16. Kegilaan Ernest

5.3K 621 16
                                    

Elena mengacak-acak rambut frustasi. Setelah Ernest mengklaim bahwa mereka berdua pacaran, sekarang Ernest membuat dirinya masuk Ruang BK karena ulah gila Ernest.

"Jadi kalian berdua pacaran dan membuat kericuhan di kelas dengan pakaian seperti ini?" Bu Ocha menatap mereka berdua dari bawah hingga atas sambil menggelengkan kepala nya.

"Nama nya juga pasangan baru, Bu. Kaya gak pernah muda aja ih!"jawab Ernest membela diri.

"Kamu gak salah pilih pacar?"tanya Bu Ocha setengah menyindir.

Elena mengangguk-anggukan kepala nya sebagai jawaban. Dan Ernest langsung mencubit pipi Elena gemas.

"Sayang, jangan ngambek dong. Mentang-mentang ga di kasih pisang jadi jahat gitu jawab nya."ucap Ernest dengan suara manja.

Elena tersenyum sinis mendengar ucapan Ernest yang menggelikan. Entah apa yang sedang Ernest rencana kan untuk diri nya. Yang pasti akan membuat diri nya malu ke depan nya.

Bayang kan saja di hari pertama Ernest mengklaim bahwa diri nya adalah pacar Ernest.

Mereka harus memakai piyama tidur bermotif hello kitty kesukaan Ernest yang di antar kan oleh mbok Ipeh ke sekolah. Yang paling parah adalah Ernest menggunakan bando hello kitty dan tak lupa kacamata hello kitty berwarna pink.

"Perlu saya lurus kan status saya dengan dia, Bu." Elena menunjuk tepat di wajah Ernest. "Saya di jebak sama nenek nya, masa cuma karena nabok pipi dia sekali langsung di suruh jadi pacar nya. Gila kan, Bu?! Di tambah lagi harus berpakaian kek orang gila ke sekolah."ucap nya jujur sambil menghela nafas lelah.

"Tapi kami saling mencintai, jadi wajar kan. Bu?" Ernest dengan santai merangkul Elena dan melemparkan pertanyaan ke Bu Ocha.

Bu Ocha mengangguk pelan. "Pacar sih wajar di kalangan remaja, tapi otak kamu yang ga wajar. Jadi tolong jangan berpakaian aneh-aneh selama di sekolah."ucapnya memperingati.

Ernest tidak terlalu memperdulikan ucapan dari Bu Ocha. Malah ia sudah punya ide lain untuk hari esok.

"Ga janji, Bu." Ernest tersenyum manis. "Nama nya pasangan baru pasti bawaannya pengen bermesraan, Ya kan sayang?" tanya Ernest sambil memandang Elena.

"Sayang-sayang, pala lu peyang! Gue belum nerima lo jadi pacar gue."balas Elena sinis.

"Ih lo gemesin deh kalau lagi sinis gitu." Ernest mencubit pipi Elena. "Bikin gue pengen ngajak kencan."

Elena memutar matanya, dia sama sekali tidak terpesona tingkah Ernest barusan.

"Berkencan itu baik, tapi punya pacar tidak baik. Itu yang pernah gue baca di novel, jadi lo ngerti kan gue ga mau pacaran."

Ernest mengangguk mengerti. "Iya, lo gak mau pacaran. Tapi mau nya langsung tunangan atau nikah kan?!"lanjut nya tersenyum miring.

Elena melotot tak percaya. Bagaimana bisa Ernest berpikiran kesana, pada hal dia berniat menolak Ernest secara halus.

"Lo bener-bener gila!"ucap Elena setengah berteriak.

"Inget kalian masih di ruang BK!"kata Bu Ocha tegas.

"Ya siapa tau Ibu mau jadi saksi indah nya cinta saya sama Elena."balas Ernest enteng.

"Bu, kenapa ga usir dia aja sih dari sekolah ini? Biar saya adem sekolah nya."protes Elena.

"Ibu, tega gitu misahin saya sama pacar saya yang baru jadian beberapa jam yang lalu kaya status Facebook."Ernest ikut-ikutan protes.

Bu Ocha menatap Elena dan Ernest secara bergantian. Kenapa dia harus berurusan dengan murid seperti mereka berdua.

"Kalian berdua boleh kembali ke kelas. Tapi jangan buat yang aneh lagi!"perintah Bu Ocha.

Ernest mengacungkan jempol nya. "Siap, Bu. Paling besok saya pake rok hello kitty, nah kalau Elena piyama hello kitty aja. Saya gak rela dia di liatin sama lelaki kurbel di sekolah ini."

Ernest membalikkan badan nya, lalu mengacak-acak rambut Elena gemas. "Tenang, nanti mbok Ipeh anterin baju nya ke rumah lo sore ini." Ernest melangkah pergi dari ruang BK.

"ERNEST GILAAAA!!!!!"teriak Elena menggema di ruang BK dan membuat Bu Ocha langsung menutup kedua telinga nya.

Crazy Couple [On-going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang