Diary Bab V : Siapa Pelakor yang Mempelakori Siapa

133 35 0
                                    

" eh, gimana sekarang? Udah kumpul semuanya? "
Suara Varel melengking-lengking menyambut. Eh, bukan menyambut. Tapi merecoki.

Disaat kekuatan tanah gue hampir terkumpul, si Varel malah nanyain perkara yang jelas bukan wilayah teritorial gue. Gue yang sekarang sedang rebutan seekor ikan tongkol gemuk berkalung bawang bombay dengan Saori tentu saja tak tahu siapa aja yang udah dateng. Emangnya gue Roy Kiyoshi apa? Si idolanya kak Arka?.

Saori yang tidak mau menyerah begitu saja, terus melakukan perlawanan. Dia tetap tidak terima jika ikan tongkolnya dibagi. Padahal sudah jelas tertera peraturan disetiap meeting, jika semua makanan yang dibawa setiap peserta adalah milik bersama.

Gue bertugas jadi pemimpin meetingnya, bukan perjaga gerbang!

Dan gacing gemuk dihadapan gue ini adalah satu dari dua gacing yang masuk menjadi anggota kami. Dia jago kungfu seperti panda. Kemarin aja Harold dicemplungin ke sumur belakang markas. Untung aja si Harold nyawanya 9, jadi masih sisa 8.

" gagak gau gah gua. gaga go gaga gua! Go gi ghogah aga gogo go gagaing! "
" ( kagak tau gue. Ngapa lo tanya gue! No si Thomas aja sono lo tanyain! )  "
Balas gue gak jelas karena mulut gue udah penuh kepala ikan tongkol.

" otak lo emang kebanyakan pasir sih, "
Varel melenggang pergi meninggalkan kami setelah melemparkan jaketnya ke tanah. Sebal.

Aku tak peduli, kutatap Saori dengan mata berapi-api.

" gegagin gak? "
" ( lepasin gak? ) "

Saori memandangku, dan senyuman ala penjahat kelas keong terukir pahit di wajahnya yang chubby.

" gak! "
" ( gak! ) "

Gue sebel banget.

Sempat terlintas di pikiran gue, jika nanti gue punya anak, kagak bakalan gue suruh deket-deket sama Saori! Ntar ketularan pelit!.

Gue memutar otak mencari solusi. Lalu tiba-tiba muncul sebuah obor besar dari dalam otak gue. Gue tersenyum sambil memandang Saori yang terus menarik ikan tongkolnya dengan kuat pada bagian ekor.

Secepat kilat, gue lepasin gigitan gue. Dan apa yang terjadi? Ya, benar! Saori jatuh ke belakang hingga menabrak seng yang sedari jaman Siti Nurbaya tetap berdiri di sana. Meninggalkan bunyi ' prang ' yang keras. Diikuti aduhan Saori yang menggema.

Sontak semuanya memandangi Saori. Kegiatan jumpa kangen terhenti sejenak. Beberapa dari mereka mengerubungi Saori dan tangan mereka terulur membantu tu kucing kampret buat bangun. Diikuti tim medis yang datang setelahnya.

Mereka mengangkat tubuh gemuk Saori ke atas tandu. Semua masih diam. Beberapa memandang dan menuduhku.

Dan ikan tongkol itu? Terbang ke sisi kanan dan agak jauh. Gue berjalan mendekatinya dan membawanya di hadapan Saori.

" gue minta maaf Sao, gue tadi niatnya bilang  ' wah! Aku dapat ide! ' saat ada obor besar dari dalam kepala gue muncul. eh, kelupaan kalau waktu itu gue gigit ntu ikan, pas rebutan ama lo, "

Mata para kucing anggota meeting menatapku dengan pandangan berapi-api. Yang menganggap gue menang sendiri. Darah muda.

Gue menelan ludah dengan susah payah, karena belum minum aer setelah makan kepala tongkol itu cepat-cepat selama pengambilannya waktu jatuh.

____________________________

" jadi,... segala jenis makhluk seperti Raven musti segera kita basmi. Kagak peduli ntu keong, ulet, gagak, sampai mammoth, harus segera kita basmi. "
Ucap gue sambil merapikan beberapa pasang kulit kacang di meja meeting.

Berbagai grup mengangguk setuju dengan apa yang gue presentasiin.

" ada pertanyaan? Hanya seputar presentasi. Jika tentang pembahasan agama atau masa lalu bisa menghubungi bapak Polo. "

Polo berdiri lalu menundukkan badan, hormat.

" Tom! Kalau pelakornya manusia boleh kita basmi kagak? "
Soang bertanya dari meja paling pucuk. Jadilah ntu urat leher keluar semua dan diikuti wajah para anggota lainnya memandang gue butuh kepastian.

" saya mecium aroma masalah ini. Ada masalahkah sahabat Soang yang baik hatinya? "
Ucap gue sambil mempersilahkan si Soang mengungkapkan masalahnya.

" pagi tadi, hari sabtu tanggal 31 Maret 2018 pukul 10.07 detik ke 46, pemilik gue resmi bercerai. "

Kami menganga. Bukan masalah wajah si Soang yang dibuat sok melas, tapi memang karena pemilik si Soang ini orangnya ramah dan baik hati.

Bu Mina namanya. Cantik dan dermawan. Ia bekerja sebagai salah seorang karyawan di ind*omaret. Dan pak Jauhar, bekerja sebagai guru smp di kota kami.

" mereka cerai karena pelakor yang menjamur kayak panu. Bayangin teman-teman chu yang ganteng dan cantik. Gue kan otomatis ikut bu Mina, bukan masalah makanan gue yang otomatis gak seenak dulu, tapi lebih ke tekanan batin dia yang menurut gue ntu memburuk gitu.

Karena bu Mina lebih sering menangis dan berdiam di kamar dalam waktu yang lama. Masih beruntung rumah itu tetap menjadi hak milik bu Mina selaku pewaris. Karena apa Tom, karena apa? Pelakor Tom! Pelakor! Heran, paedahnya apa coba gangguin hubungan orang kayak gitu. "

Gue tetep diem aja. Karena gue tahu perasaannya. Kak Arka juga pernah kayak gitu, sampai-sampai gue sering ke warung karena kagak di beri makan.

" gue juga Tom! Pemilik gue kemarin baru putus dari mantannya. Ya itu juga, gara-gara pelakor, "
Bona Yang duduk di samping Polo ikut bicara. Bercerita.

" kemarin gue lihat di tipi, juga karena pelakor Tom! "

Dasar korban tipi!

Semua mengangguk dan mengiyakan semua ungkapan tersebut. Gue memalingkan wajah ke arah gerbang. Di sana berdirilah kucing cantik, si Karlina nungguin gue pulang.

Apakah Karlina adalah pelakor juga? Disaat dia mengungkapkannya, gue sudah terikat hati sama si Mona.

Gue kagak bilang iya sama dia, juga kagak bilang enggak.

Itu artinya, apakah gue memberi peluang buat Karlina merusak hubungan gue sama Mona? .
Berarti kalau Karlina jadi pelakor di hubungan gue, berarti gue juga bersalah karena memberi kesempatan?. Dan gue juga penghianat?

Gue mengusap wajah kasar. Frustasi.

" Tom! Udah pulang belum? "

TBC

__________________________

Malam gaes...
Ni cerita kok aneh ya... 😄😄😄
Makasih banget buat kalian yang udah support aku...

Episode berikutnya insyaallah saya selaku pemilik akun yang berbagi kisah.

Karena si Baby sedang sakit...
Dia jadinya agak susah makan..
Minta doanya ya gaes..

Aamiin...
Makasih...

😉😉😉

The Diary Of 'Kucing Satu Komplek' -kucing juga butuh diary-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang