"Ku mohon jawab pertanyaan ku appa-"
"Kenapa sulit sekali agar kau mau menjelaskan padaku apa yang sebenarnya terjadi?"
"Kenapa kau tak mengatakan apapun tentang Seo Kyung?"
"Dia teman ku, dia sahabatku, bahkan ia sendiri menganggapku sebagai keluarga nya-"
"Kenapa kau melakukan itu?"
Jae Myung hanya bisa terdiam di kursi kebesarannya, meski matanya sakit saat melihat keadaan hancur anak kesayangannya sekarang, ia tampak enggan menjawab satu pun pertanyaan yang di lontarkan Hae Mi.
"Ku mohon-"
"Tak bisakah appa menjawabnya?"
Hatinya hancur, gadis itu tak peduli kondisi tubuh nya yang tampak menyedihkan kini. Ia hanya bisa terduduk lemah di lantai dengan tangan yang berfungsi sebagai tumpuan kekesalan.
Tangisnya belum juga reda semenjak ia datang dan menagih jawaban atas siapa itu Seo Kyung pada sang ayah. Bahkan air mata pilu sudah ia tumpahkan sejak tadi. Ada kalanya ayah nya itu meminta nya untuk berdiri dan berhenti menangis, tapi hatinya seakan kukuh untuk menolak dan terus berusaha mengemis jawaban ayah nya.
"Apakah appa sadar bahwa tindakan kejam yang appa lakukan dulu akan berpengaruh sampai sekarang?"
"Karena ego mu aku menderita kini"
.
.
.
"Ia ingin membunuhku"
Tenggorokan gadis itu seakan tercekat begitu mengatakan kalimat terakhir nya, bahkan kenyataan itu perlahan menusuk hatinya hingga hancur berkeping keping. Kenyataan pahit yang lagi lagi harus ia hadapi dengan penuh susah payah.
"Ia ingin membalaskan dendam nya appa"
"Kenapa kau diam saja?"
Suara gadis itu hampir menghilang digantikan bisikan yang dipastikan bisa saja membuat siapa pun yang mendengarnya akan merasa kasihan dan iba.
"Aku harus apa jika kau diam seperti ini?"
Jae Myung tertunduk tak kuasa hanya menjadi pendengar sejak tadi. Hatinya juga sakit saat melihat Hae Mi seperti sekarang, otak nya tiba tiba tak berjalan begitu anak nya kembali membahas kejadian masa lalu yang berusaha ia kubur dalam dalam.
Ia juga tak tau harus apa, ia jelas tau bahwa semua ini bermula dari dirinya. Ia bahkan sudah mendapatkan puluhan ancaman dari sahabat lama nya itu. Tapi sekali lagi, ia tetap diam dengan seluruh rencana yang sudah ia susun sebelum anak nya datang mengadu pada nya kini.
Ia tak pernah mengira bahwa Hae Mi akan tau rahasia yang selama ini ia sembunyikan. Jae Myung bahkan juga tak tau jika anak nya sudah bertatap muka langsung dengan mantan sahabatnya itu.
"Hidupku sudah menyedihkan sejak lahir appa. Kau tau sendiri bahwa fisik ku lemah saat baru saja menghirup udara untuk pertama kalinya, lalu kenapa beban ini diberikan lagi padaku?"
"Aku ingin hidup tenang"
"Hanya itu, tapi kenapa sangat sulit?"
Pertahan lelaki berkepala empat itu hancur sudah, air mata nya meluncur dengan sendiri nya. Ia dengan segera beralih dan langsung menarik anak rapuh nya itu kedalam dekapan erat.
Isakan keduanya beralun menjadi satu memenuhi ruangan kebesaran sang petinggi negara itu. Tak ada satu pun orang yang dapat memahami betapa hancurnya hati kedua orang itu.
Hanya ada gumaman kata maaf yang bisa Hae Mi dengar dari mulut ayah nya. Ia bahkan sadar bahwa ayah nya pun juga bingung dan hancur seperti nya saat sadar bahwa kesalahan ayahnya itu berakibat fatal kini.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAR | KTH √
FanfictionIf you're a star. You will be the star that shines for me. Only me, Kim Taehyung. ©2018, April (official publishing) STAY AWAY FOR PLAGIARIST 🪓🤪 Warning: No revision, tulisan alay, ga rapi, sok rame, dll😅