Jre je jeng, jeng jeng,...
" Selamat pagi menjelang siang yang akan sore lalu malam pemirsa. "
" Saya Tom Vaza, pembawa acara yang hits, baik hati dan ketamvanannya tidak akan berkurang. Inilah acara yang paling kalian tunggu selama abad kejayaan yang panjang episodenya, "
' BERITCINGMASKINDANAN '
(Berita Kucing Masa Kini dan Nanti)
Atau biasa di sebut,-BKMKN-
" Sebelumnya silahkan like, komen dan subscribe di layar televisi anda. "
" Baiklah pemirsa semuanya.
Kebaikan. Satu kata yang akan merubah dunia dan mendinginkan kobaran api kebencian di hati setiap pendendam.Kebaikan, satu hal yang sebenarnya mudah di lakukan dan murah harganya namun sekarang agak sulit ditemukan karena ego yang telah menguasai hati tiap pribadinya. "
" Malam hari ini, keluar dari usulan tema prosuser yang ingin membahas makanan, kita sekarang akan membahas tentang masalah yang biasa dihadapi oleh kucing jalanan yang terbuang. Seperti yang biasa dihadapi para tamu undangan kita pada malam hari ini, "
Gue menarik nafas dan berjalan mendekati tiga kucing jantang dan satu kucing betina yang duduk di atas sofa sambil mengulas senyum.
" halo, selamat malam tuan dan nyonya sekalian, "
Sapa gue sambil menyalami mereka satu persatu." malam. "
Balas mereka hampir bersamaan.Berjalan untuk kembali duduk di atas kusi kebesaran, gue memutar tempat duduk gue hingga menghadap keempat bintang tamu yang sekarang tengah mentereng ketenarannya.
Mereka menatap gue tanpa berkedip. Seolah menguliti gue sampai ke dalam tulang tengkorak.
" baiklah pemirsa, kita akan mulai dari bapak Yoanan yang duduk di paling kanan. Halo, selamat malam pak. Apa kabar? "
" baik, kabar baik. Rumah kardus saya juga baik keadannya, "
Balas Yoanan yang tersenyum lebar hingga menampakkan deretan giginya yang penuh taring dan matanya menyipit.Lama-lama dipantengin, ni anak mirip banget sama ikan Piranha.
" bagaimana menurut bapak tentang manusia yang suka melempar dan menendang para kucing jalanan, pak? "
Tanya gue sambil memandangi wajah Yonan yang nampak berfikir. Memilah-milah kata yang pas untuk menjawab pertanyaan dadakan yang baru saja gue lontarkan." itu adalah tindakan yang buruk, sangat buruk. Itu seolah-olah mereka telah menyikasa satu nyawa dengan merampas rezeki binatang tersebut. Yang telah dititipkan oleh Tuhan kepada masing-masing manusia untuk dikembalikan kepada makhluk-makhluk lainnya. "
Balas Yoanan sambil menerawang jauh ke depan. Tempat dimana banyak makanan lezat terjajar rapi diatas meja panjang." tetapi, bukankah rezeki manusia itu hadir karena telah bekerja keras, bapak? "
Tanya gue sambil menatap Yoanan yang sekarang nampak diam." anda benar sekali bapak Tom. Tapi pernahkan anda pikirkan tentang penjual? "
Mengerutkan kening, gue mendekatkan wajah ke depan. Menanti lanjutan dari gagasan Yoanan ini." bukankah mereka mendapatkan uang dari seorang manusia yang juga mendapatkan uang dari manusia lain? Maksud saya, jika rezeki itu sebenarnya saling terjalin antara satu makhluk dengan makhluk lainnya. Lantas, kenapa harus takut kekurangan rezeki karena berbagi? Toh pemberinya adalah Yang Maha Kaya. Kebapa harus takut jatuh miskin sedangkan Allah telah menjanjikan rezeki pada tiap-tiap hambanya? "
Lanjut Yonan lalu tersenyum tipis." baiklah bapak, gagasan yang cukup baik. Mohon tepuk tangan yang meriah untuk bapak Yoanan yang baik hatinya, "
Ucap gue yang langsung disambut tepukan hangat dari pemirsa yang hadir.Pliuwit! Pliuwit!
" baiklah, disini kita juga mempunyai seorang gacing sepertinya. Halo, selamat malam, Miss Luna? "
" malam tuan Tom. Tapi maaf, saya bukan lagi gacing, kini saya sudah menjadi macing (mama kucing). "
Tawa Luna menggema di seluruh studio. Bahkan suaranya benar-benar mirip semprengan rusak saat ini." wow, sudah punya berapa baby ini? Kenapa gak ngundang-ngundang sih, jeng? "
Tanya gue sambil berdiri. Ikut duduk diantara bintang tamu lainnya yang tertawa. Tertarik." hahaha...anak ke satu, kembar tujuh. "
Balasnya sambil tertawa. Menutup mulut." selamat atas kelahirannya macing Luna, maaf gak bisa datang. "
Ucap gue dengan tulus.Dan Luna pun tertawa kecil sambil melambaikan tangannya tanda tidak apa-apa.
Melanjutkan pertanyaan. Gue menyedekapkan tangan dan melontarkan pertanyaan kedua.
" dan apa dampak dari jahatnya para manusia apabila menyiksa seekor kucing, miss? "
Membenahi jas yang tengah dipakai, Luna menarik nafas dan memandangku sambil tertawa.
Aneh, sering baget ketawanya. Masak iya, dia kerusupan?
" umh...menurutku lo ya. Jika aku yang ditendang dan dimarahi hanya karena meminta makanan, aku tidak akan ke orang yang sama dan akan trauma jika harus meminta makanan ke manusia lainnya. Aku akan cenderung menjadi kucing pendiam yang selalu lari dengan cepat ketika manusia datang mendekat. "
Balas Luna lalu meledakkan tawanya.Mendengar jawabannya itu, aku sekarang yakin dia benar-benar kucing sehat yang waras.
" kupikir, jawaban anda tidak sepenuhnya salah juga, Miss Luna. Karena baby kucing yang sejak kecil tidak disentuh manusia juga mempunyai andil 50 % akan memiliki masa depan yang takut pada manusia, selain sering disiksa. "
Balas Libra dari kursi kecil di pojok ruangan.Dan suara berdengingpun muncul.
Bersahut-sahutan." Lib, elu kan tukang mic. Ngapa lo ikutan ngomong?
Cut woi! Cut!"
Teriak gue pada tiga kameramen yang mengacungkan jempol. Tanda memahami pesanku.Gue berjalan ke arah Libra yang nampak kesulitan membenahi posisi duduknya.
Karena ulahnya sendiri akhirnya dia terjepit antara tembok dan kursi yang sedari tadi didudukinya.
" maap Tom, panggilan alam. "
Cengir Libra sambil berusaha membenahi duduknya. Berdiri, dia memegang bahuku dan berdehem beberapa kali. Memberi isyarat ok, pada kamera. Tanda dia siap.
Untuk memerima kenyataan.Dan kameramen-pun memberi pesan kepadaku dengan menjulurkan jempol tangannya.
Mengangguk, gue berlari kecil ke arah panggung yang baru saja dipenuhi para stylis, kini tinggal empat bintang tamu gue yang duduk dengan elegan.
" baiklah pemirsa, selanjutnya akan kita ketahui bagaimana pendapat Tuan Polo yang budiman. Tapi sebelumnya kita akan melewati pesan-pesan berikut ini, "
SPONSOR
________
TBC
________
Ini episode adalah fase pengalihan masalah gue setelah sidang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Diary Of 'Kucing Satu Komplek' -kucing juga butuh diary-
HumorApa jadinya, jika semua kucing yang berkeliaran di sekitar kita, memiliki kehidupan yang serupa dengan manusia. Memiliki band musik, pengadilan, ruang meeting, pelakor, penjahat dan semuanya. Dan kucing kalian ikut andil dalam banyak hal di sana. **...