But if I fall for you
I'll never recover
If I fall for you
I'll never be the same
-Love Somebody (Maroon 5)Raffa memandang lagi jam yang melingkar di pergelangan tangan kirinya yang menandakan pukul tujuh kurang lima menit. Setiap mau berangkat sekolah, Raffa memang selalu menunggu di depan rumah Cassadey untuk pergi sekolah bersama. Memang bukan hal baru bagi Raffa jika harus terlambat ke sekolah hanya karena menunggu Cassadey.
"Gotta go now!" terdengar suara Cassadey dari dalam rumah yang kemudian muncul dari balik ambang pintu. Dia melihat Raffa yang sedang sibuk sendiri dengan ponselnya dan kemudian berlari kearahnya.
Raffa yang langsung menyadari kedatangannya langsung menggeleng dan mengacak rambut sahabatnya itu. Raffa langsung menarik tangan Cassadey dan menyuruhnya masuk ke dalam mobil. Mobil Raffa melaju dengan cepat tapi kurang cepat untuk sampai disekolah sebelum gerbang ditutup.
"Thanks, Cass. Because of you, we're late again." Raffa memasang tampang kesal karena merasa lelah dan bosan harus menghadapi hukuman yang sama akibat terlambat masuk sekolah. Hukuman ini hampir setiap hari menjadi santapan mereka. Para guru pun selalu memasang tampang 'telat lagi, telat lagi' setiap mereka terlambat.
"Come on, Raffa. I'm sorry, okay?" kata Cassadey memaklumi hukuman ini untuk yang kesekian kalinya.
"Sick of this damn thing." bisik Raffa lirih hampir tidak terdengar. Sebenarnya bermaksud memberi tau sahabatnya itu tapi takut melukai perasaannya.
"What? Did you say something?"
"D-did I? Oh, no I didn't." kata Raffa. Cassadey memang bisa dikatakan orang yang cuek tapi bukan berarti dia tidak peka. Raffa tidak mau melukai perasaan sahabatnya ini karena Raffa terlalu sayang dengannya. Meskipun kadang menyebalkan tapi Raffa tidak memedulikannya karena hanya Cassadey yang ada untuk selalu menghiburnya. Cassadey tidak pernah dan tidak mau membuat Raffa sedih walaupun kadang hatinya sedang sedih atau tidak bersemangat.
Hukuman kali ini adalah hukuman yang sama seperti biasanya, tidak boleh mengikuti pelajaran pertama dan harus menunggu diluar kelas sambil mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Sebenarnya Raffa memang sudah bosan dengan semua ini--hukuman yang harus dijalani setiap terlambat--tapi di satu sisi dia juga senang karena dia tidak sendiri. Walaupun diluar kelihatan kesal tapi dalam hatinya dia sangat bersyukur.
"Raffa, please don't be mad." Cassadey mendesah. "Okay, I promise I'll never make us late again."
"I'm tired, Cass. You always promise this over and over but never fulfill it." kata Raffa sambil meninggikan nadanya.
"Okay, Raffa, I promise. I promise starting tomorrow, I won't be late again." kata Cassadey. Raffa menaikkan alisnya. "To redeem my guilt to you, I'll buy you an ice cream."
"Good offer, deal." kata Raffa sambil tersenyum.
***
Tell me what you want to hear
Something that'll light those years
I'm sick of all this insincere
So I'm gonna give all my secrets away
-Secrets (One Republic)Cassadey teringat kembali akan janji yang pernah mereka katakan bersama itu sekitar seminggu lalu. Mencernanya kembali. Entah mengapa dirinya merasa menyesal telah mengucapkan janji tersebut. Pikirannya mengatakan bahwa mereka akan tetap bersahabat tetapi hatinya seperti menyangkalnya. Apakah itu sebuah pertanda akan rasa suka? Cassadey menggeleng lemah. Ingin membuang jauh-jauh pikiran tersebut. Mungkin ini hanya perasaannya saja. Lagipula dia sudah berjanji.
Just friends, pikirnya. Tiba-tiba hatinya serasa menolak pikiran itu. "Gosh, what's wrong with me?" Cassadey mendecak. "No, no I can't! I promised." dia menggigit bibirnya dan memikirkan hal itu lagi.
Raffa melihatnya sedang duduk disamping gerbang sekolah sambil menengadahkan kepala dan menggerakan kakinya. Seperti sedang memikirkan sesuatu. Dia langsung menghampirinya. "Hey! You're dazing. What are you thinking about? Me, isn't it?" katanya sambil mendorong pundak Cassadey.
Otomatis Cassadey terkejut dan hampir terjatuh. "Wow, slow down, man." kata Cassadey. "And no I'm not thinking about you. I'm just remembered about our promises." Cassadey mengalihkan pandangannya dari Raffa.
"Why, what's wrong? You still didn't trust me, did you?"
Cassadey mengangkat bahunya. "I don't know."
Raffa mendesah. "I don't care whether you trust me or not. But I've told you--" kalimat Raffa dipotong Cassadey.
"Yeah, I know. Forget it. I should be home. You're coming or not?" tanya Cassadey. Tak ada jawaban. Cassadey mendesah dan memutar bola matanya kemudian berdiri dan berjalan menuju mobilnya. Pada saat membuka pintu mobilnya, Cassadey menoleh kembali kearah Raffa. Masih tak ada jawaban. Dengan kesal dia berteriak kepada Raffa. "RAFFA!"
Teriakan Cassadey membuyarkan lamunan Raffa. "Eh, yeaaah!" kemudian berlari kearah Cassadey.
"You were thinking about me, weren't you?" canda Cassadey.
***
Telepon yang terus berdering sejak tadi membangunkan Cassadey dari tidur siangnya. Sepulang sekolah tadi dia memang merasa agak lelah dan akhirnya tertidur.
"Hello." katanya dengan mata yang masih tertutup lalu menguap.
"Hey, Cass. Gosh, where were you? I've been trying to call you all day. Oh, Cass, let's go out somewhere. I'm bored, really." kata seorang gadis di seberang sana.
"Hmm, can you ask someone else? Your boyfriend or Raffa, maybe? No offense, it's not that I refuse or something, but I'm really tired, Vanisa." katanya.
Vanisa mendesah "They couldn't. Fine, tomorrow?"
"Okay, deal."
"Don't forget." katanya dan langsung menutup telepon.
Gadis yang menelepon Cassadey bernama Vanisa. Dia mempunyai rambut coklat-ikal yang tergerai sebahu serta mata bulat berwarna hazel. Selain parasnya yang menawan, dia juga mempunyai hati yang pure. Namun dia bukanlah gadis terpopuler disekolah. Dia seorang yang bisa dikatakan pendiam dengan orang yang baru dikenalnya tapi, jika sudah mengenalnya lebih dalam, dia terkenal aktif. Dia dapat akrab dengan teman-teman sekelasnya tapi dia merasa lebih nyaman dekat dengan Cassadey dan Raffa. Mereka sahabat terdekatnya.
Yoga adalah salah satu pria remaja beruntung yang mendapatkan hati Vanisa. Bukan hanya Yoga, beberapa kaum Adam lain juga mencoba merebut hati Vanisa. Kadang mereka suka hang out bersama. Banyak orang mengatakan bahwa hang out tersebut adalah double date tapi Raffa dan Cassadey selalu mengelak. Banyak juga yang mengatakan bahwa mereka terlihat seperti lebih dari seorang teman dan menyarakan untuk berpacaran tapi mereka hanya bilang, "Oh, no. No we're just friends. That's all. We're about to focus on our exam first. Still don't get about love thing. So, yeah."
***
(Hai! ini aneh, gajelas, dkk. ceritanya baru update wattpad yang versi baru dan ga ngerti gimana cara nge-bold sama italicnya. juga maaf banget kalo bahasa inggrisnya ada yang ngaco-_-)
Makasiiih banget ya buat yang udah mau baca! Vote&comment please?
![](https://img.wattpad.com/cover/17061425-288-k707497.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth Honesty
Teen Fiction"I promise that we always be together." "Always be together? really?" are you going to keep that promise? are you going to keep your words? i know you don't but i don't know why it hurts why it still hurts? *** itulah sebuah kebenaran akan janji. se...