][WHY][

9.1K 1K 47
                                    

Seokjin berjalan cepat menuju kantin untuk mencari Daniel, bahkan ia menghiraukan sapaan teman-temannya yang kebetulan bertemu atau berselisih jalan dengannya.

Yang ada di pikiran Seokjin saat ini, harus segera mencari Daniel dan menanyakan keadaan Yoongi. Saking buru-burunya, dia bahkan menghiraukan seseorang yang setiap harinya dia sapa saat bertemu di jalan. Seperti kali ini,Seokjin melengos begitu aja.

"Kenapa lo bang???" Tanya Jimin begitu Namjoon menoleh kearah belakang, mata Jimin mengikuti arah pandang Namjoon, lalu tersenyum sinis.

"Makanya, kalo di sapa itu ngerespon bang, jangan di kacangin. Emangnya enak? Tauk rasakan lo." Ledek Jimin, Namjoon mendesah pelan.

"Bukannya ngacangin, tapi tiap di deket dia bawaannya gue gugup. Etdah, kayak abg aja gue." Gerutu Namjoon.

"Perasaan waktu dulu lo pedekatein Hoseok ga gitu-gitu amat bang.."Celetuk Jungkook yang sejak tadi diem.

"Aghh!! Anjg.. Sakit bantet!!" Keluh Jungkook begitu dapet injekan maut di jempol kakinya. Jimin memberi isyarat untuk tutup mulut dan tak menyebut nama Hoseok sembarangan di depan Namjoon. Seolah tau maksud Jimin, Jungkook mengangguk.

"Udahlah bang, kita kelas aja yuk."

"Heh, kelas kita ama bang Namjoon beda ogeb."

"Ya maksud gue, ke kelas kita masing-masing gitu."

"Serah lo dah bantet."

"Bodo ama ye kelinci buntel mesum."

"Berisik ya kalian, lama-lama gue kawin silangin lo bedua." Gerutu Namjoon lalu meninggalkan keduanya di belakang.

.

..

...

Daniel lagi asik sepik-sepik sama junior kampus saat Seokjin datang, tanpa aba-aba Seokjin langsung mengkode para junior itu minggat dan mendudukkan dirinya di depan Daniel.

"Ganggu kesenengan orang ganteng ae lo." Gerutu Daniel, lalu mengambil sebatang rokok di meja dan menyalakannya.

"Gue khawatir ama Yoongi, udah tiga hari dia ga masuk ke kampus. Lo tau alasannya apa??" Tanya Seokjin, kesepuluh jari tangannya asik menari di meja hingga menimbulkan suara berisik.

Daniel menghembuskan asap rokok itu ke udara,sebelum menjawab pertanyaan Seokjin,"Waktu gue temuin dia di belakang taman kampus, Yoongi ngelamun, pas gue tanya kenapa dia cuma gelengin kepala aja."

"Jadi elo juga ga tau dia kenapa??" Seokjin mengkerut lalu menjatuhkan kepalanya ke meja.

"Gue sendiri juga bingung, Yoongi ga pernah ngelewatin jadwal kampus, tapi tiga hari ini dia malah absen. Menurut lo aneh ga sih??" Tanya Daniel bingung.


BRAK!!


Seokjin menggebrak meja, hingga atensi penghuni kantin memandangnya bingung, Seokjin menggumamkan kata maaf lalu menatap Daniel kemudian.

"Menurut lo, apa sesuatu terjadi ama Yoongi saat kita tinggalin di kantin waktu itu??"

"Yoongi ga ada musuh setau gue,tapi kalo orang yang manfaatin dia banyak. Jihyo misalnya."

"Nah.. bego banget gue!! Kenapa gue ga tanya Jihyo aja?? Dia pasti tau."

"Kebetulan, noh orangnya baru dateng." Daniel menunjuk ke arah Jihyo datang dengan dagunya, tanpa ragu Seokjin langsung menghampiri Jihyo yang sedang mencoba membujuk seorang pemuda di sampingnya.

"Ayolah Tae... kali ini makan siang ama gue..."

"Jihyo!!" Panggil Seokjin, Jihyo melirik Seokjin tanpa minat lalu kembali merayu Taehyung yang sejak tadi diam.

"Jihyo, gue perlu ngomong ama elo."

"Ngomong apa sih? Ga usah bertele-tele." Jawab Jihyo ketus, Seokjin menghela nafas,lalu melirik Taehyung yang ada di sebelah Jihyo. Taehyung tanpa menghiraukan keduanya berjalan meninggalkan keduanya.

"Ckk, buruan." Sambung Jihyo yang berubah kesal.

"Gue cuma mau nanya kabar Yoongi." Seru Seokjin, mendengar nama Yoongi di sebut Taehyung menghentikan jalannya. Penasaran.

"Mana gue tauk..."

"Kok lo gitu? Lo kan sepupunya..."

"Sssttt... jangan kenceng-kenceng dong. Di kampus ini ga ada yang tau hubungan gue ama kutu buku itu." Sahut Jihyo sambil clingak-clinguk,takut-takut orang di sekitarnya mendengar ucapan Seokjin tadi. Tapi, tidak dengan satu orang yang tersenyum iblis setelah mendengar obrolan keduanya.

"Udah buruan kasih tau gue, keadaan Yoongi baik-baik aja kan??" Jihyo menghela nafas,

"Dia ga keluar kamar, tugas gue aja ga dia kerjain. Jadi, gue ga tau dia di dalam idup apa ga." Setelah ngomong gitu Jihyo melengos pergi, sedangkan Seokjin makin khawatir. Buru-buru Seokjin menghampiri Daniel dan menyeretnya keluar kantin.

"Ehh bangsat!! Rokok gue masih setengah...." Seokjin terus menyeret Daniel tanpa menghiraukan sumpah serapah Daniel di belakangnya.

.

..

...

Dok!!Dok!!Dok!!


"Hei, anak pemalas!! Sampai kapan kamu ngurung diri di kamar,huh??" Teriak Bibi Song, tak ada jawaban dari dalam kamar Yoongi.

"Yak!!! Sudah tiga hari kamu bolos, juga tidak mengerjakan pekerjaan rumah. Kamu mau aku usir dari rumah ini,huh??" Teriak Bibi Song lagi, dan masih saja tetap tak ada jawaban dari sang pemilik kamar. Akhirnya, bibi Song lebih memilih menyerah dan meninggalkan depan kamar Yoongi.

Seokjin dan Daniel mengendap-endap dari halaman depan rumah keluarga Song,Seokjin jelas tau jika mereka bertamu secara terang-terangan,Bibi Yoongi yang galak itu tak akan memberi ijin.

"Heh, ngapa kita kayak maling jemuran begini sih? Kenapa ga ketok pintu aja??" Bisik Daniel yang masih setia mengekori Seokjin.

"Gak bakalan di kasih ijin sama Bibinya Yoongi, lo belom pernah kena sembur sih, gue nih sering." Gerutu Seokjin, Seokjin mengetok pelan jendela kamar Yoongi.


Tok!!Tok!!


"Yoon... heii... Yoongi.." Mendengar suara Seokjin dari luar, Yoongi yang tengah bergelung nyaman dengan bantal dan selimutnya terlonjak kaget, dan buru-buru membuka jendela.

"Ngapain kalian ke sini??" Teriak Yoongi setengah berbisik.

"Keluar lo, kita butuh penjelasan." Seru Daniel dan langsung menarik tangan Yoongi untuk loncat dari jendela.

"Pelan-pelan... heii.." Seru Yoongi ga terima.

"Lo kenapa ga absen tiga hari? Ada masalah?" Tanya Seokjin begitu Yoongi sudah ada di luar.

"Ga pa-pa, aku hanya malas." Jawab Yoongi enteng.

"Boong kan lo?? Sejak lo gue temuin di taman belakang kampus, lo jadi aneh. Kesambet ya lo??" Cerca Daniel, Yoongi jadi teringat kejadian saat itu. Kepalanya di gelengkan cepat untuk menghapus memori itu. Yoongi tak ingin mengingat kejadian tiga hari lalu,apalagi mengatakan yang sebenarnya kepada Seokjin dan Daniel.





..

"Kalian ngapain disini????"

Mata Yoongi membola begitu tau, siapa sosok yang berdiri di samping Jihyo. Yoongi beringsut mundur,takut. Tangannya mencengkram kuat kemeja milik Seokjin,membuat si pemilik mengerutkan dahinya bingung.




















______________ tbc

✅][TAEGI][ LOVERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang