04 🔰 L

1.1K 72 1
                                    

Wirat : Hari ini kamu diantar pak Bejo ya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wirat : Hari ini kamu diantar pak Bejo ya?

Ponsel gue yang sedari tadi sekarat tiba-tiba berbunyi menampilkan pop chat dari Wirat. Dengan segera gue membuka chat tersebut karena baru pagi ini Wirat mau membalas pesan-pesan  yang gue kirimkan semenjak kejadian menyebalkan itu.

Gue berdecak. Bahkan Wirat sama sekali tidak membahas permintaan maafan gue semalam.

Penis : Kenapa harus sama Pak Bejo? Kan biasanya juga sama Aldo. Kamu masih marah sama Aldo?

Gue sarapan pagi dengan rasa yang benar benar hambar. Entah perasaan apa yang saat ini sedang melingkupi hati gue, namun yang pasti gue sedikit terganggu akan hal itu.

"Adinaya kamu berangkat sama Pak Bejo kan hari ini?"

Bahkan Wirat sampai repot-repot bilang sama nyokap gue.

Gue mengangguk dengan malas. "Iya ma!"

"Adinaya mama tahu semalam kamu telfonan sama Aldo. Kamu tahu kan seharusnya kamu gak berbuat kayak gitu sama Athan?"

Gue paling benci kalau nyokap gue sudah mulai ikut campur dengan masalah gue. Dan hal itu selalu terjadi karena memang nyokap gue sangat dekat dengan Wirat. Wirat selalu cerita dengan nyokap gue jika kami sedang bertengkar. Dari hal terkecil sampai terbesar Wirat selalu menceritakannya kepada nyokap gue.

"Tapi Aldo gak salah ma! Athan tuh yang rempong. Masalah kecil di besar- besarin!" Kata gue sambil manyun karena entah kenapa mama selalu berada di pihak Wirat sejak dulu.

Dan gue benci itu. Gue kan anaknya. Harusnya nyokap gue belain gue dong. Please deh!

"Athan hanya takut Adinaya. Dia takut kalau kamu bakal terbiasa dengan hal- hal kecil yang kamu anggap sepele itu namun kamu selalu merindukan jika kamu tidak melewatinya bersama Aldo. Kamu tahu kan gimana perasaannya Athan? Dia tahu siapa saja yang suka sama kamu, siapa yang mau mencoba ngedeketin kamu. Mungkin sikap dia kekanak-kanakan tapi dengan sikap itulah dia menunjukkan kalau dia hanya takut kehilangan kamu."

Gue diam. Mencerna baik-baik ucapan nyokap gue.

"Gini deh, semisal Athan di Singapura sana punya sahabat cewek, kemana mana selalu berdua. Bahkan mereka jalan layaknya sepasang kekasih. Nonton bareng lah, makan siang bareng lah pokoknya persis dengan apa yang setiap harinya kamu lalui dengan Aldo. Kira-kira kamu bakal curiga gak kalau sahabat ceweknya Athan itu suka sama Athan? Pasti kamu juga akan takut jika nantinya Athan akan jatuh cinta sama sahabatnya itu. Kamu tahu pepatah jawa yang terkenal itu kan?"

"Witing tresno jalaran soko kulino. Cinta akan hadir karena sebuah kebiasaan. Dan Athan takut kalau hal itu terjadi sama kamu karena kamu sudah terbiasa dengan Aldo yang selalu berada di dekat kamu."

Gue mengangguk lemas. Mungkin benar perkataan mama. Gak seharusnya gue jalan sama Aldo dan bahkan sampai melebihi batas yang selama ini Athan berikan untuk gue.

Long Distance RelationShit [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang