Malam gadis bersurai panjang itu terlewati dengan penuh kekesalan. Bagaimana tidak? Kini, kakak nya sekaligus sebagai seseorang yang memiliki jabatan sebagai seorang kapten tim itu tengah memberi nya hukuman.
"Oppa!!! Aku minta maaf, aku janji tidak akan melakukan kontak apapun dengan target, tapi aku mohon buka pintu nya eoh!! Kau kejam sekali! Aku juga harus ikut pergi ke Busan!! Bagaimana jika Jisung mencari keb-"
"Cukup Cho Hae Mi! Apa kau tidak ada lelah lelah nya terus berteriak seperti itu?" bentak sang kakak dari luar ruangan tempat gadis itu kini dikurung akibat perilaku nya.
Bersamaan dengan itu, pintu kayu itu mulai berhenti tak lagi mengeluarkan suara ketukan akibat pukulan gadis cantik tadi.
Wajah tampan Cho Ji Hwan langsung diselimuti rasa bersalah, manik mata nya mulai menatap satu satu nya tangan kanan yang ia percayai. Siapa lagi kalau bukan Taehyung yang sama sama memasang raut wajah khawatir sambil sesekali menatap pintu kayu tempat gadisnya dikurung.
"Kim Taehyung, masuklah dan tenang kan dia. Kita akan mulai bersiap untuk besok. Antarkan dia pulang, dan suruh juga dia untuk bersiap" setelah itu, Ji Hwan pun pergi di susul Jimin yang hanya membuang nafasnya kasar.
Cklek
Mata bulat Hae Mi akhirnya menangkap sosok lelaki yang begitu ia butuhkan saat ini. Dengan segera tanpa menunggu lelaki itu menghampirinya, ia langsung berlari dan memeluknya erat.
"Ji Hwan oppa menyebalkan. Aku kan sudah bilang padanya kalau aku tidak tau, tapi dia tetap mengurungku di ruangan ini" isak Hae Mi di pelukan Taehyung.
Taehyung mengangguk singkat yang kemudian di susul dengan kecupan manis yang ia berikan di kening sang kekasih.
"Dia hanya khawatir Hae. Bagaimanapun juga, ini sangat membahayakan nyawamu" lirih Taehyung mengusap jejak jejak air mata di pipi Hae Mi dengan ibu jarinya dan jangan lupakan matanya yang tak pernah lepas dari mata Hae Mi.
"Arrayo, mian" bisik Hae Mi menyesal dan kembali menempelkan keningnya pada dada sang kekasih.
Taehyung terkekeh beberapa saat lalu mengusap puncak kepala gadis nya dan kembali mengangkat dagu sang kekasih untuk menatapnya.
"Sepertinya Ji Hwan hyung sudah tidak marah padamu. Kau diperbolehkan untuk ikut ke Busan besok" ucap Taehyung memberikan Hae Mi semangat.
"Jinja? Apa kau juga ikut?" tanya Hae Mi yang sudah melupakan kesedihannya dan menggantinya dengan binaran mata antusias.
"Ne, aku tidak akan pernah membiarkanmu jauh dari pengawasanku" jawab Taehyung mengusapkan hidungnya dengan hidung Hae Mi.
Hae Mi terkekeh pelan kemudian memberanikan diri untuk mencuri kesempatan kecil dan berhasil mengecup bibir tipis lelaki itu sekilas.
"Dasar penggoda" cibir Taehyung setelah Hae Mi sudah menjauhkan wajahnya dari posisi berbahaya bagi mereka berdua.
Belum selesai senyum Hae Mi ia tuntaskan, tengkuknya sudah kembali di tarik oleh lelaki tampan itu.
Bibir nya disapu lembut oleh bibir sang pujaan hati. Lumatan tanpa nafsu namun memabukan itu membuat Hae Mi semakin mengeratkan pelukannya, diraihnya leher sang kekasih untuk semakin menempel padanya.
Senyum tulus mereka berikan disela ciuman. Sampai mereka berdua terhanyut dan hampir saja melupakan rencana awal Taehyung masuk ke ruangan Hae Mi.
Ditariknya ciuman itu menjauh dari wajah Hae Mi yang memerah sempurna.
"Aku akan mengantarmu pulang, jangan sampai Ji Hwan hyung menghukum mu lagi" bisik Taehyung dengan senyumannya.
Sontak Hae Mi langsung menjatuhkan tangannya dengan lemas dan mendengus kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAR | KTH √
FanficIf you're a star. You will be the star that shines for me. Only me, Kim Taehyung. ©2018, April (official publishing) STAY AWAY FOR PLAGIARIST 🪓🤪 Warning: No revision, tulisan alay, ga rapi, sok rame, dll😅