" om! Aceng mau pulang! "
Oke, selamat sore para readers sekalian. Diary gue kali ini bakalan dipenuhi sama celotehan empat anak kucing anggora hasil perkawinan dari bapak Beelli Swin dan bu Eduard Cullan.
Mereka menikah ketika masing-masing berusia satu setengah tahun. Yang itu artinya, mereka menikah pada tahun 2017 kemarin. Pernikahan mereka diadakan dengan nuansa perak dan emas yang seimbang. Begitu mewah dan berkelas.
Gue juga pengennya ntar nikah kayak gitu. Tapi ijab qobul doang juga gak papa. Yang penting halal dulu.hehe...
Dapet calon aja udah alhamdulillah..Mereka ini pasangan workaholic. Makanya, anak-anak mereka semua terlantar kayak kucing yang lair dari batu.
" om! Aceng gak betah disini! "
Keluh Aceng yang berteriak dari dalam dapur. Dapur markas maksudnya.Gue sempat kepikiran gimana kalau gue bawa aja empat bocah ini ke rumah kak Arka. Eh, baru sampai belokan udah dikira ngehamilin anak orang. Jadilah gue belok aja dan bawa mereka ke markas. Lebih aman dan nyaman.
Mau jatuh cinta lagi aja susah, gimana bisa gue dapet anak coba?
" trus, Aceng maunya gimana? "
Tanya gue.Tangan kanan gue sedang megangin segepok dollar, mainan milik Surakum. Sedangkan tangan kiri gue mengelus pelan punggung Dadang yang sudah lama terlelap. Mendengkur halus.
" gimana apanya sih, om? "
Kini anak kucing berbulu putih itu malah balik bertanya." katanya minta pulang, kan? Ntar aja ya Ceng, tungguin mak kamu jemput. "
Jelas gue." mak siapa, Om? "
Tanyanya lagi. Waktu itu gue udah berniat banget bakalan buang anak kucing satu itu. Bikin orang pusing saja." ya emak kamu lah, emang emaknya siapa lagi. "
Geregetan, gue sempet teken elusan gue di punggung si Dadang. Sampai si anak kucing berbulu abu-abu itu menggeliatkan badan tidak nyaman." emangnya sejak kapan aku punya emak? "
Untung, elu masih kecil. Untung juga gue dibayarin sama emak lu. Kalau kagak, udah gue kirim via wa ke Pluto sana baru tahu.
" sejak lahir Aceng, "
Mengelus dada, gue sabar banget ngehadepin ni anak." o... berarti Aceng lahir dong. Pantes aja Aceng bisa ngomong. "
Gubrak!
Kalau aja gue orang cerdas, gue bakalan nyiptain sebuah karung ajaib yang dapat membawa ke masa depan
Bakalan gue masukin ni bocah ke sana dan gue buang ke jaman robot.Kan katanya robot itu pintar. Biar mereka aja yang nerjemahin bahasa si Aceng. Jangan gue.
" om! Ada teteh cantik di depan. Idoy mau ke sana dulu ya? Boleh ya om...ntar, om tak kasih kenal deh sama mereka.. "
Teriaknya keras. Hingga Dadang yang sedang terlelap tiba-tiba terbangun." Idoy, kan emak tadi pesen. Kamu jangan banyak pacaran, dosa besar. Iya kan om Tom? "
Ucap Dadang sambil mengusap matanya yang masih separuh. Beleknya nempel sana nempel sini." om Tom! Pegangin duitnya Surakum yang bener dong! Kasian kan, kalau sampai uangnya jatuh dan bau tanah. "
Teriak Surakum tepat di telinga gue.Membuat gue kaget, hingga tanpa sadar segepok dolar itu jatuh mengenai lantai dapur.
" kan? Mainan Surakum jatuh. "
Ucapnya dengan wajah memelas. Tanpa berniat mengambil, anak kucing berbulu telon itu hanya berjongkok dan memandangi uangnya dengan ekspresi jijik.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Diary Of 'Kucing Satu Komplek' -kucing juga butuh diary-
HumorApa jadinya, jika semua kucing yang berkeliaran di sekitar kita, memiliki kehidupan yang serupa dengan manusia. Memiliki band musik, pengadilan, ruang meeting, pelakor, penjahat dan semuanya. Dan kucing kalian ikut andil dalam banyak hal di sana. **...