💎20💎 Rival

3K 331 11
                                    

Tangan lelaki ber rahang tajam itu mengelus pelan puncak kepala Hae Mi. Matanya meredup menatap iba seseorang yang sudah ia anggap seperti adiknya sendiri itu. Ia sendiri juga bingung dengan masalah yang harus kembali menimpa hidup Hae Mi.

"Tenangkan dirimu. Aku akan mencoba mencari tau, oke?" ucapnya tulus.

"Arasseo, geunde.. Jimin ah? Bisakah kau tidak memberi tahu siapa siapa dulu?"

"Wae?"

"Oppa, Taehyung, Jungkook, Daniel dan kau pasti masih banyak memiliki pekerjaan yang jauh lebih penting dibanding dengan masalah ku, aku tidak mau semakin membuat kalian terbebani. Keberadaanku disini saja pasti sudah menjadi beban" tutur Hae Mi seraya kembali memasukan kalung berliontin mawar tadi ke dalam tas nya.

"Hm.."

Jimin tersenyum begitupun sebaliknya sampai sebuah suara memecahkan keheningan mereka.

Cklek

"Oh? Kau sudah datang Rey?" bukan suara Jimin ataupun Hae Mi.

Ji Hwan sendiri yang langsung mendirikan tubuhnya lalu mendekat ke arah seorang perempuan yang berada di samping Taehyung.

"Hm, lama tidak bertemu sunbae" sapanya balik dengan senyum tipis.

Menyusul Ji Hwan, ada Jungkook dan Daniel yang ikut menyapa gadis yang diketahui bernama Rey itu. Tidak lebih, hanya menyapa, tersenyum lalu berjabat tangan.

Mereka semua tau bahwa gadis yang dikirim langsung oleh pusat itu tidak begitu suka berinteraksi berlebihan, kecuali seseorang yang berada di sampingnya.

Bisa terlihat koper yang tadi dibawa Taehyung kini sudah berpindah tangan pada Ji Hwan. Ketua tim Alpha tersebut hanya memberikan kode anggukan setelah itu mereka semua langsung mengikutinya.

Dan.. membuat gadis cantik lainnya mengernyit heran lalu menatap lelaki yang menemaninya sedari tadi.

"Jimin ah? Siapa perempuan itu?" tanya nya.

"Rey, mantan rekan kerja kami sewaktu masih pelatihan di sekolah militer. Dia akan menemanimu selagi kami pergi menjalankan misi nanti" jawab lelaki itu.

Hae Mi mengangguk mengerti lalu merebahkan dirinya di kasur senyaman mungkin tanpa mengalihkan tatapannya pada Jimin.

"Akhirnya aku akan mempunyai teman perempuan" cicitnya senang memperlihatkan eyes smile andalan seorang Cho Hae Mi.

"Eyy? Kupikir kau tidak akan menyukainya"

TAK

"Ah! Ya! Berhenti memukulku! Aku ini lebih tua dari mu!" protes Jimin tak terima mendapat pukulan keras di belakang kepalanya.

"Jangan sembarangan menilai orang! Aku selama ini tidak memiliki teman perempuan bukan berarti aku tidak menyukainya!" omel Hae Mi balik.

"Ya sudah! Berarti seharusnya sekarang kau menyapa nya! Bukan tiduran seperti itu! Apa kau tidak punya sopan santun?" sindir Jimin kesal.

"Aku ini punya sopan santun pabo! Apa kau tidak lihat kalau mereka sedang berdiskusi di sana?! Mana mungkin aku mengganggu nya! Dasar bebek bantet tidak tau apa apa!" balas Hae Mi tak mau kalah dan akhirnya memukul telak seorang Park Jimin hingga bungkam.

Hening

Hanya pembicaraan Ji Hwan yang terdengar bersama Rey. Hae Mi kembali duduk sendiri setelah tadi Jimin ikut bergabung untuk ikut berdiskusi. Sampai sebuah ide dari sisi malaikatnya datang.

'Taehyung, Oppa, Jungkook dan Daniel belum sempat makan tadi pagi bukan? Apa aku harus membuatkan mereka makanan?'

Sedetik kemudian, Hae Mi sudah melangkahkan kakinya yang nyaris tanpa suara bermaksud untuk memberi mereka kejutan berhubung Hae Mi memang tidak pernah memegang dapur barang seinchi pun.

STAR | KTH √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang