Love AFFAIR

21. Same with you, papa

Makasih banyak buat kalian yang masih setia mampir baca cerita ini plus kasih vote-nya. Sekalian nimbrung kasih komentar, boleh juga lhu... 😁

______________________

Tak ingin melihat Anastasia disakiti, refleks Joshua mencekal lengan sosok asing itu. "Kau gila!" dengus Joshua. Menariknya dengan kasar, agar dia menjauh dari Anastasia. Yang kini terlihat oleh Joshua, Anastasia justru sudah berada dalam rengkuhan Francisco dengan wajah ketakutan.

Menenggelamkan wajahnya di balik sepasang lengan Francisco yang terlihat melindungi Anastasia dengan begitu protective. Bahkan sepasang mata lelaki itu berkilat tajam, menatap penuh amarah ke arah sosok yang berdiri di samping Joshua.

****

Francisco cukup dibuat kaget dengan kemunculan Jessica di rumah sakit. Karena seingatnya, dia tak mengabari soal Melody pada istrinya itu. Lalu bagaimana Jessica bisa tahu kalau saat ini Melody ada di rumah sakit?

Ahh, sial! Pasti dia tau soal Melody yang tenggelam di laut dari gurunya.
Juga dia, security resort itu. Ku rasa dia yang memberi tau kemana aku membawa Melody.
Bodoh!

Francisco merasa kesal atas kebodohan yang sudah dia lakukan. Hingga Jessica bisa menemukan keberadaanya. Namun, bukan soal itu yang menjadi puncak kekesalannya, tapi sikap arogan Jessica pada Anastasia.

Ini jadi kali kedua wanita itu berani menyakiti kekasihnya. Bahkan di depan mata dia sendiri. Sungguh, itu membuat Francisco marah besar. Bukankah dia sudah pernah mengancam istrinya itu untuk tak menyentuh Anastasia?

"Kau!!" Jari telunjuk Francisco mengarah pasti pada Jessica. Rahang lelaki itu mengeras dengan tatapan tajam dari sepasang mata elangnya. Menegaskan jika dia sangat marah atas perlakuan Jessica pada Anastasia. "Sekali lagi kamu berani menyentuhnya. Kau akan ku ..." Kalimat Francisco tercekat. Saat dia rasakan cengkeraman kuat dari jemari tangan Anastasia di lengannya.

Meski tak berucap, Francisco tahu Anastasia berusaha mencegah luapan emosi yang dia tujukan pada wanita di depannya ini.
Jessica, istrinya.

Tak terima dengan ancaman Francisco, Jessica meluncurkan kalimat pedas. "Berani sekali mengancam ku. Lihat, apa yang sudah kamu lakukan pada putriku? Kamu sudah membuat Melody celaka. Bahkan hampir membunuhnya. Dan sekarang, apa yang sedang kamu lakukan?  Hanya bisa bersenang-senang dengan pelacurmu itu!"

Sepasang manik mata biru Jessica seketika membola. Tak kalah tajam membalas tatapan Francisco dengan penuh amarah. Bahkan tatapan itu diliputi kebencian saat mengarah pasti pada Anastasia yang kini berdiri di samping suaminya. Setelah sesaat tadi dia justru melihat gadis itu berada dalam pelukan Francisco.
Sungguh, Jessica merasa darahnya kian mendidih jika mengingatnya.

Belum lagi sikap Francisco yang selalu saja membela wanita simpanan itu di depannya. Perlahan namun pasti, semua pemandangan memuakan itu kian membawa Jessica berada pada perasaan cemburu dan juga sakit hati.

Seperti virus yang tak berhenti menebar racun pada pikirannya, hingga membuat dirinya tak lagi waras.

Meluapkan semua rasa kesal yang menumpuk, Jessica berusaha mendekati Anastasia kembali. Tangan kanannya bergerak hendak menjangkau tubuh Anastasia. Bahkan berniat ingin menjambak rambut wanita yang dia anggap perebut suaminya itu.

Namun sayang, untuk yang kedua kali Joshua berhasil menahan tubuh Jessica. Yang kali ini memang semakin tak terkendali. Meluapkan semua kegilaan yang dia pendam selama ini.
Terus berontak, berusaha keras menjangkau tubuh Anastasia yang lagi-lagi memilih berlindung dalam dekapan Francisco.

Ahh ... sial! Kenapa jadi aku yang direpotkan dengan kelakuan wanita yang sudah tak waras ini. Harusnya Francisco yang melakukannya. Bukankah dia suami Jessica? Kenapa dia justru jadi sibuk memeluk Anastasia?