Malam ini adalah malam ke empat semenjak gue pulang dari MUKIDI university. Yang artinya adalah, malam ke sekian dimana gue begadang terus sampai jam 2 pagi. Bangun lagi jam 4 sholat subuh, terus nyapu halaman. Habis itu, kegiatan gue banyak banget dan bikin gue keliyengan.
Dan kegiatan yang nguras energi gue banget itu adalah teriak manggil kak Arka. Gadis yang selalu kelimpungan waktu pagi itu keseringan lupa ngasih gue sarapan. Alhasil, gue marung deh.
Jam tidur siang gue juga otomatis berkurang. Biasanya 16 jam sehari, sekarang berubah menjadi 15 jam 57 menit atau paling banter nambah 2 menitan.
" ngapa wajah lo lempeng gitu hah,? "
Suara Harold memecah lamunan gue tentang masa depan yang masih terbungkus ini. Kalau kalian tanya bungkusnya gambar apaan, bungkusnya bergambar hello kitty sama upin ipin." biasa aja dong kalau ngomong, gak usah ngabab. "
Balas gue sambil nutup hidung. Duduk agak mundur, gue menjauhkan posisi mata dari buaian angin abab si Harold ini." iya kah? Maap deh. Ngapa wajah lo lempeng gitu hih? "
Tanya Harold mengulangi pertanyaan yang unpaedah banget ini. Ditambah dengan 'hih' nya yang menggugah selera buat ditampol." sshut, diem. Ngapa sih lu banyak tanya? "
Tanya gue sambil melotot. Mengeluarkan semua kekuatan yang gue punya." nanya sekali aja udah dimarahin. Kasian ntar bini lo, pasti bakalan cungkring. Tom, lupain Mona ingat gue. "
Ucap Harold dengan tangan menepuk dada. Kayak Kingkong." dosa, Syirik. Gue hanya akan mengingat Allah dan Rasulnya, "
Balas gue singkat.
Mengambil pisang goreng diatas piring, bulu badan gue mendadak berdiri.Tiba-tiba suara yang bikin gue mengerling malas pun muncul.
Hi hi hi hi hi hu hu hu hu
" lo juga ngerasain hawanya ya tom? "
Tanya Harold." yups, "
Dan benar saja, angin berembus pelan menyapu punggung gue yang mendadak hangat beberapa detik. Dan tibalah saat dimana senyuman itu datang menyapa.
" hai Tom, "
Sapa mbak Kuntil sambil menyodorkan tangan padaku, mengajak salaman." hai mbak Kuntil, "
Balas gue dengan tangan terjulur membalas salamannya, yang so pasti tembus." udah berapa ribu kali sih, gue bilangin kalau manggil gue jangan berenti sampai Kuntil. Panggil yang lengkap dong, kuntilanak baik hati, rajin menabung, dan tepat waktu bayar pajak. "
Balas mbak Kuntil selepas salaman sama Harold yang terus saja makan kuaci. Tangan mbak Kuntil bergerak mengibaskan rambutnya ke belakang.Ya, dia adalah pemilik sah sebuah villa gede yang letaknya jauh dari komplek ini, menyebabkan dia punya banyak uang buat bayar pajak tepat waktu.
Bisnis yang dia geluti sekarang juga meroket. Yaitu bisnis penglaris yang melibatkan kolega dekatnya, yaitu mas Pocong.
" iyadeh, iya. Gimana bisnisnya mbak, lancar? "
Tanya gue sambil menyeruput kopi buatan mak Ijah.
" lancar banget Tom. Jaman now kan duit susah banget nyarinya, jadi orang-orang yang gila harta, pemalas plus sesat, larinya bakalan ke kita. Istilahnya jadi gini nih,
' Makan mie '
Sambil nyesatin, gue juga dapat duit.
Sambil kenyang mie, kenyang kuah juga. Good kan? "
Tanya mbak Kuntil sambil ngacungin empat jenpol di udara.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Diary Of 'Kucing Satu Komplek' -kucing juga butuh diary-
HumorApa jadinya, jika semua kucing yang berkeliaran di sekitar kita, memiliki kehidupan yang serupa dengan manusia. Memiliki band musik, pengadilan, ruang meeting, pelakor, penjahat dan semuanya. Dan kucing kalian ikut andil dalam banyak hal di sana. **...