2. That's My Choice

280K 4.1K 42
                                    

*Pic. Mulmed : Julianne Hough as Anastasia Katelyn Raymon.

****




Teetttt.... Teetttt...

Dan untuk yang kesekian kalinya bunyi bel apartemen berdering memenuhi seluruh ruangan. Kulepas pelukan lengan Francisco yang masih melingkar di pinggangku. Melangkah menuju layar cctv yang terpasang di dinding samping pintu. Hendak memastikan siapa orang yang berada di balik pintu itu.

Dan dengan jelas aku mengenal siapa dia.

"Kamu harus pulang Frans," ucapku. Menghampiri Francisco yang menatap kesal dengan keputusanku. Dan aku tak pedulikan itu.

"Tapi ..., Ana."

"Cukup untuk hari ini." Menyambar blazer Francisco yang tergeletak di sofa tamu, lalu menyodorkan ke arahnya.
Dengan sengaja ingin menegaskan kalau aku serius dengan ucapanku.

Memintanya untuk segera pulang.

"Tapi aku ..., Ana, aku masih merindukanmu, honey," lirihnya, memasang wajah merajuk padaku. Menarik pinggangku, lalu tanpa aba-aba dia mencuri satu ciuman di bibirku. Bahkan kemudian melumatnya untuk sejenak.

"Francisco. Cepat pulang!" Melepas paksa bibirku dari pagutannya, kudorong dada Francisco agar dia tak terus menempel padaku.

Dia hampir saja membuatku terlena dan lupa untuk memintanya segera keluar dari apartemen.

Masih tampak kesal, Francisco terlihat enggan melangkah menuju sisi pintu yang masih tertutup. Lalu berdiri di balik pintunya.
Sengaja bersembunyi untuk sementara waktu. Agar saat aku membuka pintu apartemen dan seseorang yang berada di balik pintu itu masuk, dia tak mengetahui keberadaan Francisco.

Dan di saat kurasa posisi Francisco sudah aman, segera saja kupegang hendel pintu, lalu membukanya.

"Kenapa sih lama sekali buka pintunya. Memang kamu lagi sibuk apa di dalam?" Sosok Ellena yang baru saja muncul dari luar pintu apartemenku, langsung mengomel tanpa jeda.
Tatapan matanya menatap kesal, sebelum kemudian dia ngeloyor pergi begitu saja. Masuk ke dalam.

Melihat ada celah kesempatan, segera saja aku menyuruh Francisco yang berdiri di balik pintu, agar cepat keluar dari persembunyian.
"Cepet keluar," lirihku, menggerakkan kepala memberi kode pada Francisco.

Dan dengan gerakan cepat, Francisco segera menggeser tubuh tegapnya ke arah mulut pintu apartemen yang terbuka.

"Aku akan menemuimu lagi," bisik Francisco. Menatapku lekat dengan sorot mata yang masih menyimpan kerinduannya, lalu mengecup bibirku penuh cinta. Sebelum kemudian dia melangkah pergi menyusuri koridor apartemen.

Sesekali Francisco masih menoleh ke belakang, saat mendapati diriku yang berdiri menghantar kepergiannya.

"Sedang apa kamu bediri di depan pintu begitu, An?" Dan teguran itu seketika menyadarkanku. Buru-buru ku tutup pintu apartemen. Sebelum Ellena melihat sosok Francisco yang masih berada di koridor.

"Tidak ada apa-apa," sahutku datar. Bahkan dengan sikap tak peduli aku melangkah pergi menuju kamar.

Dengan sengaja menghindari kecurigaan Ellena.

"Francisco ke sini, An?"

Aku hanya diam tak menanggapi pertanyaan Ellena yang bernada curiga itu. Duduk di atas ranjang tidur dan menyibukkan diri dengan majalah fashion terbaru di tanganku.

"Ana, kamu belum menjawab pertanyaanku," ucap Ellena dengan suara tinggi.
Seolah dia sengaja berteriak  agar aku peduli dengan ucapannya.

Sayangnya, lagi-lagi aku tak peduli dengan kelakuan Ellena. Dan aku tau dia pasti akan kesal karena sikapku.
Buktinya dengan tampang ketus, kini Ellena sudah berdiri di ambang pintu kamarku.

Love AFFAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang