🌟07🌟 There's no Choice √

4.8K 478 11
                                    

Author pov.

Rupanya Hae Mi masih tampak betah memandangi wajah rupawan milik lelaki bermarga Kim itu. Tidur di salah satu sofa yang disediakan kamar inap nya dengan posisi terlentang. Senyum nya terbit begitu melihat kedua mata yang tadi tertutup itu mulai terbuka. Pun, Taehyung ikut membalas tatapan nya.

Lelaki Kim itu tersenyum tipis seraya mendudukkan diri nya. "Seperti nya aku harus pergi. Kau harus istirahat, ku dengar pelayan mu akan datang sebentar lagi." Hae Mi mengangguk pelan tanpa melepaskan pandangannya.

"Kau sudah bisa pulang besok." Lagi, gadis itu mengangguk sebagai bentuk jawaban. Ia tersenyum samar saat mendapat elusan lembut tangan Taehyung di puncak kepala nya sebelum lelaki tampan itu berpamitan untuk pulang sebelum malam semakin larut.

ⓢⓣⓐⓡ

Keesokan hari nya. Seperti apa yang Taehyung bilang tadi malam, Hae Mi sudah diperbolehkan pulang, ditemani salah satu pelayan setia nya. Mereka tampak berkemas sebelum keluar dari kamar inap dan berjalan menuju lift. Senyum gadis Cho itu terulas lebar untuk menanti udara segar yang ia rindukan.

Sampai di lobi rumah sakit, saat hendak melanjutkan langkah nya, Hae Mi tersentak kaget begitu tak sengaja bertabrakan dengan tubuh seseorang. Merasa tak enak, gadis itu segera meminta maaf sebelum sempat melihat wajah itu. Sedikit mencurigakan, tapi ia tak cukup peduli untuk mencemaskannya. Pun lelaki bertopi biru navy itu kembali melanjutkan langkah nya pergi tanpa mengartakan apapun.

"Nona tidak apa?" Tanya pelayan Ji.

Hae Mi tersenyum tipis, "Aku baik-baik saja. Ayo." Menyadari tubuh pelayan setia nya yang masih terdiam menatap kepergian lelaki asing tadi, Hae Mi hanya terkekeh pelan lantas menepuk bahu gadis yang sudah ia anggap sebagai teman itu.

"Ada apa dengan mu? Tatapan mu membuatku bingung." Pelayan Ji mengerjap seraya berjalan mendekat pada majikan nya. "Apa nona tidak menaruh curiga? Maksudku, bukankah pria itu yang menabrak anda lebih dulu?"

Hae Mi tertawa dengan tingkah pelayan nya, pun ia menggeleng, "Jangan bersalah sangka pada orang yang bahkan tak kau kenali."

Setelah mengangguk mengerti, mereka kembali melanjutkan perjalanan menuju sebuah mobil yang sudah terparkir menunggu mereka di depan rumah sakit.

ⓢⓣⓐⓡ

"Hyung, bukankah hari ini Hae Mi sudah diperbolehkan pulang? Kau tak menjemputnya?" Tanya Jungkook pada Ji Hwan yang tengah serius membaca sebuah berkas.

"Berita itu sudah terhapus dari media. Aku tak perlu khawatir lagi padanya, lagipula masih banyak urusan penting yang belum ku kerjakan." Jawab Ji Hwan tanpa mengalihkan fokusnya dari kertas-kertas itu.

Jungkook hanya mengangguk mengerti dan kembali melanjutkan aktivitasnya melakukan olahraga tinju dengan Daniel. Bicara soal Daniel, kini lelaki Jeon itu dibuat menghela nafas saat melihat Daniel kembali melamun dan melupakan latihan mereka.

"Sebenarnya apa yang hyung lamunkan sejak tadi?" Protesnya. Daniel mengerjap, bukan menjawab, ia malah melepas sarung tinju nya dan memberikannya pada Jungkook, "Aku mau pergi sebentar. Kau lanjutkan latihan mu sendiri."

Mengabaikan Daniel, Jungkook hanya mengangkat kedua bahu nya tak acuh lantas melanjutkan kegiatannya lagi.

"Jimin-ah, kau sedang apa?" Panggil Ji Hwan menggema di setiap sudut ruangan.

"Main game, apa lagi? Aku tak ada kerjaan." Balas Jimin yang suaranya sama-sama menggema di ruangan luas itu.

"Bantu aku menyelidiki seseorang." Jimin menghentikan kegiatannya sembari berjalan mendekati Ji Hwan.

STAR | KTH √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang