62

1.1K 39 0
                                    

Vika biyan dan wisnu berangkat kesekolah bersama, setelah sampai disekolah mereka berjalan dilorong sekolah sambil bercengkerama, ketawa ketiwi

Pembelajaranpun dimulai vika, biyan wisnu mengikuti pembelajaran dengan baik, walau kadang pikiran mereka tak ada yang nyanthol (basa Jawa gaes)

Hingga bel istirahat berbunyi.. Biyan, vika, dan wisnu langsung baranjak pergi ke kantin 

Saat diperjalanan ke kantin,vika ,wisnu juga biyan sesekali bercanda dan tertawa bersama

"Vik lo duluan deh,, gue ama wisnu mau ke kamar mandi,, "ucap biyan dan diangguki oleh wisnu

"Ok deh,,"ucap vika

Sepeninggal biyan dan wisnu, vika berjalan sendiri di lorong sekolah menuju kantin, tapi saat vika menginjakkan kakinya di perempatan lorong (gile thor,, sekolah aja ada perempatan) menuju taman belakang dan perpustakaan, vika melihat dua orang yang sangat vika kenal,, yah bangga dan delzie sedang duduk berdua di rumput tepat dimana, bangga memberikan jilbab biru dulu

Vika menjadi penasaran, lalu melangkahkan kakinya mengendap-endap mendekat dan berusaha mendengarkan ucapan bangga dengan delzie

Samar-samar ia dapat mendengar, dan ia melanjutkan menguping

"Pak bangga beneran gak punya rasa sama anak SMA sini? "Tanya delzie

"Emm,,, i,, iya,, saya gak ada rasa kok sama anak SMA sini,, memang kenapa? "Ucap bangga

"Ya gak papa sih, pak,, jujur saya tu suka sama bapak udah lama.... Bapak pernah ngrasa gak sih kalo aku sering liatin bapak diem-diem? "Ucap delzie sambil menunjukkan senyum manisnnya

"Emm,, gimana ya,, gak sih,, secarakan sekolah ini banyak murid jadi ya gak terlalu merasa sih"ucap bangga

"Pak saya mau ngomong,, boleh gak sih kalo saya berjuang buat perjuangin Cinta saya ke bapak?,,ya bukan apa-apa sih,, saya takut nanti bapak elfiel lagi sama saya,, saya gak mau jauh dari bapak"ucap delzie sambil menunduk

Bangga diam menatap delzie yang menunduk,,

"Emm,, kalo bapak gak ngebolehin saya gak papa kok pak kalo harus berusaha move on beneran,,, sa---"

"Boleh"

Kedua mata delzie melebar, tak percaya ternyata melakukan pendekatannya dengan bangga sangat mudah..

Bahkan vika yang mendengarnya hanya bisa meremas daun bunga yang menutupinya saat ini,, ia benar-benar tak percaya bangga mengatakan hal itu dengan santai tanpa beban

"Jadi nanti kalo bapak udah Cinta sama saya kalo sayanembak bapak,, bapak mau nerima kan? "Ucap delzie antusias dan hanya diangguki oleh bangga

"Yaudah sekarang latian dulu,, saya ngomong Cinta sama bapak, tapi bapak juga harus jawab"ucap delzie

"Lhah kok? "Ucap bangga sambil mengerutkan kening

"Iya ini kan cuma latihan pak tenang aja,, lagian kan bapak belum Cinta sama saya"

"Ok"

Delzie menarik napas dalam-dalam seolah-olah ia menyatakan yang sebenarnya

"Kak bangga,,,, i love you"ucap delzie

Lalu menatap bangga seperti anak yang meminta permen pada ayahnya

"I lo---"

Bruk

Pot itu jatuh,, sengaja ?,,,yah vika sengaja menjatuhkannya,, ia tak mau bangga mengucapkan kata itu..

Bangga maupun delzie menatap ke arah pot itu yang terjatuh

Mata bangga melebar, ia mendapati vika yang berdiri mematung, matanya memerah tapi tak menangis, tangannya mengepal kuat

"Vika"lirih bangga yang tak berfungsi apa-apa

Vika langsung membalikkan badan, beranjak pergi dari tempat yang menyebalkan itu

Bangga langsung mengejar vika tanpa memperdulikan delzie yang masih diam mematung di rumput tadi

Delzie menunjukkan senyum sinisnya,,

"Rencana pertama berhasil"ucap delzie langsung beranjak dari tempat itu

........

Bangga mencekal tangan vika dan membawanya ketempat sepi agar ia bisa menjelaskannya dengan tenang

"Apaan sih lepas"ucap vika datar

Bangga menggeleng sambil menunjukkan tatapan teduhnya.

"Vik,, saya bisa jelasin,, semuanya gak kayak yang kamu liat vika,, gak"ucap bangga sambil menggenggam kedua tangan vika

"Apa ngga,, yaudah lah ya,, lo gak punya rasa sama anak SMA sini kan ,,yaudah,, gue gak masalah kok,, cuman yang hue permasalahin itu,, kenapa waktu gue dirawat dirumah sakit lo nyatain semuanya kegue,, lo nyatain kalo lo Cinta gue, kalo lo gak sanggup kehilangan gue,, tapi apa nyatanya basi banget"ucap vika sambil membuang muja agar tak bertatapan dengan bangga

"Gak vika,, saya ngomong gitu biar delzie gak sedih,, saya gak mau hal itu terjadi"ucap bangga

"Biar delzie gak sedih?? Tapi gue yang sedang ngga,, gue yang sakit,,, lo tau,, lo itu cowok terbangsat yang pernah gue temuin"ucap vika langsung melangkahkan kakinya pergi dari hadapan bangga

Sedangkan bangga,, ia diam mencerna setiap kata,, tapi tak ada yang masuk dalam otak nya kecuali..

'Lo itu cowok terbangsat... '

Bangga  masih diam, lalu mendongakkan wajahnya hendak menatap punggung vika yang sedang berjalan menjauh

.........

Bel pulang sekolah berdering,, vika dari tadi hanya diam, diajak bicara sama biyan dan wisnu hanya membalas dengan anggukan dan gelengan..

Vika melajukan motornya denga kecepatan tinggi agar sampai dirumahnya,, namun baru saja ia memasuki komplek, ia harua berhenti karna di berhentikan oleh pak haji

"Vika nanti kamu mau ya ikutan pengajian,, jam 7 malem ya"ucap pak haji

"Emm,, ngg----"

"Sekali-kali ya,,, bu haji maunya kamu ikut,, "ucap pak haji sedikit memelas

"Aduh gimana ya pak,, aku gak suka "ucap vika mencoba menolak

"Pak haji mohon ya,, sekali ini aja,, abis itu kamu mau gembor-gembor motor didepan masjid lagi boleh deh"ucap pak haji sambil tertawa

"Emm,, yaudah deh nanti aku usahain ya"ucap vika

"Oh,, saya pegangnya ucapan kamu,, pak haji tunggu dimasjid nanti"ucap pak haji sambil berjalan menjauh

Sedangkan vika langsung melajukan motornya ke rumahnya,, lalu tidur, hingga siang berubah menjadi sore

..........

Bersambung........

Cinta Dalam IstikhorohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang