08 🔰 D

675 48 0
                                    

"Habis ini kita mau kemana Do?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Habis ini kita mau kemana Do?"

"Pulanglah. Mau kemana lagi emang?"

"Gue gak mau pulang. Masih pengen main sama lo."

Aldo menyentil dahi gue dengan kekuatan setannya. Gue meringis, menatap Aldo dengan tatapan sengit. Saat ini gue dan Aldo sedang duduk di taman kota. Dengan modal lima donat yang Aldo beli, gue dan Aldo masih betah berlama-lama duduk di taman sambil menikmati pemandangan taman pada sore hari. Gue baru tahu kalau sore hari taman kota yang letaknya gak jauh dari rumah gue sudah banyak di penuhi beberapa orang. Gue kira taman kota hanya penuh pada saat hari Minggu namun dugaan gue ternyata salah. Contohnya saja hari ini. Hari ini baru hari Rabu dan taman kota sudah di penuhi oleh beberapa anak-anak bersama dengan orang tuanya ada juga para remaja yang sedang berkumpul bersama dengan temannya atau kekasihnya.

Kalau gue sih dalam kategori remaja yang sedang berkumpul dengan temannya. Iya walaupun jauh dari lubuk hati gue, gue mengharapkan pilihan lain dalam kategori itu.

Ya Allah gue laknat banget sih. Kurang sempurna apa coba cowok lo Supeni? Lo masih ngarep cowok lain di saat lo sudah punya cowok yang sempurna bahkan paling sempurna di dunia ini? Lo memang keterlaluan. Dan lo bego.

Nyusul nenek lo aja deh sana. Jadi orang kufur nikmat banget lo Supeni!

"Besok kelas lo kan ada ulangan kimia. Dan lo selalu bego kalau ngerjain kimia."

Dengan gerakan sebal gue memakan donat terakhir gue. Aldo memang tahu segala kekurangan dan juga kebodohan gue. Gue heran, kenapa dia bisa tahu ya kalau gue itu bego banget kalau ngerjain soal-soal kimia? 

Gak di ragukan lagi sih. Aldo itu juara satu seangkatan sedangkan gue juara dua seangkatan.

Juara dua dari bawah maksud gue. Jangan percaya dulu elah. Ntar nyesel. Kayak ucapan doi. Di depan lo dia bilang cinta tapi di belakang lo, dia grepe grepe hati sahabat lo.

KRAK! Parah deh hati lo. Hahahahaha!!

Jangan nyuruh nenek gue buat nyusulin gue. Sebelum nenek gue nyusul gue, dia udah nyusul lo duluan.

Hahahaha. Kok gue bahagia banget sih?

"Gampang lah. Ada Linda. Gue selalu nyontek punya Linda. Dia gak bego- bego amat kok Do."

Aldo menghela nafas lelah, sepertinya dia sudah frustasi menghadapi kelakuan gue.

"Adinaya. Sekolah itu buat nyari ilmu bukan nyari nilai. Mungkin dengan mencontek nilai lo bisa bagus dan lo gak remidial. Tapi kalau lo terus-menerus melakukan hal itu ilmu yang setiap hari guru berikan akan terbuang sia-sia. Lo ngerti kan?"

"Belajar jujur untuk diri sendiri itu gan mudah. Contohnya buat ngerjain ulangan ataupun ujian. Banyak anak yang menghalalkan segala cara untuk membuat nilai mereka bagus dan gak remidial. Tapi cara mereka salah. Gue gak mau lo jadi kayak gitu."

Long Distance RelationShit [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang