][Kutu Buku][

10.5K 1K 144
                                    

Min Yoongi, dua kata dengan banyak gambaran. Teman-temannya bilang, Yoongi itu baik jika kalian mengenalnya lebih dekat. Yoongi memang dingin dengan wajah datar tanpa ekspresi, hanya orang-orang dekatnya saja yang tau dia memiliki hati yang hangat.

Hidupnya sudah keras sejak ia masih kanak-kanak, di umurnya yang belum genap tujuh tahun, Yoongi harus kehilangan kedua orang tuanya. Ya, orang tuanya mengalami kecelakaan mobil, tepat di hari Ulang Tahun Yoongi.

Sejak saat itu, dia hidup sebatang kara. Dia di asuh oleh adik dari Ayahnya,Paman Song. Tapi, saat Yoongi berumur empat belas tahun,Paman Song meninggal karena sakit. Setelah kepergian Paman Song, Bibinya dan juga anak satu-satunya mereka,berubah 180 derajat. Yoongi sering sekali menerima perlakuan jahat dari istri mendiang pamannya, di tambah Jihyo sering membuatnya harus begadang mengerjakan tugas-tugas kuliah.

Hingga Yoongi memasuki SMA dan bertemu dengan Seokjin dan Daniel, mereka menjadi teman dekat. Yoongi itu tidak suka clubbing, tidak suka minum, atau hal-hal yang berbau nakal, hobinya membaca buku. Bahkan, Daniel yang dulunya terkenal urakan dan berandal di sekolah, bisa berubah karena berteman dengan Yoongi.

Apapun bakalan Seokjin dan Daniel lakukan untuk melindungi Yoongi, karena menurut mereka, Yoongi itu terlalu polos. Pernah saat lulus SMA, Yoongi di paksa minum oleh teman-teman sekelasnya untuk perayaan kelulusan mereka. Jika saja saat itu,Seokjin dan Daniel tidak datang, mungkin Yoongi sudah berakhir di perkosa di motel.

Hei, meski kutu buku begitu,Yoongi itu cantik dan banyak yang suka, jangan salah. Apalagi di tambah dia memiliki otak pintar dan kesayangan para guru. Bahkan sampai saat ini dia menginjak perkuliahan, semua dosen kagum dengan Min Yoongi. Nilai tidak pernah turun, tugas selalu on time di kerjakan.

.

..

...

"Aghhk..." Yoongi mendongak melihat si pelaku yang dengan kurang ajar menempelkan minuman dingin di pipinya. Sedang si pelaku hanya menatapnya datar tanpa rasa bersalah.

"Ck,muka lo kusut amat Yoon. Jangan bilang lo ngerjain tugas Jihyo lagi." Yoongi meletakkan kepalanya kembali ke meja kantin,

"Begitulah,"Yoongi menegakkan badannya begitu dia ingat sesuatu,"Mana buku pesenanku?"Tagih Yoongi sambil tersenyum manis. Pemuda di depannya berdecak kesal, lalu mengambil buku itu di dalam tasnya.

"Lo ga kangen sohib lo ini apa? Gue udah lima hari loh ga ngampus." Yoongi menatap pemuda di depannya ini, lalu tersenyum lagi.

"Engga." Ucap Yoongi lalu menyabet bukunya.

"Dosa apa gue punya temen model begini..." Gerutunya dramatis.

"Daniel, kapan lo dateng??" Tanya Seokjin begitu dia sampai di kantin, Daniel hanya mengangkat tangannya tanpa minat menjawab. Seokjin mendudukkan dirinya di samping Yoongi yang sibuk membaca buku barunya.

"Kalo udah baca buku, udah deh lupa sekitar." Gerutu Seokjin lalu menyerobot minuman Yoongi yang teronggok tak di sentuhnya.

"Kayak lo ga tau temen kita yang satu ini." Tunjuk Daniel dengan dagunya. Yoongi menghentikan aktifitas membacanya lalu memandang kedua temannya bergantian.

"Kalian udah kerjain tugas Sastra Jepang belom??" Tanya Yoongi tanpa dosa, Daniel menepuk jidatnya sedangkan Seokjin tersedak air minumnya.

"Mati!! Gue belom ngerjain." Teriak Seokjin lalu berlari keluar kantin, tujuannya sudah pasti ruang perpustakaan. Sedangkan Daniel berdiri dengan malasnya, menatap Yoongi yang memandangnya bingung.

"Bisa ga sih, elo ga ingetin gue tugas sialan itu??" Gerutu Daniel lalu mengikuti Seokjin menuju perpustakaan, Yoongi terkekeh geli lalu kembali fokus pada bukunya.

Hening.

Itu yang di rasakan Yoongi begitu kedua sohibnya meninggalkan area kantin. Yoongi tak peduli, dia sudah asik dengan buku yang kini ada di tangannya. Matanya kembali membaca baris per baris kalimat, hingga akhirnya pendengarannya terusik dengan suara berisik dari penghuni kantin.

"Tidak mungkin..."

"Beruntungnya dia di tatap begitu..."

"Gue mau banget gantiin posisi dia..."

"Si kutu buku itu pake pelet apa sih, ampe bikin most wanted di kampus kita mandangin dia??"

Yoongi mengernyitkan dahinya, bisik-bisik itu makin lama makin terdengar riuh. Kalo begini, acara membacanya jadi terganggu. Yoongi menutup bukunya kasar, menoleh ke kiri dan kanannya. Kenapa semua mata menatap ke arahnya??

"Merasa terganggu??" Yoongi menoleh, bola matanya membulat sempurna. Sejak kapan pemuda asing ini ada di hadapannya??

"Kalo lo ngerasa terganggu, kita bisa pindah..." Yoongi masih menatap pemuda di depannya dengan pandangan bingung, pemuda itu bangkit berdiri dan langsung menarik tangan Yoongi keluar dari area kantin.

Hingga di ujung lorong dekat taman belakang kampus, Yoongi menyentakkan tangannya. Pemuda di hadapannya menatapnya datar dan tajam,membuat Yoongi perlahan melangkah mundur.

"Ka-Kamu siapa sih??" Pemuda itu tersenyum miring, lalu selangkah demi selangkah maju menghampiri Yoongi.

Tap!

Yoongi mundur selangkah,

Tap!

Pemuda itu kembali maju selangkah dan Yoongi juga memundurkan kembali langkahnya.

"Ja-jangan mendekat, A-aku akan berteriak.." Ancam Yoongi gugup.

Si pemuda menyeringai lalu kembali melangkah,

Tap!

"A-aku se-se-serius..."

Tap!

Dugh!

Punggung Yoongi membentur sisi loker, Pemuda itu dengan cepat mengurung pergerakkan Yoongi, kedua tangannya berada di kedua sisi bahu lengan Yoongi. Yoongi sedikitnya merasa takut, orang ini sepertinya akan berbuat mesum padanya.

"A-apa mau..mu??" Tanya Yoongi, wajahnya menunduk. Orang ini aura dominannya sangat kuat,

'Seseorang tolong aku'-batin Yoongi

Pemuda itu menarik dagu Yoongi hingga mau tak mau Yoongi mendongak, namun matanya tetap terpejam. Melihat Yoongi yang seperti itu, pemuda itu tersenyum miring.

"Hei, ingat gue baik-baik..."


Mata Yoongi membola begitu sesuatu yang kenyal dan basah,menempel dan melumat kecil dua belah bibirnya.


























____________ tbc

✅][TAEGI][ LOVERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang