenakan kembali kaosnya. "Kau tahu bagaimana wajahmu, Tae. Apalagi dengan senyum sialanmu yang manis itu. Para pegolf pria pasti membayarmu dengan baik."
.
Dia benar mengenai uang tipnya. Dia juga membuat Taehyung bernapas secara konyol dengan memandang seperti itu. Taehyung menginginkan Jungkook menyukai apa yang dia lihat namun kemudian Taehyung menjadi takut dengannapa yang akan terjadi. Bagaimana jika Jungkook mengubah keputusannya mengenai saling menjaga jarak? Bisakah Taehyung mengikutinya?
.
Keduanya duduk dalam diam selama beberapa saat ketika Jungkook memandang lurus kedepan. Taehyung yakin dia sedang memikirkan sesuatu. Rahangnya menegang dan ada garis kerutan terbentuk di dahinya. Taehyung jadi memikirkan lagi semua yang telah dia katakan. Dan tidak dapat menemukan satupun yang dapat membuatnya kesal.
.
"Sudah berapa lama ibumu meninggal?" Tanyanya sambil menatap Taehyung lagi.
.
Taehyung tidak ingin membicarakan mengenai ibunya. Tidak pada Jungkook.
.
Namun mengabaikan pertanyaannya tidaklah sopan. "Tiga puluh enam hari yang lalu."
.
Rahang Jungkook bergerak seakan dia gusar pada terhadap sesuatu dan kerutan di dahinya semakin dalam. "Apakah ayahmu tahu bahwa sebelumnya beliau sakit?"
.
Pertanyaan lain yang tidak ingin Taehyung jawab. "Ya, ayahku tahu. Aku juga menghubunginya di hari ibuku meninggal dunia." Taeyung tertawa hambar. "Dia tidak mengangkat teleponnya. Aku hanya meninggalkan sebuah pesan." Kenyataan bahwa ayahnya tidak pernah membalas telepon terlalu sakit untuk Taehyung akui.
.
"Apa kau membencinya?" tanya Jungkook.
.
Taehyung ingin membencinya. Dia telah menyebabkan duka dalam hidup mereka sejak hari dimana kakaknya V meninggal. Itu sulit. Tapi ayah adalah satu-satunya keluarga yang masih dia miliki. "Kadang-kadang," sahut Taehyung jujur.
![](https://img.wattpad.com/cover/141013700-288-k132987.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
JATUH [Book 1] ✅
ФанфикKetika kau jatuh, kau tidak akan pernah bisa memperkirakan dimana akan terdampar dan seberapa besar rasa sakit yang akan kau terima.. [KookV- YAOI - MPREG- REMAKE]