🔥27🔥 That Forest

2.8K 316 15
                                    

Krkk

Tak

Srakk

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Saat itu, di tengah gelap dan dingin nya malam, gadis itu merintih sendirian. Suara sesak nya dan bergetar nya seakan sudah melebur menjadi satu bersama dengan suara berisik sesuai ciri khas hutan.

Tak ada yang menolong nya, di sela usaha nya untuk melepaskan diri dari perangkap mulai terlihat bayangan seseorang selain dirinya.

Tubuh besar dan seringaian monster.

Gadis itu belum menyadarinya, ia masih terus di sibukan oleh kegiatannya untuk melepaskan diri dari perangkap. Tak peduli sederas apa darah miliknya mengalir, ia hanya berpikir untuk segera pergi dan mencari tempat aman.

Sedangkan kini sepasang mata lain masih betah memperhatikannya di balik pohon.

Sosok dengan tubuh tinggi dan kekar memakai setelan hitam dilengkapi dengan mantel. Sudah dapat dipastikan jika orang itu adalah seorang pria.

Tangan nya tampak memegang sesuatu lalu melemparkan benda itu pada gadis yang kini langsung membulatkan matanya terkejut.

Mata jernih nan bulat miliknya menangkap setangkai bunga berkelopak merah darah- tidak, bahkan bisa dibilang bunga mawar itu lebih mendekati warna hitam jika diperhatikan secara seksama.

Kedua alisnya saling bertautan, antara menahan sakit dan penasaran akan siapa yang ia sadari sedang bersembunyi tak jauh dari tempatnya.

"S-siapa disana?" lirihnya dengan gigi yang tak henti menggigit bibir bawahnya.

"A-apa ada orang?"

"T-tolong.. Bi-bisakah kau membantu ku?"

"Kaki ku terjebak"

Seringaian itu kembali terbit tanpa gadis itu bisa lihat. Bahkan kini sebuah decakan jahat keluar dari bibir tipis milik si pria misterius itu. Perlahan tapi pasti ia mulai menampakan dirinya pada si gadis.

Hingga sekarang, wajah tampan dan smirk smile nya sudah dapat gadis itu lihat jelas. Tubuh gadis itu menegak, ia benar benar tidak tau siapa orang yang kini tengah mencoba melepaskan kakinya dari perangkap beruang.

Rasa takut bahkan sudah mulai merambat pada seluruh tubuhnya saat orang itu berhasil melepaskan perangkap itu. Bukan merasa aman atau bahkan terlindungi karena akhirnya kaki nya bisa terlepas tapi rasa awas saat menatap mata pria misterius itu sangat terasa dalam untuk dirinya.

"T-terima kasih" lirih gadis itu berusaha tak melihat mata pria di hadapannya.

Smirk jahat kembali tercetak, bahkan kini sebuah tawaan ringan juga keluar dari pria itu. Tangan kanan nya yang memiliki bekas luka goresan panjang perlahan mulai terulur pada rahang si gadis yang masih betah menundukan kepalanya.

"Kau takut.. cantik?"

Deg

Tubuh gadis itu meremang begitu telapak tangan yang dingin asing berhasil menyentuh rahang nya. Bibir merah nya kembali ia gigit kuat saat tangan itu membawa wajahnya mendongak.

"Pantas saja kau dikelilingi oleh pria pria tampan itu, kau benar benar cantik dan sempurna meski wajahmu tertutup oleh beberapa luka dan sedikit.. kotor?"

STAR | KTH √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang