Selalu ditunggu vote dan comment dari kalian semua.
Thanks buat yg udah kasih votmen-nya. Biar makin semangat republish-nya. 😘
________________
Ahh ... sial. Kenapa tiba-tiba Gerald membahas soal anak itu. Aku muak dengan situasi ini.
Sudah mengambil resiko dan berbuat nekat hanya untuk bisa kembali menemuinya, tapi jika pada akhirnya harus berhadapan dengan sederet interogasi Gerald atas kejadian yang sudah lama ku kubur dengan begitu dalam,
Sungguh ... ini sangat menyebalkan!
******
Jessica mengulas senyum sinis di bibir. "Kenapa kamu bisa berfikir kalau aku mengandung anakmu?" ucap Jessica. Seraya mengalihkan tatapan dari Gerald.
Kelima jemari yang semula memegang erat gelas vodka kini berubah jadi gemetar.
Ada perasaan gelisah yang mendadak mendera batin Jessica.Sekedar untuk menutupi rasa gelisah itu, Jessica mengangkat gelas yang dipegangnya. Hendak meneguk vodkanya kembali. Namun Gerald lebih dulu menahan gelas yang dipegang Jessica. Bahkan mendaratkan gelas itu dengan keras, kembali di atas meja bar. Hingga membuat sebagian dari cairan vodka jadi tumpah karena gerakan kasar tangan Gerald.
Cukup menarik perhatian beberapa orang yang ada di dekat mereka berdua, meski kemudian jadi tak peduli dan kembali tenggelam dengan kerasnya live music yang tengah terputar.
"Putrimu itu ..., Melody." Gerald menekan kalimatnya.
Tak mau menarik perhatian orang, kali ini intonasi suaranya dibuat sedikit rendah.Wajah Gerald tampak menegang. Sementara dengusan nafas memburu mulai terhembus dari hidungnya. Seakan dia tengah berusaha menahan rasa kesal "Aku yakin usianya saat ini sudah 8 tahun. Dan itu, hampir sama dengan rentang waktu saat aku dulu meninggalkanmu."
"Kamu terlalu mengada-ada. Singkirkan asumsi ngelantur mu itu." Jessica menarik gelas vodka-nya dengan paksa dari tangan Gerald. Tapi pria itu semakin kuat menahan. Bahkan menajamkan sepasang manik mata coklatnya ke arah Jessica.
Merasa terintimidasi, Jessica sedikit mengalah. Meluruhkan jemari, dia lepas gelas vodka dari genggamannya. Tapi tidak untuk menghindari tatapan pria itu. Jessica tak akan melakukannya lagi.
Kali ini membalas tatapan Gerald tak kalah tajam. Bahkan tersungging seulas senyum mencemooh. Karena dengan begitu, Gerald tak akan mendesaknya.Meski nyatanya Gerald tetap mencecar dengan sederet kalimat asumsinya. "Aku tau, kamu sedang hamil lima bulan saat menikah dengan Francisco. Dan melakukan pernikahan itu setelah dua bulan sebelumnya kau bilang padaku, jika mengandung anakku. Apa masih menyangkalnya?"
"Hach ..., kamu percaya diri sekali Gerald Fernando." Kali ini Jessica mengumbar senyum sarkastik. Sengaja memasang wajah sinis, hanya untuk menyembunyikan kegelisahan yang sebenarnya kini semakin mengusik. Atas apa yang baru saja diucap Gerald padanya.
Dan, semua pernyataan itu benar adanya.
Ohh ... God. Bagaimana dia masih mengingat obrolan di bar waktu itu. Bahkan dia tau aku sedang hamil saat menikah dengan Francisco. Bahkan dia juga tau usia dan nama putriku.
Demi Tuhan ..., sudah sejauh mana kamu mengikuti perkembangan Melody, Ge? Padahal hampir delapan tahun lamanya kamu menghilang begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love AFFAIR
RomanceCerita 21+ Semua orang akan mengatakan jika jalan yang ku pilih ini salah. Bahkan seringkali mereka juga melontarkan kalimat KAU WANITA JALANG padaku. Sadis bukan? Tapi kini, aku telah terbiasa dengan semua itu. Karena ini pilihanku. Mengambil apa y...