Black Death atau Maut Hitam

103 20 14
                                    

Wabah Maut Hitam dan Pembantaian Kucing

Pada abad ke-14 di Eropa terjadi sebuah wabah yang sangat mengerikan yang pernah dialami oleh umat manusia. Wabah itu menjalar di seluruh Eropa hingga mencapai Asia Tengah. Di Eropa sendiri, total manusia yang meninggal karena wabah itu tak kurang dari 200 juta orang. Hingga saat ini, belum pernah ada wabah yang lebih mengerikan melebihi wabah tersebut.

Maut Hitam

Penyakit itu memiliki gejala timbulnya luka-luka pada tubuh manusia yang kemudian membusuk dan menghitam. Luka-luka tersebut terus menjalar hingga hampir memenuhi seluruh tubuh dan kemudian menyebabkan kematian. Gejala lainnya adalah demam tinggi dan muntah darah. Karena itulah, wabah itu diberi nama sebagai Maut Hitam.

Penyebab

Penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri Yersinia Pestis yang menyerang kelenjar getah bening manusia. Bakteri tersebut hidup di dalam darah kutu Xenopsylla Cheopis yang hidup di dalam tubuh Tikus atau Marmut.

Penyebarannya dimulai ketika tikus-tikus yang berkutu mati, kutu-kutunya kemudian berpindah kepada manusia dan menggigit, kemudian menularkan bakteri Yersinia Pestis. 

Masa Kegelapan Eropa dan Pembantaian Kucing

Ketika Eropa masih berada dalam hegemoni gereja yang konservatif, ada banyak mitos dan klenik yang beredar di masyarakat Eropa kala itu. Salah satu mitos yang cukup dikenal luas adalah mitos bahwa kucing adalah binatang jahat peliharaan penyihir wanita, dan karenanya harus dimusnahkan.

Karena kucing adalah pemangsa alami tikus, maka pemusnahan massal kucing menyebabkan populasi tikus yang menjadi indung kutu penyebar bakteri itu naik secara drastis. Walaupun tidak ada data atau statistik yang pasti, namun ada fakta yang akhirnya disadari belakangan, bahwa di setiap tempat dimana populasi kucing menurun, wabah hitam meningkat. Dan sebaliknya, di setiap tempat dimana populasi kucing naik, wabah hitam menurun.

Orang-orang Eropa terus membantai kucing selama 300 tahun. Mereka sangat rentan pada wabah, ketika pagebluk itu kembali menyerang Benua Biru pada tahun 1600-an.
Penyakit tersebut hanya menghilang selama musim dingin -- saat sebagian besar kutu tak aktif.
Namun, setiap musim semi, ia bangkit kembali dan merenggut korban baru.

Black Death memiliki efek yang parah pada masyarakat Eropa yang menyebabkan perubahan sosial dan budaya yang signifikan.
Pada tahun 1400-an, wabah membinasakan penduduk di 1.000 desa di Inggris.
Diperkirakan 25 juta orang meninggal karena Black Death. Jumlah itu adalah sepertiga warga Eropa kala itu.

Kucing Sebagai Prey Hunter

Para ahli sepakat, setelah melalui penelitian di berbagai budaya, awal mula domestikasi kucing oleh manusia karena kucing merupakan pemangsa alami dari hama tikus. Kucing-kucing dipelihara untuk mengontrol populasi tikus di pertanian-pertanian gandum dan setelah perjalanan waktu selama ribuan tahun, kucing masih tetap memiliki naluri yang sama menjadi pemburu hama tikus.

Dari sejarah wabah hitam yang mengerikan itu manusia akhirnya sadar, bahwa kehadiran kucing dalam peradaban manusia sangatlah menguntungkan dan hal itu sudah selayaknya membuat anda dan kita semua semakin mencintai kucing.

Daftar pustaka :

http://www.pecintakucing.net/2015/04/wabah-maut-hitam-dan-pembantaian-kucing.html?m=1

https://googleweblight.com/i?u=https://m.liputan6.com/global/read/2848996/kala-kucing-dianggap-jelmaan-setan-dan-pembawa-maut-hitam&hl=id-ID

TBC

_________________________

Selamat ujian buat lapak sebelah
@Finally
Semoga lancar ujiannya dan komputernya bersahabat.

Okey semuanya...

Ini cerita TBC lo ya,
Jangan keburu dihapus dari perpustakaan...

Bye..
Muach

The Diary Of 'Kucing Satu Komplek' -kucing juga butuh diary-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang