🌟01🌟 The Beginning of The Shine √

12K 668 8
                                    

Hae Mi pov.

Nama lengkapku Cho Hae Mi, usia ku masih terbilang muda dikalangan dokter, 20 tahun. Aku membutuhkan waktu untuk lulus hanya sekitar dua tahun karena kepintaranku dan kecepatanku menyelesaikan tugas meteri yang dosenku berikan. Aku tidak sombong, sungguh. Hanya ingin menjelaskan saja.

Aku punya kelemahan tentu saja, contohnya tangan ku ini yang belum pernah menyentuh satu pasien pun. Alasannya? Aku terlalu ceroboh. Hanya menjadi asisten para senior adalah satu-satunya tugas ku saat ini.

Aku tinggal bersama ibu tiri dan ketiga kakak tiri ku. Mungkin kalian pernah mendengarnya dari sebuah drama terkenal. Tak jauh berbeda dengan nasib ku yang kenyataannya adalah seorang anak dari istri kedua. Ayah ku adalah seorang pemimpin negeri dimana aku tinggal dan lahir. Kakak tertua ku, Cho Hyung Gi melanjutkan bisnis mendiang kakek ku. Kakak kedua ku, Cho Ji Hwan yang merupakan seorang kapten pasukan khusus pemerintah adalah kakak yang paling dekat denganku. Dan untuk yang terakhir, Cho So Eun. Aku malas mendeskripsikan kakak perempuan ku satu-satunya itu. Intinya, dia tidak dekat denganku, sama hal nya dengan ibu tiri ku.

ⓢⓣⓐⓡ


Tok Tok Tok

"Masuklah." Jawabku dari dalam kamar.

Cklek

"Agasshi, tuan muda Ji Hwan sudah pulang." Aku tersenyum dengan binaran mata antusias. Tanpa menunggu lama, tungkai kaki ku sudah melangkah pergi untuk menemui nya.

"Oppa!!" Panggil ku lantang saat melihat keberadaannya yang sudah siap menerima pelukan ku.

Greb

Ia menuntunku untuk duduk di sofa setelah pelukan kami terlepas, "Bagaimana kabar oppa? Jungkook? Jimin? Daniel?" Aku tersenyum canggung begitu Ji Hwan oppa menatapku dengan tatapan geli.

"Seperti yang kau lihat, aku baik. Mereka pun juga baik. Tidak ada yang terluka parah, hanya beberapa memar ringan." Ku hela nafas lega begitu mendengar jawabannya.

"Kau belum menghubungi mereka?"

Aku menggeleng sembari menyenderkan punggungku pada sofa dan menatap lurus pada vas bunga yang terletak di atas meja. "Aku menunggu mereka menghubungi ku. Tapi tidak ada satu pun yang menghubungi ku. Apa mereka melupakan ku? Mereka tidak tahu kalau aku tidak bisa berhenti mencemaskan mereka?"

Ku dengar kekehan khas Ji Hwan oppa melantun nyaring di samping ku. Ia meletakan telapak tangannya di puncak kepala ku lalu mengelusnya disertai dengusan geli, lagi. "Kau masih cerewet ternyata, ku pikir kau akan berubah menjadi pendiam karena aku meninggalkanmu selama dua bulan lebih."

Jujur saja, hanya mereka yang aku punya selama ini. Tak ada yang menemani ku selain mereka. Dua bulan bukan waktu yang cepat, itu sangat lama bagi gadis manja dan cengeng seperti ku. Mereka benar-benar sudah menjadi keluarga untuk ku.

"Kau sungguh mencemaskan mereka? Yang sering menganggu mu? Aku bahkan hanya bisa mendengar keluhan dan keluhan setiap kali Jungkook atau Jimin bahkan Daniel bicara padamu." Aku memberenggut kesal tapi tak menyangkal.

Pikiran ku melayang. Melayang pada masa-masa indah sebelum aku meraih gelar dokter dua tahun lalu. Saat anggota Tim Alpha masih lengkap.

Mengingat seseorang yang tak pernah lari dari kenangan ku. Seorang lelaki bermarga Kim dengan rupa yang selalu ku puji tiap detik nya dan tubuh kokoh yang dulu pernah mendekap ku hangat.

Memilih menyadarkan diri, ku tarik sebuah senyuman hambar seraya menoleh pada Ji Hwan oppa yang memandang ku dengan tatapan tanya. Aku menyenderkan kepalaku pada bahu nya sembari memeluk salah satu lengannya dan memejamkan mata.

STAR | KTH √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang