(15)

1.6K 57 4
                                    

"Hay teman-temanku yang tercinta. Ara sudah sembuh, yuhu..." teriak Laura.

"Huu..." sorak semua murid yang berada di kelas.

"Kalian semua gak kangen sama gue?"

"Enggak," ucap Mereka kompak.

"Ih jahat, tau ah." kesal Laura dengan duduk di tempatnya.

Semua murid hanya terkekeh melihat tingkah Laura.

"Hay Raishaku sayang," sapa Laura.

"Udah sembuh lo kambing?"

"Udah nyet," kesal Laura.

"Kok ngegas,"

"Bacot lo ah, hay Ram."

"Hay juga Ra," ucap Rama tersenyum.

"Gak boleh senyum ke dia, awas aja sampai kamu flashback sama dia."

"Gak bakal, hati aku sekarang sudah menjadi milik kamu."

Raisha tersipu malu.

"Ada apa nih, pagi-pagi udah ribut aja." ucap Verrel tiba-tiba sudah berada di dalam kelas.

Semua murid langsung menoleh ke arah Laura.

"Apa lo lihat- lihat?" sinis Laura.

"Oh jadi ini biang keroknya,"

Laura hanya tersenyum dengan menampilkan deretan giginya.

"Ra, ke kantin yuk." ajak Verrel.

"Yuk," seru Laura semangat.

****

"Hay Sher," sapa Verrel saat berpapasan sama Sherly.

Sherly hanya tersenyum.

"Kamu masih marah sama aku?"

"Enggak," ucap Sherly singkat.

"Kantin yuk, bareng aku sama Laura." ajak Verrel.

"Gak, makasih." ucap Sherly membuang muka.

"Ya udah, aku sama Laura ke kantin dulu yah." ucap Verrel langsung merangkul Laura menuju kantin, tanpa memperdulikan Sherly.

'Awas aja lo Ra, gua gak bakal ngebiarin Verrel jatuh ke tangan lo. Liat aja apa yang bakal gue lakukin.' batin Sherly.

🌹🌹🌹

"Yuk Ver." ajak Sherly.

"Maaf ya Sher aku gak bisa,"

"Lho kok gitu? Kan kemaren gak jadi, terus kamu bilang hari ini jadi." gerutu Sherly.

"Aku minta maaf ya, aku ada urusan mendadak." tolak Verrel.

"Terserah," kesal Sherly beranjak pergi meninggalkannya.

'Maafin aku ya Sher.' batin Verrel merasa bersalah.

"Ara..." panggil Verrel dengan meninggikan suaranya.

Laura menoleh.

"Iya Ver? Kenapa?"

"Pulang bareng gue yuk," ajak Verrel dengan nada semangat.

Menunggu Bintang JatuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang