Sudah beberapa hari ini Francisco tak bisa menghubungi Anastasia. Setiap kali dia telepon selalu dimatikan. Mencari di apartemen bahkan di Boutique-nya juga tak mendapatkan hasil. Sejak peristiwa menghilangnya Anastasia di resto waktu itu, Francisco serasa dibuat gila dengan rasa cemas atas keadaan Anastasia yang tak dapat dia temui lagi.
"Come on, Ellena ... kamu sahabatnya, kamu pasti tau dimana Anastasia. Please, beritahu aku dimana Anastasia sekarang." Francisco memasang raut putus asa ke arah Ellena. Meski sejak tadi, tak sedikit pun dia peduli akan kehadiran Francisco yang datang ke Boutique hanya untuk mencari Anastasia.
"Elle ..." Tak lagi sabar dengan sikap tak acuh perempuan di dekatnya itu, Francisco mencekal lengan Ellena yang tengah bicara dengan karyawannya. Hanya untuk mendapatkan respon.
Sayang, ulah Francisco justru membuat Ellena seketika mendengus kesal. Bahkan memberi tatapan tak suka pada Francisco."Kalau kamu membuat rusuh di tempat ini, sebaiknya kamu pergi. Sebelum ku panggil security untuk mengusirmu keluar dari sini!" ketus Ellena. Seraya berlalu dari hadapan Francisco.
"Ellena ..., please. Aku harus bertemu dengan Anastasia." Untuk kesekian kali pria itu memohon pada Ellena. Membuntuti langkah gadis itu.
Tak menggubris rengekan Francisco, yang sudah membuat Ellena berada pada puncak kekesalan karena sedari tadi lelaki itu bersikeras memintanya memberi tahu dimana keberadaan Anastasia, pada akhirnya Ellena memutuskan untuk memanggil security. Agar Francisco tak lagi membuat kekacauan di dalam boutique dengan berhenti mengganggu pekerjaannya. Dan dalam hitungan menit, dua orang security sudah membawa paksa tubuh Francisco keluar dari dalam Boutique.
"Lepaskan! Jangan berani menyentuhku! " Dengan sedikit emosi, Francisco berontak. Berusaha melepaskan cengkeraman tangan security yang terus saja memaksanya keluar.
"Elle ..., please. Katakan dimana Anastasia?" teriak Francisco. Menatap ke arah Ellena yang hanya memasang wajah dingin padanya.
Kamu sudah menghancurkan hidup Anastasia, Frans. Tak akan kubiarkan istrimu itu lebih jauh lagi melukai Anastasia. Jika itu sampai dia lakukan, aku orang pertama yang akan berhadapan denganmu juga istrimu itu.
Lewat kaca bening yang ada di depannya, Ellena menatap geram ke arah Francisco yang kini sudah berada di luar Boutique. Kedua tangannya terlipat di dada. Seakan menegaskan jika Ellena benar-benar marah pada Francisco.
Tapi harapan Ellena untuk bisa menjauhkan Francisco dari Anastasia seketika jadi sirna. Saat sepasang matanya melihat ada sosok Anastasia yang baru saja keluar dari mobil Joshua dan menuju arah pintu masuk Boutique. Sementara Francisco justru masih bertahan berdiri di sana. Di depan Boutique
"Ya Tuhan ..., bagaimana ini. Mereka berdua pasti bertemu," lirih Ellena. Yang segera beranjak dari tempatnya berdiri. Melangkah pergi menuju pintu masuk Boutique.
**
Dengan sikap santun, Joshua membuka pintu mobilnya untukku. Beberapa hari hanya berdiam diri di apartemen rasanya membuatku bosan setengah mati.
Dan untuk itu hari ini aku memutuskan datang ke boutique. Ingin menyibukkan diri dengan pekerjaan, yang kurasa jadi sedikit terbengkalai karena ku tinggalkan hampir sepekan lamanya.Meski lebih dulu aku harus rela mendapati ceramah Ellena juga Joshua yang bersikeras melarangku untuk datang ke boutique. Dengan alasan, aku masih belum pulih benar.
Demi Tuhan, ulah mereka berdua semakin berlebihan padaku semenjak kejadian itu. Bagaimana tidak, keduanya seakan kompak membuatku terpenjara dalam apartemen. Hingga bisa dipastikan, rasa bosan itu pun menyerang tanpa ampun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love AFFAIR
RomanceCerita 21+ Semua orang akan mengatakan jika jalan yang ku pilih ini salah. Bahkan seringkali mereka juga melontarkan kalimat KAU WANITA JALANG padaku. Sadis bukan? Tapi kini, aku telah terbiasa dengan semua itu. Karena ini pilihanku. Mengambil apa y...