"Anterin aku ke toko baju dulu ya Ver,"
"Ya udah, yuk." ucap Verrel sambil merangkul bahu Sherly menuju toko baju.
"Bagusan yang mana Ver?" tanya Sherly sambil menunjukkan 2 baju.
"Apa pun yang kamu pakai, pasti cantik kok." gombal Verrel.
"Masasih?" ucap Sherly yang pipinya sudah memerah.
Verrel mengangguk. "Terserah kamu mau beli yang mana."
"Kamu yang bayar yah," ucap Sherly dengan cengirannya.
"Iya sayang," ucap Verrel mengacak rambut Sherly gemas.
"Makasih," ucap Sherly langsung memeluk Verrel.
"Iya sayang, yuk ke kasir." ajak Verrel lembut.
Sherly melepaskan pelukannya.
"Yuk,"
Setelah membayarnya, mereka berjalan menusuri mal.
"Mau kemana lagi?"
"Makan dulu ya, aku laper." ucap Sherly dengan memamerkan deretan giginya.
"Ya udah, yuk." ucap Verrel sambil merangkul bahu Sherly menuju restoran yang berada di sana.
****
"Pelan-pelan dong makannya," ucap Verrel sambil membersihkan noda makanan yang berada di sudut bibir Sherly.
Sherly hanya mengangguk paham.
"Habis ini, mau kemana lagi?"
"Pulang aja ya, udah sore juga nih." ucap Sherly sambil melihat jam di tangannya.
"Ya udah, yuk." ajak Verrel menarik lembut tangan Sherly menuju parkiran.
"Cahayanya lagi bagus nih, fotoin aku dulu ya Ver."
"Ya udah sini aku fotoin" ucap Verrel terkekeh.
Cekrek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menunggu Bintang Jatuh
Teenfikce[ TAMAT ] Aku berharap suatu saat nanti kamu akan membalas perasaanku. Menunggumu sama halnya dengan menunggu bintang jatuh. Bisa terjadi ataupun tidak sama sekali.