Chapter 8

8.3K 429 4
                                    

Alva hari ini masuk. Orang yang paling gembira karena kabar itu adalah Joan. Walau dia masih ngantuk karena dua hari belakangan ini dia dan Rachel pergi mencari Alva di tempat balapan motor sesuai yang diketahui Rachel. Ternyata dua hari itu mereka sama sekali tidak melihat Alva. Jadi Joan memutuskan untuk tidak mempercayai ucapan Rachel tentang Alva sampai ada bukti yang pasti.

"Hari ini lo ekskul?" tanya Joan ke Alva yang baru masuk ke kelas. Alva tidak menjawabnya dan langsung duduk di bangkunya.

"Hari ini lo...." Joan baru mau bertanya ulang karena tadi dikacangin saat Alva memberikan jawaban.

"Ekskul..." ujar Alva yang membuat wajah Joan ceria lagi. "...Kalau mood," lanjutnya sambil berdiri lagi dari tempat duduknya.

"Mau kemana?" tanya Joan saat Alva meninggalkannya.

"UKS," jawab Alva singkat.

           

                                                                        ***

Joan menatap bangku Alva yang kosong dari pelajaran pertama sampai pelajaran ke tujuh. Saat istirahat, Alva juga nggak kelihatan dimanapun. Mungkin masih di UKS, karena Joan tidak kesana, nanti bisa-bisa dia dikira stalker ikutin Alva mulu kemana-mana.

"Dimana Alva?" tanya Bu Warni, wali kelas mereka. Jam ketujuh yang sehabis istirahat diisi oleh pelajarannya, KWN.

"UKS, Bu," jawab Joan singkat.

"Oke. Jadi hari ini nggak ada yang absen ya di kelas ini?"

"Yaaa."

Disaat yang sama, pintu kelas terbuka. Alva dengan tenang masuk ke dalam kelas, dia berhenti sejenak menutup pintu kelas sambil menguap. Lalu matanya menatap Bu Warni.

"Maaf terlambat masuk, Bu. Saya kelepasan tidur di UKS," ujar Alva beralasan. Dari wajahnya terlihat jelas dia baru bangun tidur.

"Kapan-kapan nyala alarm biar nggak kelepasan tidur, sana duduk ke tempatmu!"

"Emang boleh bawa hape? Kalau boleh juga udah saya nyalain, Bu," balas Alva membuat Bu Warni berpikir lagi, memang benar ada peraturan sekolah yang melarang murid disini membawa alat komunikasi dengan alasan agar murid konsentrasi pada pelajaran. Sedetik kemudian Bu Warni langsung mengambil bukunya lagi, untuk apa dia mikirin hal itu?

Alva mengambil buku KWN dari tasnya. Saat meraba laci tempatnya menyimpan alat tulis, ada secarik kertas disana. Alva nggak ingat kalau dia pernah menyimpan kertas dilaci sebelumnya, jadi dia keluarkan dan membaca tulisan yang ada di dalamnya.

Alva sedikit kaget melihat tulisan yang terdapat di kertas itu, berisi lokasi tempatnya biasa ikutan balap liar. Dia kemudian melihat lagi note di bawahnya.

'Lo tau tempat ini?' itu yang tertulis, tertulis juga nama pemilik note ini, Joan. Alva menatap Joan sekilas yang sedang konsentrasi dengan materi yang dibahas Bu Warni, lalu dia merobek kertas tersebut dan memasukannya kedalam tas.

Darimana... dia tahu? Batin Alva. Setahunya, anak-anak di Ekklesie sama sekali tak ada yang akrab dengan murid EIS. Bahkan mereka selalu bersaing dan mengangap rendah satu sama lain. Jadi tak mungkin Joan tau dari anak EIS. Tidak mungkin juga dia mengikutinya diam-diam saat malam hari. Darimana dia tahu alamat ini? Dan apa maksud Joan menanyakannya?

"Kertas itu punya lo?" tanya Alva saat pelajaran selesai. Joan agak tersentak melihat Alva sudah menunggunya sambil bersender di tembok depan kelas saat jam istirahat. "Lo tau darimana tempat itu?" tanyanya langsung tanpa basa basi.

Limited Time [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang