16

1.6K 60 0
                                    

Dan apa yang bian lihat,,,,, vivi tengah bermesraan dengan sahbatnya okta.

"Apa yang kamu lakukan vi"ucap bian

"Oh biyan masuk akhirnya kamu tau sendiri jadi kita gak perlu sembunyi buat pacaran kan sayang"ucap vivi pada okta dan hanya diangguki oleh okta

"Kenapa vi"ucap bian

"Aku capek biyan sama kami kamu tu gak asik"ucap vivi langsung menggelendot manja di lengan okta

"Lo tega ta"ucap bian

"Sorry bro kalo soal cewek gue gak bisa Setia kawan, abis cewek lo ini bodynya menggoda iman gue bro"ucap okta sambil tersenyum meremehkan

"Udah deh bi mending lo pulang ganggu tau gak,,,, dan sekarang kita putus paham"ucap vivi sambil mencium pipi okta

Biyan sudah tak kuat hanya bisa berjalan cepat walaupun kakinya belum sembuh total.

Flash on

"Oh jadi gitu"ucap vika

"Iya pokoknya gue gak mau punya sahabat yang sejenis sama gue"ucap biyan

"Udah lah bi.  Yah walaupun gue gak tau siapa tu orang karna gue kan baru jadi gue gak bisa bantu lo buat dapetin Cinta lo itu"ucap vika sambil menepuk pundak biyan

Tok... Tok... Tok

"Gue masuk ya vik"ucap lelaki itu

"Wisnu.. Katanya lo balik ke Jerman"ucap vika

"Gue mau sekolah disini aja gue masih kangen sama semut"ucap wisnu

"Ih lo tu ya.... Ohya kenalin ni sahabat gue namanya biyan"ucap vika mengenalkan biyan kpd wisnu

Biyan diam memandang vika ia tak menyangka vika menganggapnya sahabat saat ini.

"Septian wisnu pradana panggil aja wisnu"ucap wisnu sambil menyodorkan telapak tangannya

"Eh gue Gumilar Surya albiyan panggil aja biyan"ucap biyan sambil membalas uluran tangan wisnu

Wisnu hanya tersenyum. Merekapun larut dalam canda dan tawa hingga dering ponsel vika melengking di telinga

"Bentar ya"ucap vika sambil mengangkat telfon di ponselnya di balkon.

Kini hanya wisnu dan biyan yang ada di dalam kamar.

"Dia beda dari yang lain"ucap wisnu

"Maksut lo"ucap biyan

"Ya vika, dia itu beda gak kayak kaum hawa pada umumnya"ucap wisnu semakin meracau

"Lo ngomong apa sih gak paham dah gue,,,,, kurang obat kalik lo"ucap biyan sambil melempari wisnu dengan kulit kacang.

"Aduh jangan dilempar ke gue dong"ucap wisnu sambil mencoba menghindar dari lemparan biyan

Vika datang, dengan wajah datar.

"Lo kenapa vik"tanya biyan

"Gak gue mau beres-beres"ucap vika sambil mengambil koper di balik pintu

"Emang lo mau kemana"ucap wisnu kali ini

"Balapan jadwal penerbangan gue di majuin jadi jam 7"ucap vika

Biyan dan wisnu serempak menoleh ke arah jam diding, sekarang sudah jam 5.

"Yaudah sini gue bantuin"ucap wisnu

"Ho, oh biar cepet kelar juga"ucap biyan sambil membantu vika melipat baju

Vika hanya diam saja entah apa yang dipikirkan, padahal ia barusaja melupakan sejenak keberangkatannya ke Balikpapan dengan datangnya wisnu dan biyan.

"Lo kenapa sih"ucap wisnu dan biyan bersamaan menepuk bahu vika membuat vika terlonjak kaget.

"Eh ayam..... Duh lo tu ya"ucap vika kesal, sedangkan biyan dan wisnu tertawa terbahak-bahak

"Lagian lo kenapa sih nglamun aja"ucap wisnu

"Gue disana sebulan"ucap vika sambil menunduk

"Ya elah ketimbang Balikpapan doang,,,, ucap biyan mencairkan suasana

"Iya tenang aja lo gak usah sedih kita bakal suport lo kok ok,,,, kitakan best friend"ucap wisnu sambil menyodorkan jari kelingkingnya, dan di balas denga jari vika dan biyan

Merekapun tertawa,,,

..........

Bangga pov

"Kak bangga kenapa sih kok dari tadi nglamun aja"ucap mitha mengagetkanku

"Ah tidak apa anak kecil tak boleh ikut campur"ucapku sambil mengusap kepalanya yang tertutup kerudung

"Bohong buktinya dari pulang abis ngaji sampek sekarang kayak gak ada semangat gitu..... Jangan-jangan kak bangga kangen sama siapa itu kak vi... Vika ya"ucap mitha

"Apaan sih kamu mith udah sana belajar jangan mikirin kayak gitu terus nanti gak laku lhoh"ucapku sambil lari ke dalam kamar sebelum keponakanku itu mengamuk.

"KAK BANGGA,.... "teriak mitha...

Aku masuk kedalam kamar, aku menghempaskan tubuhku ke ranjang dan menatap langit-langit kamar, otakku bekerja untuk memikirkan sosok wanita yang sudah berani benggeser posisi Aisyah yang dulu sangan aku sayangi.

Hingga ponsel berdering, aku malas mengangkatnya tapi tetap ku raih ponselku. Sekian detik mataku terbelalak, jantungku berdetak lebih cepat, dan gugup.

Vika, pesan dari vika, astaga hanya dengan pesan lewat ponsel saka sudah membuatku deg degan.

'Bangga lo gak mau kerumah gue,, gue nanti jam 8 berangkat lhoh,,,,, kakek sama nenek juga pingin ketemu sama lo'

Aku baca pesan dari vika

"Alah ngomong saja kalo kamu yang pingin ketemu..... Hihihih"ucapku sambil cekikikan. Jujur ini baru pertama kali aku ngomong seperti itu, astaga sejak kapan aku belajar gombal.

Lalu kubalas pesan dari vika

'Memang ada apa vik dirumah kamu? '

Tak lama ponselku berdering, tapi bukan dari vika dari delzi orang yang pernah bertengkar dengan vika.

'Pak bangga apa kabar, oh ya pak bangga cepet masuk sekolah dong, aku kangen banget nih pingin ikut rohis'

Itu adalah pesan dari delzie, sungguh aku tau maksudnya, ia menyuruhku agar masuk sekolah dan ikut rohis supaya ia dengan leluasa memperhatikan wajahku.... (Jaelah pd banget mang)

Ponselku berdering dan itu pesan dari vika, sebelum membuka pesan dari vika aku membalas pesan dari delzie

'Iya insyaallah'

Singkat saja tak perlu menanggapi gadis itu.

Lalu ku buka pesan dari vika.

'Ya gak ada apa-apa sih,,,,, emang gak boleh ya kalo lo main kerumah gue,,,, mesti lo takut khilaf, tenang aja disini ada biyan sama wisnu juga kok lo kesini ya kan kalo sahabat satu lagi datrngkan makin lengkap,,,,, ya bangga please'

Aku hanya tersenyum, danku balas pesan vika

'Iya tapi aku mau ngajak mitha boleh'

Ponselku berdering

'Gak papa dong kan malah tambah rame'

Aku tak membalas, aku lagsung menyambar baju koko putih dan peci dan langsung memakainya...

......

Bersambung.....

Cinta Dalam IstikhorohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang