"Pagi Ra," sapa Verrel.
"Pagi juga Ver," ucap Laura.
"Dia siapa Ver?" tanya cewek yang berada di samping Verrel.
"Oh iya kenalin, dia namanya Laura. Dia sahabat baru aku Sher."
'Aku kamu? Asalkan sama dia aja manis banget, asalkan sama gue jutek banget. Udah mana ngomongnya pakai gue lo lagi.' batin Laura miris.
"Oh, hay salam kenal ya. Aku Sherly." ucap Sherly tersenyum ramah.
"Gue Laura, panggil aja Ara." ucap Laura tersenyum dengan menjabat tangan Sherly.
"Kalau gitu gue sama Sherly ke kantin dulu ya Ra, yuk Sher" ucap Verrel sambil menggandeng tangan Sherly.
'Kok nyesek ya?' batin Laura.
Laura hanya tersenyum miris dan langsung memasuki kelasnya.
'Semalam aja lo buat gua baper Ver,tapi sekarang lo malah bikin gue down!' batin Laura.
"Eh Araku udah datang, sini deh gue mau curhat." ucap Raisha sambil menarik tangan Laura agar duduk di sampingnya.
"Mau curhat apaan?" ucap Laura dengan malas.
"Gue lagi suka sama seseorang," bisik Raisha.
Laura membulatkan matanya terkejut.
"Hah? Lo suka sama siapa?" tanya Laura penasaran.
'Jangan-jangan dia juga suka sama Verrel?' batin Laura.
"Tapi lo jangan bilang siapa-siapa ya, janji?" ucap Raisha sambil menunjukkan jari kelingkingnya.
"Iya janji," ucap Laura sambil mengaitkan jari kelingkingnya ke kelingking Raisha.
"Jadi sebenarnya gue itu suka sama...Rama," bisik Raisha.
Laura menghela nafas lega.
'Alhamdulillah untung dia bukan suka sama Verrel, kalo sampe dia suka bisa berabe urusannya.' batin Laura.
"Ciee," canda Laura.
"Tapi kayaknya dia suka sama cewek lain." ucap Raisha kecewa.
"Tau dari mana lo, kalo dia suka sama cewek lain?"
"Kelihatan dari matanya."
"Emang dia suka sama siapa?" tanya Laura mengernyit bingung.
"Dia suka sama lo Ra." ucap Raisha sambil menundukkan kepalanya.
"HAH? Rama suka sama gue?" tanya Laura terkejut.
Raisha menganggukan kepalanya.
"Mana mungkin, coba mana buktinya kalo dia suka sama gue?"
"Ya buktinya aja dia itu kelihatan caper gitu sama lo. Terus perhatian sama lo juga, gue aja teman lamanya gak pernah tuh dikhawatirin sama dia." ucap Raisha tersenyum miris.
'Huft tapi kan gue sukanya cuma sama Verrel!' batin Laura.
"Kok malah bengong sih? Jangan- jangan lo juga suka ya sama Rama?" tanya Raisha menyipitkan matanya curiga.
"Hah? Ya enggak lah, gue tuh cuma menganggap dia sebagai teman. Gak lebih." ucap Laura tak terima.
"Kirain," ucap Raisha mengangkat kedua bahunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menunggu Bintang Jatuh
Teen Fiction[ TAMAT ] Aku berharap suatu saat nanti kamu akan membalas perasaanku. Menunggumu sama halnya dengan menunggu bintang jatuh. Bisa terjadi ataupun tidak sama sekali.