"Jadi akhirnya lo duet gitu sama Kak Devano?!" Tanya Adel
Aletta menyeruput vanilla lattenya lalu menggeleng, "Dia belum bilang apa-apa lagi sama gue."
"Tapi malam Sabtu nanti gue disuruh datang ke Cafe ini. Di tulisannya sih bakal tampil gitu." Lanjut Aletta
"Lo udah kabarin Bima sama Pandu buat ngasih makan siang untuk anak-anak belum, Ta?" Tanya Shiren
Aletta menepuk keningny, "Aduh gue lupa. Sebentar gue chat dulu."
Pulang sekolah tadi, Aletta datang ke Cafe milik Alula bersama dengan Adel dan Shiren. Mereka tak ada jadwal pergi ke taman bacaan. Karena memang tak setiap hari anak-anak itu harus belajar, Aletta tau terkadang belajar terlalu sering membuat kepala penat.
Aletta membuka password pada ponselnya lalu membuka aplikasi Line. Lalu Aletta segera mencari kontak milik Pandu, yang waktu itu tak sengaja bertemu dengan Aletta saat Aletta dan Shiren pergi menghampiri anak-anak di dekat TPA.
Alettanova : Pandulan
Alettanova : Lo dimana? Udah ngambil makanan di rumah gue kan?Tak lama setelah itu, Pandu menjawab.
Pandu : Iya udah nih. Lo dimana?
Pandu : Jalan-jalan mulu kagak ngajak gue sama Bima🤔Alettanova : Makannya jangan sibuk mulu sama Tifa. Kasian kan tuh temen lo gak keurus
Aletta akhirnya mengunci kembali ponselnya. Lalu mendongak menatap Shiren dengan tatapan seakan memberitahu tenang-Pandu-udah-handle-semua.
***
Alan datang ke studio band yang berada di rumah si kembar. Hari ini adalah jadwal mereka untuk latihan band.
Baru ada dirinya dan Aldric yang berada di studio. Aldric bilang, Aaron sedang mandi di kamarnya. Lelaki itu memang punya kebiasaan mandi yang lama, padahal jika dilihat-lihat, wajah Aaron akan sama saja. Sedangkan Devano akan sampai sebentar lagi.
"Devano bilang bakal ada yang mau diomongin soal acara pensi nanti. Bener, Lan?" Tanya Aldric
Alan mengangguk samar sambil memetik senar gitarnya, "Katanya sih ada duet gitu nanti. Jadi tu anak mau tanya dulu sama kita."
"Widih, tumben. Dari pertama kita bentuk band belum pernah tuh kita duet-duetan." Ujar Aldric
Alan tersenyum tipis. Tiba-tiba...
"ADUH! INI SIAPA YANG SIMPEN AIR DISINI?!"
Aldric membuka pintu studio dan melihat seseorang yang mukanya sama dengannya tengah meringis kesakitan sambil memegangi pinggangnya.
Aldric tertawa terbahak-bahak melihat Aaron terduduk di lantai. Ditambah dengan pakaian Aaron yang menggunakan kaus pink dan celana pendek berwarna kuning.
"Anjir! Ada kudanil *tiseureudeut!" Pekik Alan (*tiseureudeut dalam bahasa Indonesia artinya kepeleset)
"Pinggang gue encok nih! Bantuin woy!" Ujar Aaron sedangkan Aldric masih belum selesai dengan tawanya.
"Untung bukan disekolah, Ron. Yang ada lo bakal jadi trending topic... WUAHAHAH!" Ucap Aldric
"Berisik, kedengaran keluar!" Ucap Devano yang ternyata sedari tadi sudah sampai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eres mía, Aletta [END]
Подростковая литератураAkibat suatu kejadian yang membuat satu batang coklat gepeng, Devano yang dingin dan cuek harus berurusan dengan Aletta, junior yang sifatnya bertolak belakang dengannya. Aletta yang bawel, Aletta yang selalu melihat sikap dingin Devano, Namun Alett...