Long Distance RelationShit [END]

09 🔰 R

Malam ini gue gak bisa tidur. Gue sudah mencoba memejamkan mata gue dan memeluk guling kesayangan gue, namun  semenjak satu jam yang lalu gue sama sekali tidak bisa hanyut ke dalam mimpi indah gue. Karena kesal akhirnya gue menyibakkan selimut yang melingkupi tubuh gue. Menindas habis air putih yang ada di samping kasur gue dengan perasaan frustasi.

Gue tahu besok pagi ulangan kimia. Dan gue sama sekali belum belajar. Namun bukan itu yang menganggu pikiran gue, bahkan gue sama sekali gak kepikiran kalau nanti gue akhirnya mendapatkan nilai jelek dan remidial. Bagi gue remidial gak masalah karena sudah pasti banyak yang senasib sama gue.

Orang bego di kelas gue masih banyak. Dan gue senang-senang saja karena orang-orang itu masih setia dalam ke begoaannya menemani gue. Setidaknya gue gak bego sendirian.

Kata nyokap gue gak papa remidial asal banyak temennya. Dan hal itu sampai saat ini menjadi moto hidup gue kalau gue sedang di hadapkan dengan ulangan yang memusingkan kepala gue yang gak ada isinya ini.

Mungkin saat ini gue sedang suntuk. Kejadian kemarin sore masih gue ingat dengan sangat jelas di kepala gue. Gue gak habis pikir dengan apa yang saat ini gue alami. Lebih tepatnya gue gak habis pikir dengan apa yang saat ini gue rasakan.

Kalau di pikir-pikir gue sangat brengsek sekali dalam cerita ini. Gue sok cantik. Sok di perebutan cowok ganteng yang di perankan oleh Athan maupun Aldo. Minus pak Bejo ya. Pak Bejo kan udah punya bini.

Kalau kalian mau tahu gimana perasaan gue yang sebenarnya, gue juga gak tahu. Yang gue rasain saat ini tuh ngambang banget di hati gue. Kayak eeq gue yang ngambang di sungai Progo yang siangnya terciduk oleh warga yang sedang nyari pasir di sungai.

Kalian pernah ngerasain kan pasti gimana bingungnya hati lo disaat lo di hadapkan oleh dua pilihan yang maha sempurna bahkan lo nyaris tidak bisa memilih salah satu di antara keduanya?

Gue tahu gue gak bisa bersikap seegois seperti ini. Tapi seperti yang gue bilang di awal, gue gak bisa memilih salah satu diantara mereka karena mereka memang benar-benar manusia-manusia laknat yang sangat penting di hidup gue.

Gue tahu bagaimana menderitanya Athan saat dia bilang ke gue untuk menjauhi sahabatnya karena dia tahu sahabatnya itu menyukai gue. Dan gue juga tahu bagaimana menderitanya Aldo di saat ia menahan semua keinginannya bersama gue karena ia menghormati sahabatnya.

Otak gue sudah cukup frustasi memikirkan semua itu. Semenjak kepulangan gue tadi sore, gue sengaja mematikan ponsel gue karena gue memang ingin sendiri. Gue ingin mencari tahu apa yang sebenarnya hati gue inginkan.

Jam masih menunjukkan pukul sembilan malam. Gue rasa gue masih punya waktu satu jam untuk menghabiskan malam menyedihkan gue ini ke DonatDong. Gue butuh donat malam ini. Gue butuh sesuatu yang manis untuk gue makan.

Tanpa membutuhkan waktu yang lebih lama lagi, akhirnya gue mengganti baju tidur gue dengan kaos dan juga celana jeans sobek sobek favorit gue. Gue lebih suka pakai celana jeans sobek gue karena celana itu sangat nyaman saat gue kenakan.