Bab 19

4.1K 499 37
                                    

.

.

.

.

.

Napas berat Jungkook tepat berada di telinga Taehyung saat tubuh besarnya menindih Taehyung, entah bagaimana terasa begitu hebat. Taehyung ingin menahannya di sini. Tetap di dalam tubuhnya. Hanya seperti ini. Namun, ketika Jungkook memindahkan lengannya dan mengangkat tubuhnya dari Taehyung, Taehyung dengan tak rela merapatkan lengannya di sekitar lehernya hingga Jungkook terkekeh.

.

"Aku akan kembali. Aku harus mengurusmu terlebih dahulu," ujarnya dan kemudian mencium bibir Taehyung sebelum meninggalkan Taehyung sendiri di ranjangnya. Taehyung bisa melihat pantat telanjang yang semuanya dalam kesempurnaan berjalan melintasi ruangan dan masuk ke dalam apa yang tampaknya seperti kamar mandi. Taehyung juga mendengar kran air menyala dan kemudian Jungkook berjalan keluar dengan sepenuhnya telanjang di bagian depan. Mata Taehyung secara langsung berpaling kearah lain. Dia mendengar Jungkook tertawa dan hanya bisa memejamkan mata malu karena tertangkap basah mengamatinya. Sialan.

.

"Tidak perlu malu padaku sekarang," godanya kemudian meraih untuk membuka lutut Taehyung lagi. "Bukalah untukku," kata Jungkook lembut dan mendorong lutut Taehyung hingga terbuka.

.

Taehyung melihat kain lap di tangannya untuk pertama kali. "Tidak terlalu banyak," kata Jungkook, membersihkan di antara sela kaki Taehyung ketika Taehyung memperhatikannya dalam ketertarikan. "Apakah itu sakit?" Jungkook bertanya dengan nada prihatin dalam suaranya saat dia dengan lembut menyeka area yang lembut. Taehyung menggelengkan kepala perlahan. Sekarang saat mereka tidak lagi liar dalam gairah hal ini sangat memalukan. Tapi mendapati Jungkook sedang membersihkan tubuhnya sangatlah manis.

.

Jungkook terlihat senang dengan pekerjaan membersihkannya dan dia membuang kain lap yang telah di gunakan ke tempat sampah di samping tempat tidur. Dia merangkak naik lagi ke ranjang
menempatkan dirinya di sisi Taehyung serta menariknya ke dalam pelukan.

.

"Kupikir kau bukan seorang pemeluk, Jungkook," kata Taehyung saat Jungkook menyusurkan hidungnya di sepanjang leher dan menarik napas dengan keras.

.

"Memang bukan. Hanya denganmu Tae. Kau adalah pengecualianku," bisiknya kemudian menyelipkan kepala Taehyung di bawah dagunya dan menarik selimut menutupi tubuh polos keduanya. Dengan cepat Taehyung tertidur. Dia merasa begitu aman dan bahagia. Bersama Jungkook yang tengah memeluknya dengan begitu hangat.

.

.

.

.

.

Ciuman lambat terasa di bagian dalam betis Taehyung dan sepanjang lengkungan kakinya adalah hal pertama yang dia rasakan. Taehyung memaksa matanya terbuka. Jungkook berlutut di ujung ranjang menciumi kakinya dan naik ke sisi tungkai dengan seringaian nakal di wajah tampannya.

.

"Aku mulai berpikir berapa banyak yang perlu kucium untuk membuatmu bangun. Bukannya aku keberatan mencium lebih tinggi lagi tapi itu akan berakhir dengan beberapa hubungan seks yang mengagumkan dan kau sekarang hanya punya waktu sekitar dua puluh menit untuk berangkat kerja."

.

Kerja. Oh sial. Taehyung bangun dan Jungkook menurunkan kaki Taehyung dari genggamannya. "Kau masih memiliki waktu. Aku akan menyiapkanmu sesuatu untuk dimakan kala kau bersiap-siap," Jungkook meyakinkan Taehyung agar tetap sarapan.

JATUH [Book 1] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang