Elena menatap curiga ke arah Ernest yang mengajak nya ke KFC sambil membawa ayam warna-warni milik nya.
"Ada angin apaan lo ngajakin gue?"tanya Elena selidik.
"Ngedate, lu mau nunggu di meja apa ikut mesen sama gue?"
"Ikut mesen aja, gue takut penyakit gesrek lo kambuh."ucap Elena terkekeh.
Ernest menganggukan kepala nya, sekarang giliran mereka berdua untuk pesan.
"Mau pesan apa, mas?"tanya pelayan kasir ramah.
"Ada ayam kan?"tanya Ernest memastikan.
"Ada, mas."
"Yaudah, yuk aduin sama ayam warna-warni saya. Kita adu ayam fashion show, mbak."ajak Ernest tersenyum polos.
Pelayan kasir tersebut melongo mendengar ucapan Ernest barusan, sedangkan Elena langsung menjewer telinga Ernest sedikit keras.
"Ayo, pulang." Elena melangkah keluar dari KFC sambil menjewer telinga Ernest.
"Woy lepasin dong! Malu di liatin orang tau."protes Ernest sebal.
"Emang lo punya malu? Gue pikir urat malu lo udah putus sama kek kewarasan otak lu."sindir Elena.
Ernest menekuk wajah nya bete. Memang apa salah nya, ia hanya mengajak untuk adu ayam saja.
"Pada hal gue mau bikir adu ayam academy kelurahan."gerutu Ernest pelan.
Elena menghentikan langkahnya di Kedai Nasgor Bohay.
"Kita, makan disini aja!"
"Ga mau! Pengen di KFC aja biar bisa adu ayam academy biar si kitty junior jadi juara."rengek Ernest.
"Terserah, kalau lo ga mau makan disini. Si kitty gue sumbangin ke mas nasgor biar jadi nasi goreng spesial."ancam Elena santai.
Ernest melepaskan tangan Elena dari telinganya, lalu Ernest menjitak kepala Elena sedikit keras. "Dasar jones! Ketahuan banget ga pernah jadi orang spesial, maka nya si Kitty mau lo korbanin."
"Tau aja, tapi ga usah gue katakan juga lo udah anggap gue spesial kan." Elena mengedipkan sebelah mata sengaja menggoda Ernest.
"Dih geer."
Ernest melangkah masuk duluan dan diikuti Elena dari belakang.
Namun baru beberapa langkah, tiba-tiba Ernest menghentikan langkahnya dan membuat Elena menabrak punggung di depannya.
"Heh, kalau berhenti tuh bilang-bilang. Udah tau idung gue pesek, kalau sering nabrak makin pesek ntar."omel Elena.
Ernest mengusap-usap idung Elena dengan pelan. Lalu Ernest mengambil sesuatu dari saku celana nya dan menempelkan nya di hidung Elena.
"Dasar bawel! Nih gue sulap jadi mancung idung lo."ucapnya tersenyum tipis.
"Heh mana ada mancung?! Yang lo tempelin kan idung badut. Yang ada idung gue kaya tahu bulat."balas Elena cemberut.
"Masih misteri siapa vokalis tahu bulat, jadi gak apa-apa biar lo terkenal."kata Ernest terkekeh.
Ernest memegang lengan Elena dan berjalan menuju meja yang kosong.
"Duduk sini ya."ucap Ernest tersenyum manis.
"Ga usah so laki lu."ketus Elena.
Ernest mengangkat bahu acuh, mereka berdua pun langsung duduk.
Ernest mengangkat lengan nya. "Mas, pesan nasgor spesial 2 ya. Tapi jangan pake hati, soalnya cewek yang duduk di sebelah saya cuma boleh ngerasain hati saya aja."ucapnya sambil mengedipkan sebelah mata nya.
"Idih modus."
"Eh, Elena. Gue mau cerita tapi jangan bilang siapa-siap ya."ucap Ernest dengan wajah serius.
"Apaan?"
"Sebenarnya gue pernah nipu perusahaan bus travel. Abis pelayan nya buruk banget sih."
Elena menatap tak percaya, masa sih Ernest nipu. Pada hal keluarga Ernest adalah orang berada.
"Kok bisa? Emang lo nipu gimana?"tanya Elena penasaran.
"Gue beli tiket nya, terus gue gak naik deh. Mampus mereka, rugi-rugi deh tuh."jawab Ernest tersenyum polos.
"Bodo amat, nyesel gue denger nya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Couple [On-going]
HumorErnest tidak tau apa yang sedang di rencanakan oleh nenek nya sehingga memisahkan dia dengan kedua saudara kembarnya. Ernest pindah ke salah satu SMA di kota Bandung. Namun dia tidak menyangka akan bertemu dengan salah satu teman masa SMP nya. Dia b...