"Jinja?! Jangan bercanda? Mana mungkin dia menangis eoh"
Keempat lelaki itu menengok kan kepalanya ke belakang. Dilihatnya sesosok perempuan dengan gaya stylis dan lipstik merahnya, Cho So Eun.
Siapa duga seseorang seperti So Eun berniat untuk menjenguk satu satu nya orang yang sangat ia benci? Dan pemandangan pertama yang ia lihat adalah keempat lelaki yang tengah mencoba mengintip melalui sela pintu yang terbuka di ruang rawat Hae Mi.
"Kalian bilang tadi Taehyung menangis?" tanya nya sekali lagi tak sabar.
Sedangkan para lelaki itu masih pada mode terkejut sekaligus tak percaya nya tanpa mau menjawab pertanyaan yang So Eun layangkan beberapa kali itu.
Gadis itu berdecih kesal lalu dengan segera menyingkirkan keempat lelaki tadi dari ambang pintu dan berusaha melihat sendiri kejadian apa yang sampai sampai membuat orang orang membicarakan tangis Taehyung.
Dan..
Mata nya membulat sempurna begitu ia dapat melihat dengan jelas kedekatan Taehyung dengan Hae Mi.
"Mustahil, seumur hidupku bahkan tak pernah melihat lelaki itu menangis. Luar biasa" gumamnya masih tak melakukan pergerakan.
Ji Hwan menghela nafas beberapa saat lalu menarik bahu So Eun pelan.
"Mau apa kau kemari? Apa kau tidak tau kondisi Hae Mi saat ini? Jangan memberatkan nya lagi dengan bentakan bentakan mu itu" ucap nya tajam yang hanya disambut tatapan jengah seorang Cho So Eun.
"Aku hanya ingin menjenguknya, puas? Apa tidak boleh? Lagipula, aku tidak akan berani melukainya jika appa saja sampai berniat membunuh wanita yang meninggalkan Hae Mi di tengah hutan"
"T-tunggu! Kau tau darimana?!" tanya Jimin dengan mata yang sudah membulat sempurna.
Masalahnya, jelas jelas kejadian ini tidak mungkin sampai diketahui publik. Jika diketahui, bisa saja Korea Utara datang untuk memenjarakan mereka karena telah berani masuk ke wilayah teritori mereka tanpa ijin.
Tak segera menjawab, So Eun malah memilih untuk duduk di bangku yang telah di sediakan disana tanpa memutuskan pandangannya pada keempat lelaki tadi.
"Jangan khawatir, aku tidak mengetahuinya dari berita atau media apapun. Aku mendengarnya sendiri sewaktu kalian dan appa sedang berbicara di Blue House tadi" ungkapnya santai lalu memainkan ponselnya.
Mendengar itu, Ji Hwan dan lainnya menghela nafas lega lalu ikut duduk di samping So Eun tanpa membuka percakapan apapun lagi. Mereka lelah dan baru bisa beristirahat saat ini. Saat Hae Mi berhasil di tangani oleh Taehyung.
"Hyung? Lalu sekarang apa?" tanya Daniel memecah keheningan yang mereka buat sedari tadi.
Ji Hwan tak langsung menjawab, dilihatnya pintu bertuliskan 'VIP Room' itu dengan pandangan sesaat lalu menatap Daniel dengan tatapan tegas nya.
"Apa kalian pernah melihat Hae Mi memakai kalung berliontin setangkai mawar?"
Deg!
Jimin langsung menolehkan kepalanya sempurna, ia jelas ingat betul saat Hae Mi menunjukan kalung yang baru saja disebutkan Ji Hwan itu, bahkan ia juga baru ingat bahwa saat itu Hae Mi juga menyuruhnya untuk merahasiakan berbagai aksi teror yang sudah ia terima.
Jimin benar benar merasa bersalah sekarang, mana bisa ia melupakan hal sepenting itu. Ia harusnya tau bahwa ini berhubungan dengan teror yang dikatakan Hae Mi waktu itu.
"Hae Mi memakai kalung mawar? Aku hanya pernah melihatnya memakai kalung pemberian Taehyung" ungkap Jungkook mengingat ngingat penampilan Hae Mi.
"Aku juga tak pernah melihatnya, memang kenapa?" sambung Daniel heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAR | KTH √
Fiksi PenggemarIf you're a star. You will be the star that shines for me. Only me, Kim Taehyung. ©2018, April (official publishing) STAY AWAY FOR PLAGIARIST 🪓🤪 Warning: No revision, tulisan alay, ga rapi, sok rame, dll😅